LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMAN
PERSILANGAN
TANAMAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Hasil Persilangan Tanaman Terung (Solanum melongena)
Tidak Ada
Hasil Persilangan(Persilangan Gagal)
B.Pembahasan
Kastrasi adalah tindakan menghilangkan pollen
atau benang sari dari bunga betina lengkap dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya penyerbukan sendiri. Kastrasi dilakukan sebagai pendahuluan untuk
melakukan hibridisasi. Teknik khusus yang dilakukan untuk pengebirian adalah
termasuk memperlakukan bunga tanaman dengan panas, dingin, atau bahan kimia
seperti alkohol. Teknik ini didasarkan bahwa pollen mempunyai tingkat
senstifitas yang lebih tinggi dibandingkan putik. Karena itu seringkali
dilakukan dengan merusak daya tahan pollen tanpa melukai secara berlebihan
organ tanaman lain yang penting. Salah satu cara lain adalah dengan menggunakan
sedotan. Dalam metode ini lubang hampa kecil digunakan untuk menyedot pollen
yang melekat pada stigma (Allard, 2002).
Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies
pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan
sifat-sifat yang diinginkan dan dapat bervariasi jenisnya.Pada peristiwa
hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetik yang diperoleh melalui
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau
sering disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan
agar tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari
tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan (Wibowo, 2008). Hibridisasi
merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap
tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat
yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa hibridisasi akan
memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih
tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi
merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi
penyerbukan sendiri. Dalam proses pengam,bilan tepung sari tersebut dilakukan
pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil
kemungkinan terjadinya penyerbukan.Persilangan adalah suatu teknik perkawinan
bunga dengan meletakkan serbuk sari pada stigma (rongga dangkal berisi cairan
kental agak lengket sebagai tempat meletakkan serbuk sari dan masuknya tabung
serbuk sari ke dalam ovary/bakal buah pada waktu penyerbukan)(Waluyo,2012).
Perbaikan genetik dilakukan untuk menambah keragaman karakteristik tanaman
anggrek dan untuk memenuhi persyaratan tentang kualitas anggrek tersebut, baik
secara konvensional maupun inkonvensional. Secara konvensional dilakukan dengan
cara persilangan atau mengawinkan bunga dengan cara meletakkan pollen pada
stigma. Hasil dari persilangan adalah terjadinya proses pembentukan buah dan
biji. Secara inkonvensional yaitu seleksi mutan, produksi tanaman homozigot,
hibridisasi somatik, transfer gen, atau perbaikan varietas (Willmer,2011).
1.
Persiapan
Proses ini meliputi
:
A.Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat
melakukan persilangan terung
B.Mengetahui morfologi terung dan reproduksi
terung
C.Pemilihan tetua betina dan tetua jantan yang
ingin disilangkan
2. Pemilihan kuncup
bunga
Pemilihan
kuncup bunga dilakukan dengan memilih bunga yang masih kuncup. Ini bertujuan
agar bunga yang akan dijadikan induk betina belum mengalami penyerbukan dengan
serbuksari yang lain.
3.
Kastrasi
Pembersihan/ pembuangan
bagian tanaman yang ada disekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran,
serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai, organ tanaman lain yang
menggangu persilangan, serta pembuangan mahkota dan kelopak terong.Selain itu
bagian bunga yang dihilangkan adalah benangsari.
4.
Emaskulasi
Yaitu kegiatan
membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina yang akan disilangkan.
Metode emaskulasi yang digunaan pada praktikum persilangan terung ini adalah
Metode Kliping atau Pinset
5.
Pengumpulan serbuk sari
Yaitu kegiatan
mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang telah dipilih sebelumnya. Pada
praktikum ini alat yang digunakan untuk mengambil serbuk sari adalah
pinset.Serbuk sari dari benang sari diambil dengan pinset yang steril/bersih
dan dikumpulkan dengan kantong plastik
6.
Penyerbukan
Yaitu meletakkan
serbuk sari yang telah diambil dari tetua jantan kekepala putik tetua betina.
Hal tersebut harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak terjadi luka pada
kepala putik, agar tidak terinfeksi penyakit.Penyerbukan harus dilakukan pada
pagi hari sekitar pukul 08.00 -09.00 karena pada waktu tersebut angin belum
berhembus kencang.Penyerbukan dilakukan pada waktu tersebut agar serbuk sari
yang ditaburkan pada putik tidak berhamburan ke arah yang tidak
diiinginkan.Peletakan serbuk sari ke kepala putik dilakukan dengan teliti agar
persilangan dapat terjadi.
7.
Isolasi
Isolasi adalah
kegiatan menutup bunga tetua betina yang telah dilakukan persilangan dengan
menggunakan solatip atau sejenisnya, dengn tujuan serbuk sari dari tanaman yang
lain tidak menempel pada putik tetua betina yang disilangkan.Proses isolasi
dilakukan dengan memberi sungkup plastik pada bunga yang sebagai betina.Sungkup
plastik dirapatkan dengan bantuan staples.Pada plastik diberi lubang kecil
untuk pertukaran udara.
8.
Pelabelan
Pelabelan dilakukan
untuk membedakan tanaman mana yang sudah disilangkan.
Pada persilangan terong yang telah
dilakukan yang berperan sebagai jantan(♂) adalah varietas ungu rumah kawat dan
yang sebagai betina(♀) adalah varietas tanteloh.Setelah beberapa hari
disilangkan,terong yang disilangkan tidak berhasil tumbuh menjadi terong karena
disebabkan oelh beberapa faktorAdapun faktor yang menyebabkan keberhasilan dan
kegagalan dari persilangan tersebut antara lain sebagai berikut:
A.Waktu
pelaksanaan.
Waktu melakukan
polinasi adalah pagi hari (kira-kira 08.00-09.00 wib) dimana bunga betina belum
mekar sempurna tetapi bunga jantan sudah menunjukkan kematangan serbuk sari.
B.Kondisi bunga jantan
dan bunga betina (matang atau tidaknya/ siap atau tidaknya dilakukan
persilangan).
Untuk bunga jantan
dikatakan matang bila bunganya sudah mekar sempurna, dan warna serbuk sarinya
kuning agak jingga sedangkan untuk bunga betina, bunga yang belum mekar atau
masih kuncup.Karena apabila bunga tersebut sudah mekar dapat dikatakan sudah
melakukan polinasi sendiri.Pada persilangan yang telah dilakukan,kegagalan pada
persilangan terong disebabkan karena pemilihan kuncup(betina)yang terlalu muda
sehingga kematangan antara organ jantan dan betina pada bunga tidak bersamaan
sehingga persilangan tidak terjadi.
C.Angin
Angin yang kencang
dapat menyebabkan pada serbuk sari yang ada dikepala putik yang telah diberi
sungkup jatuh kebawah sehingga proses hibridisasi tidak terjadi.
D.Ketelitian
peletakan serbuk di atas putik.
Dalam meletakkan
serbuk sari di atas kepala putik haruslah sesuai dan tepat. Kebanyakan terjadi
keidakberhasilan persilangan karena para pemulia tidak tepat dalam meletakkan
serbuk sari dari bunga jantan.Kegagalan persilangan terong yang telah dilakukan
juga dapat disebabkan kurangnya ketelitian dalam menempatkan serbuk sari pada
kepala putik.
Kesimpulan
1.
Kastrasi adalah tindakan
menghilangkan pollen atau benang sari dari bunga betina lengkap dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri. Kastrasi dilakukan sebagai
pendahuluan untuk melakukan hibridisasi.
2.
.Tahap teknik hibridisasi
adalah pemilihan tetua jantan dan betina,kastrasi,emaskulasi,pengumpulan serbuk
sari,penyerbukan serbuk sari pada kepala putik,dan penyungkupan dengan plastik.
3.
Persilangan terong mengalami
kegagalan karena disebabkan oleh factor internal dan eksternal.
Daftar Pustaka
Allard,R.W.2002.Principles of Plant Breeding.Bina Aksara,Jakarta.
Waluyo,Darso.2012.Persilangan Komoditas (Laporan Akhir
Praktikum Pemuliaan Tanaman)Pertanian.<http://drsoeyo.blogspot.com/2012/06/persilangan-komoditas-pertanian-laporan.html>.Diakses
tanggal 5 Juni 2014
Wibowo,Puji.2008.Macam-macam perbanyakan tanaman. <http://wibowopuji.blogspot.com/2008/02/hibridisasi-merupakan-suatu-perkawinan.html>. Diakses tanggal 5 Juni 2014.
Willmer,Patt.2011.Pollination and Floral Ecology.Pricenton
University Press.New Jersey.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar