ACARA 2
PERBANDINGAN ANTAR KULTIVAR
Pendahuluan
Padi adalah makanan pokok dunia dan menjadi sumber utama karbohidrat untuk lebih dari setengah populasi dunia ini(Ohtsubo et al., 2005 cit. Rusydi et al.,2011). Padi adalah tanaman yang merupakan golongan rumput-rumputan selain tanaman gandum, oat dan barley yang menghasilkan butir untuk sumber bahan makanan (Padiberas Nasional Berhad, 2009 cit. Rusydi et al.,2011). Padi juga menyediakan sejumlah besar nutrisi ,seperti thiamin, riboflavin, niasin dan seng dengan yang lebih rendah jumlah mikronutrien lainnya (Kennedy et al.,2002 cit. Rusydi et al.,2011).
Padi varietas unggul seperti padi hibrida dapat tumbuh dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Morfologi tanaman padi lokal tidak baik sehingga menghasilkan produktivitas yang rendah karena berbatang lemah dan berdaun panjang yang terlalu merunduk. Padi varietas modern atau unggul memiliki batang pendek dan tebal serta berwarna hijau tua dan memiliki daun yang tebal dan tegak. Proses perbaikan tanaman padi dapat dilakukan dengan manipulasi genetik atau seleksi. Proses seleksi dapat mempertimbangan pada aspek morfologi dan fisiologi. Kedua aspek tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk proses penanaman suatu tanaman padi(Sarker et al.,2013).
Hasil padi ditentukan oleh ukuran lubuk (spikelets per satuan luas lahan), persentase pengisian gabah dan biji-bijian berat badan. Ukuran lubuk dianggap sebagai penentu utama dari hasil padi (Kropff et al., 1994 cit. Huang et al.,2012). Dalam pendekatan lain, hasil padi ditentukan oleh produksi biomassa dan indeks panen (Yang et al., 2008 Huang et al.,2012). Biomassa produksi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan durasi pertumbuhan atau tingkat pertumbuhan tanaman atau keduanya (Yoshida, 1983 Huang et al.,2012). Parameter-parameter tersebut dapat digunakan untuk membedakan keragaan antara padi lokal dan padi hibrida.Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan keragaan fisiologis antara dua varietas padi. Manfaat praktikum ini adalah dapat mengetahui perbedaan fisiologis antara dua kultivar padi.
Metodologi
Praktikum Fisiologi Tanaman yang berjudul Perbandingan Antar Kultivar dilaksanakan pada Selasa, 29 September 2015 di hamparan pertanaman jagung lokal dan hibrida milik petani di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Bahan yang digunakan yaitu hamparan tanaman padi lokal dan padi unggul. Alat yang digunakan yaitu gathul, meteran, busur, gunting, timbangan, pisau, dan oven.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Cara kerja dalam praktikum ini yaitu tanaman korban diambil 2 kali pada saat tanaman berumur 9 dan 11 mst. Jumlah tanaman yang diambil sesuai jumlah tanaman perkelompok. Tiga rumpun tanaman untuk masing-masing perlakuan diambil Pengambilan dilakukan dengan menggali perakaran dengan gathul sehinngga tanaman tidak rusak. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap beberapa variabel yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, sudut daun, penerusan cahaya, jumlah anakan per rumpun, jumlah malai, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah bulir isi, jumlah bulir hampa, bobot segar bulir isi, bobot kering total,dan bobot kering bulir per tanaman. Sudut daun adalah sudut antara daun dengan bidang horisontal. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi LAI, CGR, NAR, SLW, dan HI. Semua variabel pertumbuhan tanaman dianalisis dengan uji T. Data selanjutnya ditampilkan dalam tabel. LAI, HI, CGR, NAR, dan SLW dianalisis dengan uji T lalu ditampilkan dalam tabel dan diberi judul tabel analisis pertumbuhan. Kegiatan wawancara dilakukan terhadap petani pemilik lahan untuk menggali informasi terkait dengan sistem budidaya yang telah diterapkan pada lahan tersebut. Informasi yang digali meliputi: identitas narasumber, luasan lahan, identitas bahan tanam (asal, varietas), teknik budidaya yang dilakukan, produktivitas tanaman, dan kendala yang ditemui selama penanaman. Form pertanyaan dikumpulkan sebagai lampiran. Hasil wawancara digabung dengan pembahasan praktikum dan dikemas dalam susunan yang sistematis serta komprehensif.
Daftar Pustaka
Huang,M.,Yingbin Z., Peng J.,Bing X., dan Anmin X. 2012. Performance of super hybrid rice cultivars grown under no-tillage and direct seeding. Science Agriculture 69: 103-107.
Megat Rusydi, M.R., Noraliza, C.W., Azrina, A. and Zulkhairi, A. 2011. Nutritional changes in germinated legumes and rice varieties. International Food Research Journal 18: 705-713.
Sarker,B.C.,Meshkat Z.,U.K.,Majumder., M. Atikul Islam,dan B. Roy. 2013. Growth and yield potential of some local and high yielding boro rice cultivars. J. Agrofor. Environ. 7: 107-110.
Titanium Damascus Knife - Titsanium Art
BalasHapusOur latest titanium nitride bolt carrier group Titanium ceramic vs titanium curling iron Blade (Titsanium) is the perfect combination for traditional knives. remmington titanium It is made in Solingen, Germany with thick knurled babyliss pro titanium flat iron handle. titanium 200 welder
gw488 melissa shoes srbija,bambas autry,lottobelgique,adidas schuhe,ussellandbromleysale,yeezy patike zenske srbija,air jordan srbija,michael kors sneakers south africa,allstaronline iq189
BalasHapus