Rabu, 30 Maret 2016

Praktikum Klimatologi acara 1

Kegiatan pertanian selalu berhubungan dengan fluktuasi unsur-unsur cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian baik yang bersifat positif (meningkatkan hasil) maupun negatif (menurunkan hasil). Pemantauan unsur-unsur cuaca sangat diperlukan khususnya pada saat pergantian musim, baik antara musim hujan ke kemarau atau sebaliknya. Awal musim hujan sangat menentukan penentuan saat tanam sedangkan awal musim kemarau menentukan tingkat keberhasilan panen, karena akhir musim pertanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air menjelang kemarau (Chasanah, 2010)
      Alat meteorologi umumnya ada dua macam yaitu jenis biasa bukanpencatat dan jenis pencatat. Contoh jenis alat biasa adalah termometer, barometer,fluviometer, psikromrter, dan sebagainya. Alat pencatat misalnya termograf,barograf,fluviograf, hidrograf dan sebagainya. Untuk jenis alat pencatat biasanyadilengkapi dengan jam (waktu) dan pias (chart) yang diganti tiap hari untuk piasharian dan tiap minggu untuk pias mingguan. Biasanya pias ini dilengkapi dengan pias yang pembuatan pias biasnya didasarkan pada bentuk dan cara membersihkan pena(Tjasyono,2004).
    Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat rentan terhadap perubahan iklim yang berdampak pada produktivitas tanaman dan pendapatan petani. Menyikapi terhadap situasi perubahan cuaca dan iklim yang sekarang terjadi, perlu kiranya kita mengenal dan memahami beberapa nama alat yang berfungsi sebagai alat deteksi unsur-unsur cuaca dan iklim. Iklim adalah sintesis, kesimpulan atau statistik cuaca jangka panjang. Menurut Organisasi Meteorologi Sedunia (World Meteorogical Organization/WMO) waktu yang ideal untuk pengumpulan data iklim dari data cuaca adalah 30 tahun atau lebih. Cuaca adalah kondisi sesaat dari fisika amosfer. Jadi, unsur-unsur iklim dan cuaca adalah sama. Unsur-unsur iklim dan satuannya adalah radiasi surya,suhu udara,suhu tanah,kelembapan udara nisbi,tekanan udara,angin,presipitasi,dan enguapan.Di antara unsur iklim tersebut, tekanan udara dan arah angin kurang erat hubungannya dengan tanaman(Kangmas.2011).
    Sebuah stasiun cuaca adalah pos pengamatan dimana kondisi meteorologi yang diamati dan dicatat(Jackson,1993 cit.Olatomiwa and Adikwu,2012).Kondisi cuaca di wilayah yang cukup luas bervariasi iklimnya maka perlu untuk melokalisasi stasiun dalam cakupan yang lebih kecil.Stasiun cuaca modern dibangun di sekitar daya yang relatif tinggi prosesor digital yang berfungsi sebagai link mereka ke dunia analog primer.Manfaat dari stasiun cuaca adalah agar membuat pengguna mengikuti kondisi yang berlaku dari atmosfer.Dalam rangka untuk menggambarkan kondisi atmosfer elemen yang penting adalah suhu,kelembaban relatif,tekanan atmosfer,kecepatan angin,arah angin,awan,dan presipitasi.Semua hal tersebut penting untuk diamati agar sistem pertanian dapat berkembang(Olatomiwa and Adikwu,2012).
   Secara umum,AWS berisi peralatan berbasis sensor-sensor yang berisi cup anemometer konvensional,layar suhu miniatur dengan bola basah dan kering platinum resistensi,solarimeter,clean radiometer,dan tipping bucket raingauge.Keuntungan menggunakan sistem AWS adalah kemudahan cakupan,subyektivitas dalam pengamatan,dan biaya yang murah.Sistem ini harus layak secara ekonomi dan data yang dihasilkan harus akurat serta dapat diterima.Perawatan ekstra harus diambil dalam menghilangkan kemungkinan alasan untuk memperoleh data yang kurang baik(Patentalaki et.al.,2007).

 

DAFTAR PUSTAKA

Chasanah, Nur. 2010. Pengenalan Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus Dan Peralatan Pengamatan Cuaca. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Kangmas.2011. Mengenal Nama dan Fungsi Alat-alat Pemantau Cuaca dan Iklim.<http://dhkangmas.wordpress.com/?s=mengenal+alat+meteorologi>.Di akses tanggal 24 Mei 2013.

Olatomiwa,L.J.and Umoru Sam Adikwu.2012.Design and construction of a low cost digital weather station. AU J.T. 16: 125-132.

Patentalaki,A.,Haralambos S.B.,Margarita N.Assimakopoulos,Nikolaos Konofaos,Demetrios P.Matthopoulos,and Giouli Mihalakakou.2007.The design,installation and operation of a fully computerized,automatic weather station for high quality meteorological measurements.Fresenius Environmental Bulletin 16: 948-961.
Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi. ITB, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar