Artikel
ACARA 10 PASCAPANEN HORTIKULTURA
Penggunaan sinar UV-C
sudah banyak mendapatkan izin untuk digunakan di kebanyakan negara. Penggunaan
sinar UV-C intensitas rendah(254 nm) dapat menghambat perkembangan pathogen dan
mengurangi kerusakan yang terdapat pada
sayuran dan buah-buahan setelah panen(Ben-Yehoshua,2003 cit.Valero dan Serrano,2010).
Radiasi
sinar UV-C(240nm-280nm) dapat diganakan dalam penanganan pasca panen produk
hortikultura.Pada intensitas yang rendah,irradiasi UV-C dapat merangsang reaksi
yang bermanfaat pada organ biologi(Shama,2007 cit. Yahia,2011).Sinar UV-C dapat memperpanjang masa hidup setelah
panen serta dapat menjaga kualitas buah
di daerah tropis.Hal tersebut dapat menunda proses kemunduran(deterioorasi,
penuaan,dan pematangan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2001;2007 cit. Yahia,2011).Pada penelitian yang
telah dilakukan oleh Gonzalez-Aguilar dkk(2001) dalam Yahia(2011),reaksi
enzimatik PAL pada jambu biji dapat meningkat pada perlakuan UV-C.Hal tersebut
menguatkan bukti bahwa perlakuan UV-C dapat meningkatkan biosintesis flavonoid
sehingga proses deteriorasi dapat dicegah dan kualitas hasil tanaman setelah
panen dapat terjaga(Gonzalez-Aguilar et
al.,2001 cit. Yahia,2011).Sinar
UV-C dapat merangsang atau menghambat sintesis senyawa bioaktif tergantung pada
perbedaan kapasitas antioksidan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2007 cit.
Yahia,2011).Alothman dkk(2009) dalam Yahia(2011) menemukan bahwa pencahayaan
UV-C dapat meningkatkan fenol dan
flavonoid pada jambu biji dan pisang setelah dilakukan perlakuan tersebut
selama 30 menit.Akan tetapi,pada komoditas anggur mengalami penurunan kualitas
dengan perlakuan tersebut.Pada mangga,perlakuan pencahayaan dengan seinar UV-C
dapat menurunkan kandungan vitamin C.Berdasarkan penelitian Terry dan
Joyce(2004) dalam Yahia(2011) menunjukkan bahwa anggur,pisang mas,dan jambu
biji meningkat antioksida,polifenol,dan flavonoidnya karena irradiasi sinar UV-C.
Pencahayaan
UV-C dapat mengurangi jamur pada bawang Bombay(Lu et al.,1987 cit.Narayanasamy,2006).dan ubi(Stevens et al.,1990
cit.Narayanasamy,2006)).Sinar tersebut dapat mencegah adanya pathogen yang ada
setelah panen pada komoditas.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa
komoditas seperti apel,jeruk,lemon,anggur,strawberry,tomat,wortel,dan
buncis(Narayanasamy,2006).
Daftar Pustaka
Narayarasamy,P.2006.Postharvest
Pathogens and Disease Management.John Wiley dan Sons,Inc,New Jersey.
Valero,D.dan Maria S.2010 Postharvest Biology and Technology for Preserving Fruit Quality
.CRC
Press,Boca Raton.
Yahia,E.M.,2011.Postharvest
biology and technology of tropical and subtropical fruits.Woodhead Publishing
Series in Food Science,Technology and Nutrition 1: 60-62.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar