Rabu, 30 Maret 2016

Praktikum DIT Konsistensi Tanah

ACARA IV
KONSISTENSI TANAH KUALITATIF

ABSTRAKSI
     Praktikum konsistensi tanah kualitatif ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Mei 2013 pada pukul 13.30 WIB sampai selesai di Laboratorium Tanah Umum,Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan konsistensi  tanah dalam keadaan kering  dan dalam keadaan basah.Pada penetapan konsistensi kering digunakan tanah bongkah dari lima jenis tanah,yaitu entisol,alfisol,ultisol,renzina,dan vertisol.Sedangkan penetapan konsistensi tanah basah bahan yang digunakan ialah tanah dari kelima jenis tanah tersebut yang berukuran Ø 2 mm dan aquades.Alat yang digunakan [ada adalah cawan porselin.Pada praktikum tersebut,indra peraba menjadi penentu untuk menentukan karakteristik konsistensi tanah.Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan meraba dan menggosokkan tanah pada telapak tangan serta jari.Berdasarkan hasil percobaan ,urutan keliatan dan kepekatan tanah dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu Vertisol > Renzina >Alfisol > Ultisol >Entisol untuk tanah basah.Pada tanah kering,Vertisol dan Renzina masuk pada kelas konsistensi yang sangat keras sedangkan pada tanah Ultisol,Alfisol,dan Entisol masuk pada kelas konsistensi agak keras.
Kata Kunci: konsistensi,kualitatif,Vertisol,Renzina,Alfisol ,Ultisol ,Entisol.
I.PENGANTAR


Konsistensi merupakan sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi dan kohesi partikel tanah pada berbagai tingkat kelengasan tanah.Dalam bidang pertanian,pemahaman tentang konsistensi tanah sangatlah penting khususnya dalam hal pengolahan lahan atau tanah.Misalnya batas berubah warna(BBW) yang rendah dan batas lekat(BL) yang tinggi dapat dijadikan indicator bahwa tanah tersebut mudah diolah karena tersedia rentangan kadar lengas tanah lebar yang baik untuk mengolah tanah.
 Konsistensi tanah menunjukkan integritas antara kekuatan dan kohesi butir-butir tanah(agregat tanah) dengan daya adhesi tanah dengan benda lain.Daya tersebut menentukan daya tahan tanah terhadap gaya pengubah bentuk yang dapat berupa pembajakan,pencangkulan,dan  penggaruan.Menurut Foth(1990),tanah yang baik dan mudah diloah adalah tanah yang lunak dan tidak melekat pada alat pengolahan tanah
Tanah yang lunak(tidak keras/lepas-lepas) merupakan tanah yang mudah dipenetrasi oleh akar tanaman sehingga memberikan kesempatan bagi tanaman untuk berkembang dan tumbuh dengan baik.Tanah yang tidak melekat pada tanah menunjukkan bahwa dalam kondisi basah,tanah hanya mengandung sedikit oksigen dan udara lain.Padahal udara juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan tanaman.
   Konsistensi tanah dibagi atas dua sifat,yaitu kelekatan dan plastisitas.Kelekatan tanah diuji dengan ibu jari dan jari telunjuk.Jika tidak ada tanah yang melekat di jari tangan maka tanah tersebut tidak lekat.Kelekatan bertambah seiring dengan banyaknya tanah yang menempel.Plastisitas adalah pengujian tanah dengan cara dibuat pasta kemudian dibentuk menjadi huruf O,S,dan angka 8.Tanah yang melekat menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki adhesi tinggi sehingga mudah menempel.Tanah yang plastis menunjukkan kohesi antar agregatnya besar(Cullagh and Nelder,1989).
Pada tanah berbutir halus,plastisitas menggambarkan kemampuan tanah untuk berdeformasi pada volume tetap tanpa terjadi retakan sehingga plastisitas merupakan salah satu karakteristik yang penting.Pada umumnya,tanah yang berbutir halus berada pada kondisi plastis secara alamiah.Salah satu usaha untuk menurunkan plastisitas tanah adalah dengan cara stabilitas tanah.Hal tersebut dilakukan dengan cara menambahkan bahan aditif berupa kapur(Enita,2011)
Konsistensi merupakan bagian dari rheologi.Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan bentuk(deformasi ) dan aliran(flow) suatu benda.Sifat-sifat rheologi tanah dipelajari dengan cara menentukan angka-angka Atterberg yaitu angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam keadaan.Angka-angka tersebut penting untuk menentukan pengolahan lahan(Anonim,2010).
Kekuatan tanah(tanah lempung) bergantung pada kondisi strukturnya. Bila struktur aslinya telah mengalami telah mengalami gangguan atau perubahan dalam susunan partikel atau susunan kimiawinya maka kekuatan tanahnya dapat berkurang dari kekuatan tanah aslinya.Waktu dan perubahan pada tegangan serta perubahan lingkungan sejak terjadinya tanah dapat menyebabkan tanah memiliki kekuatan yang lebih tinggi dalam keadaan terganggu daripada keadaan dipadatkan kembali(Ardana,2008).
  Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan berbagai kekuatan yang mempengaruhinya. Istilah konsistensi tanah menunjuk pada tarik menarik antar zarah tanah dalam suatu massa tanah atau menunjuk pada ketahanannya terhadap pemisahan atau perubahan bentuk (Kertonegoro dkk, 1998 cit.Rajamuddin,2009).

II.METODOLOGI

     Praktikum konsistensi tanah kualitatif ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 3 Mei 2013 pada pukul 13.30 WIB sampai selesai di Laboratorium Tanah Umum,Jurusan Tanah,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah tanah bongkah dan tanah Ø 2 mm dari tanah Vertisol,Renzina,Alfisol ,Ultisol ,Entisol serta aquades.Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan porselin.
     Pada penentuan konsistensi kering tanah bongkah ± 1 cm ditekan diantara ibu jari dan telunjuk,bila tidak hancur dilanjutkan dengan penekanan diantara pangkal telapak tangan dan ibu jari kemudian konsistensi ditentukan dengan membaca tabel tersebut

Ditekan antara
Hancur
Konsistensi Tanah
Ibu jari dengan jari telunjuk
Tanpa ditekan. Lepas-lepas
Sedikit ditekan Lunak
Ditekan kuat Agak keras
Pangkal telapak tangan kiri dengan ibu jari kanan
Ditekan kuat Keras
Ditekan kuat tidak hancur Sangat keras

   Pada penentuan konsistensi pada keadaan kering,tanah berukuran Ø 2 mm dari kelima jenis tanah tersebut lalu dibasahi dengan aquades secukupnya dan dicampurkan hingga homogen menjadi pasta.Kelekatan masing-masing tanah diuji dengan memijat pasta tanah menggunakan jari telunjuk dan ibu jari.Tingkat kelekatan dapat dilihat pada tabel.Pada tingkat plastisitas tanah diuji dengan cara tanah dibuat pipa tanah seperti bakmi lalu criteria dapat dilihat pada tabel.











Kenampakan Kelekatan
1. Tidak ada yang menempel Tidak lekat
2. Menempel sedikit Agak lekat
3. Banyak menempel di salah satu jari Lekat
4. Menempel banyak di kedua jari Sangat lekat

Kenampakan Plastisitas
1. Tidak dapat dibuat pipa Tidak plastis
2. Pipa retak,tidak dapat dibuat bentuk tertentu Agak plastis
3. Dapat dibuat bentuk seperti O,8,atau S Plastis
4. Dapat dibuat bentuk seperti O,8,atau S tanpa retak Sangat plastis








III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
Konsistensi Basah
Tanah
Konsistensi Basah/Lembab
Entisol
Tidak lekat
Agak Plastis
Alfisol
Agak Lekat
Plastis
Ultisol
Sangat Lekat
Plastis
Renzina
Lekat
Plastis
Vertisol
Sangat Lekat
Sangat Plastis

Konsistensi Kering
Tanah Konsistensi Kering
Entisol
Agak keras
Alfisol
Sangat keras
Ultisol
Sangat keras
Renzina
Sangat keras
Vertisol
Sangat keras

B.Pembahasan
Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan adhesi dan kohesi zarah-zarah pada berbagai tingkat kelengasan tanah Kohesi yang terbesar nilainya terdapat dalam tanah tanah kering dan menurun tajam dengan masuknya air di sela-sela daerah tanah. Besarnya adhesi ditentukan oleh tegangan permukaan pada tiap-tiap satuan bidang singgung dan luas bidang singgung.Penurunan kadar air menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan dan kelenturan menjadi gembur,lunak serta menjadi keras dan kaku pada saat kering.
      Konsistensi tanah dipengaruhi beberapa faktor,yaitu tekstur,sifat,jumalh koloid organik maupun anorganik,struktur,dan kadar air.Tanah berstruktur sama dapat berbeda konsistensinya karena perbedaan jenis lempung.Sifat fisik yang digambarkan oleh konsistensi berupa kekerasan,keliatan,dan kelekatan.
  Manfaat mengetahui konsistensi tanah di bidang pertanian adalah dapat mempermudah pengolahan tanah karena setiap jenis tanah mempunyai konsistensi yang berbeda.Tanah yang keras dan minim air harus diperhatikan pada sector irigasi karena ketersediaan air yang cukup merupakan hal yang penting dalam menunjang kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.Selain itu,kecocokan konsistensi tanah terhadap tanaman yang akan ditanam akan mempengaruhi jumlah produktivitas yang dihasilkan.
   Penentuan nilai konsistensi tanah pada percobaan ini dilakukan secara kualitatif yang terbagi menjadi dua yakni secara basah dan kering.Pada kualitatif kering,tanah diuji konsistensinya dengan menekan tanah dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk bila tidak hancur menggunakan ibu jari dan dan pangkal telapak tangan.Pada metode kualitatif secara basah,tanah dibasahi dan kelekatan serta plastisitasnya diuji dengan tangan.Kelebihan dari metode ini adalah mudah dilakukan,sederhana,dan tidak membutuhkan banyak biaya.Kekurangan metode ini adalah pada pengujian tingkat kelekatan karena pada metode tersebut agak sulit menentukan tingkat kelekatan tanah pada tanah.
   Tekstur,struktur,dan konsistensi sangat erat hubungannya karena ketiga hal tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain sebagai contoh tanah bertekstur pasir akan memiliki struktur butir tunggal dan memiliki konsistensi lepas lepas.Konsistensi tanah merupakan kerapatan suatu tanah dimana kerapatan tersebut dipengaruhi struktur penyusun tanah dan struktur penyusun tanah tersebut juga mempengaruhi kasar-halus(tekstur tanah) tersebut.
  Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah suhu,kelembaban,dan kadar air pada tanah.Suhu dapat mempengaruhi kerasnya konsistensi tanah.Semakin tinggi suhu tanah makakonsistensi tanah tersebut semakin keras.Kadar air juga mempengruhi konsistensi pada tanah karena air pada kadar yang banyak jika terdapat di atas tanah akan merusak konsistensi yang dapat mengikis lapisan atas bagian tanah jika konsistensi tanah tersebut renggang atau lepas-lepas.
   Pada tanah Entisol,konsistensi pada keadaan basah berdasarkan pengujian berkonsistensi tidak lekat dan tidak plastis.Pada saat kering konsistensinya agak keras.Pada penelitian menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki konsistensi agak lekat hingga lekat dan memiliki plastisitas agak plastis(Suswati dkk.,2011).Dari perbandingan tersebut hasil dari pengujian sudah sesuai.
   Pada tanah Alfisol,konsistensi pada keadaan basah berdasarkan pengujian berkonsistensi agak lekat dan plastis. Pada saat kering konsistensinya sangat keras.Menurut penelitian,tanah tersebut memiliki konsistensi liat pada saat basah dan teguh saat keadaan lembab(Yasin dan Ma’shum,2006).
    Pada tanah Ultisol,pada keadaan basah berdasarkan pengujiannya memiliki konsistensi sangat lekat dan plastis. Pada saat kering konsistensinya sangat keras.Pada penelitian menunjukkan bahwa konsistensi tanah tersebut memiliki konsistensi teguh(Sanches,1976 cit.).Berdasarkan perbandingan tersebut,hasil dari pengujian hampir sesuai.

   Pada tanah Renzina pada keadaan basah berdasarkan pengujian bersifat lekat dan plastis. Pada saat kering konsistensinya sangat keras.

    Pada tanah Vertisol pada keadaan basah berdasrakan pengujian memiliki konsistensi sangat lekat dan plastis. Pada saat kering konsistensinya sangat keras.
IV KESIMPULAN
Dari kelima jenis tanah yang diuji ,yaitu(Entisol,Vertisol,Alfisol,Ultisol,dan Renzina) mempunyai keliatan dan kelekatan  dari tinggi ke rendah adalah Vertisol,Renzina,Alfisol,Entisol untuk konsistensi basah.
Pada konsistensi kering dari kelima tanah tersebut,tanah Alfisol,Ultisol,Renzina,dan Vertisol konsistensinya keras.Pada tingkat plastisitas,tanah Vertisol tergolong sangat plastis.Tanah Ultisol dan Renzina tergolong mempunyai konsistensi plastis.Pada tanah Entisol agak plastis konsistensinya.
Faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah yaitu tekstur tanah(terutama kandungan lempung) sifat,jumlah koloid,struktur tanah,kondisi kelengasan tanah,serta kandungan air tanah.


V.DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Konsistensi  Tanah.<http://hmit.ik.ipb.ac.id/2010/07/17/konsistensi/>.Diakses pada tanggal 9 Mei 2013.

Ardana,M.D.W.2008.Korelasi kekuatan geser undrained tanah lempung dari uji unconfined compression dan uji laboratory vane shear(studi pada remolded clay).Jurnal ilmiah Teknik Sipil 12 : 128.
Enita,Suardi.2011.Studi penurunan plastisitas tanah-kapur.Rekayasa Sipil 7 : 23-32.
Foth,Henry.D.1990.Fundamentals of Soil Science.John Wiley and Sains,New York.

Mc Cullagh,P. and J.A.Nelder.1989.Generalised Linier Models:Interaching Proccess in Soil Science.Lewis Publication,Florida.
Rajamuddin,Ulfah A.2009.Kajian tingkat perkembangan tanah pada lahan persawahan di desa Kaluku Tinggu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.Jurnal Agroland 1 : 45-52.
Suswati,D.,Bambang Hendro S.,Dja’far Shiddieq,dan Didik Indradewa.2011.Identifikasi sifat fisik lahan gambut Rasau Jaya III Kabupaten Kubu Raya untuk pengembangan jagung.J.Tek.Perkebunan & PDSL 1 : 31-40.
Refliaty,Gindo Tampubolon,dan Hendriansyah.Pengaruh pemberian kompos sisa biogas kotoran sapi terhadap perbaikan beberapa sifat fisik ultisol dan hasil kedelai (Glycine max(L.) Merill).
 J. Hidrolitan 2 :  103-114.

Yasin,I. Dan M.Ma’shum.2006.Dampak variabilitas iklim musiman pada produksi padi sawah tadah hujan di pulau lombok.Jurnal Agromet Indonesia 20 : 38-47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar