Rabu, 30 Maret 2016

Praktikum Pascapanen UV-C Acara 10



Artikel ACARA 10 PASCAPANEN HORTIKULTURA
Penggunaan sinar UV-C sudah banyak mendapatkan izin untuk digunakan di kebanyakan negara. Penggunaan sinar UV-C intensitas rendah(254 nm) dapat menghambat perkembangan pathogen dan mengurangi  kerusakan yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan setelah panen(Ben-Yehoshua,2003 cit.Valero dan Serrano,2010).
Radiasi sinar UV-C(240nm-280nm) dapat diganakan dalam penanganan pasca panen produk hortikultura.Pada intensitas yang rendah,irradiasi UV-C dapat merangsang reaksi yang bermanfaat pada organ biologi(Shama,2007 cit. Yahia,2011).Sinar UV-C dapat memperpanjang masa hidup setelah panen serta dapat menjaga kualitas  buah di daerah tropis.Hal tersebut dapat menunda proses kemunduran(deterioorasi, penuaan,dan pematangan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2001;2007 cit. Yahia,2011).Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Gonzalez-Aguilar dkk(2001) dalam Yahia(2011),reaksi enzimatik PAL pada jambu biji dapat meningkat pada perlakuan UV-C.Hal tersebut menguatkan bukti bahwa perlakuan UV-C dapat meningkatkan biosintesis flavonoid sehingga proses deteriorasi dapat dicegah dan kualitas hasil tanaman setelah panen dapat terjaga(Gonzalez-Aguilar et al.,2001 cit. Yahia,2011).Sinar UV-C dapat merangsang atau menghambat sintesis senyawa bioaktif tergantung pada perbedaan kapasitas antioksidan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2007 cit. Yahia,2011).Alothman dkk(2009) dalam Yahia(2011) menemukan bahwa pencahayaan UV-C  dapat meningkatkan fenol dan flavonoid pada jambu biji dan pisang setelah dilakukan perlakuan tersebut selama 30 menit.Akan tetapi,pada komoditas anggur mengalami penurunan kualitas dengan perlakuan tersebut.Pada mangga,perlakuan pencahayaan dengan seinar UV-C dapat menurunkan kandungan vitamin C.Berdasarkan penelitian Terry dan Joyce(2004) dalam Yahia(2011) menunjukkan bahwa anggur,pisang mas,dan jambu biji meningkat antioksida,polifenol,dan flavonoidnya karena irradiasi sinar UV-C.
Pencahayaan UV-C dapat mengurangi jamur pada bawang Bombay(Lu et al.,1987 cit.Narayanasamy,2006).dan ubi(Stevens et al.,1990 cit.Narayanasamy,2006)).Sinar tersebut dapat mencegah adanya pathogen yang ada setelah panen pada komoditas.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa komoditas seperti apel,jeruk,lemon,anggur,strawberry,tomat,wortel,dan buncis(Narayanasamy,2006).

Daftar Pustaka
Narayarasamy,P.2006.Postharvest Pathogens and Disease Management.John Wiley dan Sons,Inc,New Jersey.

Valero,D.dan Maria S.2010 Postharvest Biology and Technology for Preserving Fruit Quality

.CRC Press,Boca Raton.
Yahia,E.M.,2011.Postharvest biology and technology of tropical and subtropical fruits.Woodhead Publishing Series in Food Science,Technology and Nutrition 1: 60-62.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar