ACARA
IV
KONSISTENSI
TANAH KUALITATIF
ABSTRAKSI
Praktikum konsistensi tanah kualitatif ini
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Mei 2013 pada pukul 13.30 WIB sampai
selesai di Laboratorium Tanah Umum,Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian,Universitas
Gadjah Mada,Yogyakarta.Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan
konsistensi tanah dalam keadaan
kering dan dalam keadaan basah.Pada
penetapan konsistensi kering digunakan tanah bongkah dari lima jenis
tanah,yaitu entisol,alfisol,ultisol, renzina,dan vertisol.Sedangkan penetapan
konsistensi tanah basah bahan yang digunakan ialah tanah dari kelima jenis
tanah tersebut yang berukuran Ø 2 mm dan aquades.Alat yang digunakan [ada
adalah cawan porselin.Pada praktikum tersebut,indra peraba menjadi penentu
untuk menentukan karakteristik konsistensi tanah.Metode yang digunakan ialah
metode kualitatif dengan meraba dan menggosokkan tanah pada telapak tangan
serta jari.Berdasarkan hasil percobaan ,urutan keliatan dan kepekatan tanah
dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu Vertisol > Renzina
>Alfisol > Ultisol >Entisol untuk tanah basah.Pada tanah
kering,Vertisol dan Renzina masuk pada kelas konsistensi yang sangat keras
sedangkan pada tanah Ultisol,Alfisol,dan Entisol masuk pada kelas konsistensi
agak keras.
Kata Kunci:
konsistensi,kualitatif,I.PENGANTAR
Konsistensi merupakan
sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi dan kohesi partikel tanah pada
berbagai tingkat kelengasan tanah.Dalam bidang pertanian,pemahaman tentang
konsistensi tanah sangatlah penting khususnya dalam hal pengolahan lahan atau
tanah.Misalnya batas berubah warna(BBW) yang rendah dan batas lekat(BL) yang
tinggi dapat dijadikan indicator bahwa tanah tersebut mudah diolah karena
tersedia rentangan kadar lengas tanah lebar yang baik untuk mengolah tanah.
Konsistensi tanah menunjukkan integritas
antara kekuatan dan kohesi butir-butir tanah(agregat tanah) dengan daya adhesi
tanah dengan benda lain.Daya tersebut menentukan daya tahan tanah terhadap gaya
pengubah bentuk yang dapat berupa pembajakan,pencangkulan,dan penggaruan.Menurut Foth(1990),tanah yang baik
dan mudah diloah adalah tanah yang lunak dan tidak melekat pada alat pengolahan
tanah
Tanah yang lunak(tidak
keras/lepas-lepas) merupakan tanah yang mudah dipenetrasi oleh akar tanaman
sehingga memberikan kesempatan bagi tanaman untuk berkembang dan tumbuh dengan
baik.Tanah yang tidak melekat pada tanah menunjukkan bahwa dalam kondisi
basah,tanah hanya mengandung sedikit oksigen dan udara lain.Padahal udara juga
merupakan faktor penting pada pertumbuhan tanaman.
Konsistensi tanah dibagi atas dua
sifat,yaitu kelekatan dan plastisitas.Kelekatan tanah diuji dengan ibu jari dan
jari telunjuk.Jika tidak ada tanah yang melekat di jari tangan maka tanah
tersebut tidak lekat.Kelekatan bertambah seiring dengan banyaknya tanah yang
menempel.Plastisitas adalah pengujian tanah dengan cara dibuat pasta kemudian
dibentuk menjadi huruf O,S,dan angka 8.Tanah yang melekat menunjukkan bahwa
tanah tersebut memiliki adhesi tinggi sehingga mudah menempel.Tanah yang plastis
menunjukkan kohesi antar agregatnya besar(Cullagh and Nelder,1989).
Pada tanah berbutir
halus,plastisitas menggambarkan kemampuan tanah untuk berdeformasi pada volume
tetap tanpa terjadi retakan sehingga plastisitas merupakan salah satu
karakteristik yang penting.Pada umumnya,tanah yang berbutir halus berada pada
kondisi plastis secara alamiah.Salah satu usaha untuk menurunkan plastisitas
tanah adalah dengan cara stabilitas tanah.Hal tersebut dilakukan dengan cara
menambahkan bahan aditif berupa kapur(Enita,2011)
Konsistensi merupakan
bagian dari rheologi.Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan
bentuk(deformasi ) dan aliran(flow) suatu benda.Sifat-sifat rheologi tanah
dipelajari dengan cara menentukan angka-angka Atterberg yaitu angka-angka kadar
air tanah pada beberapa macam keadaan.Angka-angka tersebut penting untuk
menentukan pengolahan lahan(Anonim,2010).
Kekuatan tanah(tanah
lempung) bergantung pada kondisi strukturnya. Bila struktur aslinya telah
mengalami telah mengalami gangguan atau perubahan dalam susunan partikel atau
susunan kimiawinya maka kekuatan tanahnya dapat berkurang dari kekuatan tanah
aslinya.Waktu dan perubahan pada tegangan serta perubahan lingkungan sejak
terjadinya tanah dapat menyebabkan tanah memiliki kekuatan yang lebih tinggi
dalam keadaan terganggu daripada keadaan dipadatkan kembali(Ardana,2008).
Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan
adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap
perubahan bentuk oleh tekanan berbagai kekuatan yang mempengaruhinya. Istilah
konsistensi tanah menunjuk pada tarik menarik antar zarah tanah dalam suatu
massa tanah atau menunjuk pada ketahanannya terhadap pemisahan atau perubahan
bentuk (Kertonegoro dkk, 1998 cit.Rajamuddin,2009).
II.METODOLOGI
Praktikum konsistensi tanah kualitatif ini
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Mei 2013 pada pukul 13.30 WIB sampai
selesai di Laboratorium Tanah Umum,Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian,Universitas
Gadjah Mada,Yogyakarta.Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah tanah
bongkah dan tanah Ø 2 mm dari tanah Vertisol,Renzina,Alfisol ,Ultisol ,Entisol
serta aquades.Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan porselin.
Pada penentuan konsistensi kering tanah
bongkah ± 1 cm ditekan diantara ibu jari dan telunjuk,bila tidak hancur
dilanjutkan dengan penekanan diantara pangkal telapak tangan dan ibu jari
kemudian konsistensi ditentukan dengan membaca tabel tersebut
Ditekan
antara
|
Hancur
|
Konsistensi Tanah
|
Ibu jari dengan jari telunjuk
|
Tanpa ditekan. | Lepas-lepas |
Sedikit ditekan | Lunak | |
Ditekan kuat | Agak keras | |
Pangkal telapak
tangan kiri dengan ibu jari kanan
|
Ditekan kuat | Keras |
Ditekan kuat tidak hancur | Sangat keras |
Pada penentuan konsistensi pada keadaan
kering,tanah berukuran Ø 2 mm dari kelima jenis tanah tersebut lalu dibasahi
dengan aquades secukupnya dan dicampurkan hingga homogen menjadi
pasta.Kelekatan masing-masing tanah diuji dengan memijat pasta tanah menggunakan
jari telunjuk dan ibu jari.Tingkat kelekatan dapat dilihat pada tabel.Pada
tingkat plastisitas tanah diuji dengan cara tanah dibuat pipa tanah seperti
bakmi lalu criteria dapat dilihat pada tabel.
Kenampakan | Kelekatan | |
1. | Tidak ada yang menempel | Tidak lekat |
2. | Menempel sedikit | Agak lekat |
3. | Banyak menempel di salah satu jari | Lekat |
4. | Menempel banyak di kedua jari | Sangat lekat |
Kenampakan | Plastisitas | |
1. | Tidak dapat dibuat pipa | Tidak plastis |
2. | Pipa retak,tidak dapat dibuat bentuk tertentu | Agak plastis |
3. | Dapat dibuat bentuk seperti O,8,atau S | Plastis |
4. | Dapat dibuat bentuk seperti O,8,atau S tanpa retak | Sangat plastis |
III.HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
Konsistensi Basah
Tanah
|
Konsistensi
Basah/Lembab
|
|
Entisol
|
Tidak lekat
|
Agak Plastis
|
Alfisol
|
Agak Lekat
|
Plastis
|
Ultisol
|
Sangat Lekat
|
Plastis
|
Renzina
|
Lekat
|
Plastis
|
Vertisol
|
Sangat Lekat
|
Sangat Plastis
|
Konsistensi Kering
Tanah | Konsistensi Kering |
Entisol
|
Agak keras |
Alfisol
|
Sangat keras |
Ultisol
|
Sangat keras |
Renzina
|
Sangat keras |
Vertisol
|
Sangat keras |
B.Pembahasan
Konsistensi tanah
merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan adhesi dan kohesi zarah-zarah pada
berbagai tingkat kelengasan tanah Kohesi yang terbesar nilainya terdapat dalam
tanah tanah kering dan menurun tajam dengan masuknya air di sela-sela daerah
tanah. Besarnya adhesi ditentukan oleh tegangan permukaan pada tiap-tiap satuan
bidang singgung dan luas bidang singgung.Penurunan kadar air menyebabkan tanah
kehilangan sifat kelekatan dan kelenturan menjadi gembur,lunak serta menjadi
keras dan kaku pada saat kering.
Konsistensi tanah dipengaruhi beberapa
faktor,yaitu tekstur,sifat,jumalh koloid organik maupun anorganik,struktur,dan
kadar air.Tanah berstruktur sama dapat berbeda konsistensinya karena perbedaan
jenis lempung.Sifat fisik yang digambarkan oleh konsistensi berupa
kekerasan,keliatan,dan kelekatan.
Manfaat mengetahui konsistensi tanah di
bidang pertanian adalah dapat mempermudah pengolahan tanah karena setiap jenis
tanah mempunyai konsistensi yang berbeda.Tanah yang keras dan minim air harus
diperhatikan pada sector irigasi karena ketersediaan air yang cukup merupakan
hal yang penting dalam menunjang kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.Selain
itu,kecocokan konsistensi tanah terhadap tanaman yang akan ditanam akan
mempengaruhi jumlah produktivitas yang dihasilkan.
Penentuan nilai konsistensi tanah pada
percobaan ini dilakukan secara kualitatif yang terbagi menjadi dua yakni secara
basah dan kering.Pada kualitatif kering,tanah diuji konsistensinya dengan
menekan tanah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk bila tidak hancur
menggunakan ibu jari dan dan pangkal telapak tangan.Pada metode kualitatif
secara basah,tanah dibasahi dan kelekatan serta plastisitasnya diuji dengan
tangan.Kelebihan dari metode ini adalah mudah dilakukan,sederhana,dan tidak
membutuhkan banyak biaya.Kekurangan metode ini adalah pada pengujian tingkat
kelekatan karena pada metode tersebut agak sulit menentukan tingkat kelekatan
tanah pada tanah.
Tekstur,struktur,dan konsistensi sangat erat
hubungannya karena ketiga hal tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang
lain sebagai contoh tanah bertekstur pasir akan memiliki struktur butir tunggal
dan memiliki konsistensi lepas lepas.Konsistensi tanah merupakan kerapatan
suatu tanah dimana kerapatan tersebut dipengaruhi struktur penyusun tanah dan
struktur penyusun tanah tersebut juga mempengaruhi kasar-halus(tekstur tanah)
tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi
tanah adalah suhu,kelembaban,dan kadar air pada tanah.Suhu dapat mempengaruhi
kerasnya konsistensi tanah.Semakin tinggi suhu tanah makakonsistensi tanah
tersebut semakin keras.Kadar air juga mempengruhi konsistensi pada tanah karena
air pada kadar yang banyak jika terdapat di atas tanah akan merusak konsistensi
yang dapat mengikis lapisan atas bagian tanah jika konsistensi tanah tersebut
renggang atau lepas-lepas.
Pada tanah Entisol,konsistensi pada keadaan
basah berdasarkan pengujian berkonsistensi tidak lekat dan tidak plastis.Pada
saat kering konsistensinya agak keras.Pada penelitian menunjukkan bahwa tanah
tersebut memiliki konsistensi agak lekat hingga lekat dan memiliki plastisitas
agak plastis(Suswati dkk.,2011).Dari perbandingan tersebut hasil dari pengujian
sudah sesuai.
Pada tanah Alfisol,konsistensi pada keadaan
basah berdasarkan pengujian berkonsistensi agak lekat dan plastis. Pada saat
kering konsistensinya sangat keras.Menurut penelitian,tanah tersebut memiliki
konsistensi liat pada saat basah dan teguh saat keadaan lembab(Yasin dan
Ma’shum,2006).
Pada tanah Ultisol,pada keadaan basah
berdasarkan pengujiannya memiliki konsistensi sangat lekat dan plastis. Pada
saat kering konsistensinya sangat keras.Pada penelitian menunjukkan bahwa
konsistensi tanah tersebut memiliki konsistensi teguh(Sanches,1976 cit.).Berdasarkan perbandingan
tersebut,hasil dari pengujian hampir sesuai.
Pada tanah Renzina pada keadaan basah
berdasarkan pengujian bersifat lekat dan plastis. Pada saat kering
konsistensinya sangat keras.
Pada tanah Vertisol pada keadaan basah
berdasrakan pengujian memiliki konsistensi sangat lekat dan plastis. Pada saat
kering konsistensinya sangat keras.
IV
KESIMPULAN
Dari kelima jenis tanah
yang diuji ,yaitu(Entisol,Vertisol, Alfisol,Ultisol,dan Renzina) mempunyai
keliatan dan kelekatan dari tinggi ke
rendah adalah Vertisol,Renzina,Alfisol, Entisol untuk konsistensi basah.
Pada konsistensi kering
dari kelima tanah tersebut,tanah Alfisol,Ultisol,Renzina,dan Vertisol
konsistensinya keras.Pada tingkat plastisitas,tanah Vertisol tergolong sangat
plastis.Tanah Ultisol dan Renzina tergolong mempunyai konsistensi plastis.Pada
tanah Entisol agak plastis konsistensinya.
Faktor yang
mempengaruhi konsistensi tanah yaitu tekstur tanah(terutama kandungan lempung)
sifat,jumlah koloid,struktur tanah,kondisi kelengasan tanah,serta kandungan air
tanah.
V.DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2010.Konsistensi Tanah.<http://hmit.ik.ipb.ac. id/2010/07/17/konsistensi/>. Diakses pada tanggal 9 Mei 2013.
Ardana,M.D.W.2008.Korelasi
kekuatan geser undrained tanah lempung dari uji unconfined compression dan uji
laboratory vane shear(studi pada remolded clay).Jurnal ilmiah Teknik Sipil 12 :
128.
Enita,Suardi.2011.Studi
penurunan plastisitas tanah-kapur.Rekayasa Sipil 7 : 23-32.
Foth,Henry.D.1990.Fundamentals
of Soil Science.John Wiley and Sains,New York.
Mc Cullagh,P. and
J.A.Nelder.1989.Generalised Linier Models:Interaching Proccess in Soil
Science.Lewis Publication,Florida.
Rajamuddin,Ulfah
A.2009.Kajian tingkat perkembangan tanah pada lahan persawahan di desa Kaluku
Tinggu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.Jurnal Agroland 1 : 45-52.
Suswati,D.,Bambang
Hendro S.,Dja’far Shiddieq,dan Didik Indradewa.2011.Identifikasi sifat fisik
lahan gambut Rasau Jaya III Kabupaten Kubu Raya untuk pengembangan
jagung.J.Tek.Perkebunan & PDSL 1 : 31-40.
Refliaty,Gindo Tampubolon,dan Hendriansyah.Pengaruh pemberian
kompos sisa biogas kotoran sapi terhadap perbaikan beberapa sifat fisik ultisol
dan hasil kedelai (Glycine max(L.) Merill).
J. Hidrolitan 2 : 103-114.
Yasin,I. Dan M.Ma’shum.2006.Dampak variabilitas iklim musiman pada produksi padi sawah tadah hujan di pulau lombok.Jurnal Agromet Indonesia 20 : 38-47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar