ACARA 4
PENGARUH KEKERINGAN PADA TANAMAN PANGAN
Pendahuluan
Kekeringan adalah salah satu tekanan lingkungan yang memberikan efek merugikan pada sebagian besar tahapan pertumbuhan tanaman, struktur organ dan kegiatan metabolisme tanaman.Banyak pemeriksaan menunjukkan bahwa stres yang dihasilkan oleh defisit air akan menyebabkan pengurangan pertumbuhan, luas permukaan daun dan bobot kering, kerusakan membran sel, kerusakan dan kurangnya protein dan enzim, akumulasi asam amino, pertumbuhan kurang intensif, kerusakan pigmen dan plastida, ketersediaan klorofil dan lambatnya pertumbuhan akar. Secara umum, penurunan kadar air dalam jaringan herbal dalam kondisi kekeringan akan menyebabkan keterbatasan pertumbuhan tanaman dan perbedaan beberapa tanggapan fisiologis dan morfologi(Levitt, 1980 cit. Chegah et al.,2013).
Kekeringan dapat mempercepat siklus pada tanaman(Serraj et al.,2004 cit. Mafakheri et al.,2010). Siklus yang terlalu cepat akan menyebabkan produksi yang dihasilkan tidak maksimal. Kecepatan fotosintesis akan menurun jika kekeringan terjadi sehingga fiksasi CO2 menurun aktivitasnya. Kekeringan pada tanaman dapat menyebabkan klorofil menjadi menurun kandungannya(Boyer,1970 cit. Mafakheri et al.,2010). Pada saat kering, tanaman akan melindungi diri dengan mengumpulkan osmolit. Prolin merupakan osmolit paling umum yang kandungannya akan meningkat jika tanaman mengalami cekaman kekeringan(Sanchez et al., 1998; Alexieva et al.,2001 cit. Mafakheri et al.,2010).
Dampak buruk kekeringan pada tanaman dapat membatasi produksi. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada jagung yang anthesisnya terganggu karena ada kekeringan (Cattivelli et al.,2008 cit. Farooq et al.,2009). Kekeringan dapat membuat berat kering pada gandum rendah (Wardlaw and Willenbrink,2000 cit. Farooq et al.,2009). Pada kedelai,kekeringan dapat menurunkan total hasil biji dan jumlah polong (Frederick et al.,2001 cit. Farooq et al.,2009).
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea). Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui pengaruh kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea).
Metodologi
Praktikum Fisiologi Tanaman yang berjudul Pengaruh Kekeringan Pada Tanaman Pangan dilaksanakan pada hari Selasa, 15 September 2015 di pertanaman kacang tanah di Kebun Percobaan dan Pendidikan milik Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Bahan yang digunakan yaitu hamparan tanaman kacang tanah. Alat yang digunakan yaitu gathul, penggaris, gunting, timbangan, dan oven.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Cara kerja dalam praktikum ini yaitu pertanaman kacang tanah ditanam dalam petak berukuran 2,56 m2 untuk setiap perlakuan, dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Perlakuan terdiri dari lahan cukup air (kapasitas lapang) dan lahan kurang air (kadar lengas di bawah titik layu permanen). Perlakuan dimulai saat tanaman memasuki fase generatif yang ditandai dengan munculnya bunga. Pada lahan yang cukup air, penyiraman dilakukan hingga mencapai kapasitas lapang. Pada lahan yang kurang air penyiraman dilakukan seminggu sekali. Sebelum perlakuan dimulai, penyiraman pada kedua lahan sama, yaitu mencapai kapasitas lapang. Tanaman korban diambil 3 kali, yaitu 7 mst(sebelum perlakuan), 9 mst, dan 11 mst(setelah perlakuan). Pada setiap pengambilan korban, diambil 10 tanaman per perlakuan per blok. Pada setiap perlakuan dipilih 10 tanaman sampel yang diamati tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggu. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar dan kering tajuk serta akar, luas daun, volume akar, panjang akar, jumlah akar, kadar lengas, kandungan senyawa prolin, Variabel hasil yang diamati meliputi bobot segar polong, bobot segar biji,dan produktivitas tanaman. Variabel analisis pertumbuhan meliputi penerusan cahaya, LAI, CGR, NAR, dan SLW. Tinggi tanaman dan jumlah daun ditampilkan dala bentuk kurva pertumbuhan tanaman. Data variabel pertumbuhan tanaman dan variabel hasil dianalisis dengan uji T dan ditampilkan dalam table. Data analisis pertumbuhan dianalisis dengan uji T kemudian rata-ratanya ditampilkan dalam table yang berbeda dan diberi judul table analisis pertumbuhan. Rata-rata produktivitas tanaman tiap perlakuan ditampilkan dalam bentuk diagram batang. Produktivitas tanaman dengan kandungan senyawa prolin dianalisis dengan analisis regresi.
Daftar Pustaka
Chegah,S., M. Chehrazi, dan M. Albaji. 2013. Effects of drought stress on growth and development frankenia plant (Frankenia leavis). Bulgarian Journal of Agricultural Science 19: 659-665.
Farooq, M.,A. Wahid.,N. Kobayashi, D. Fujita, dan S.M.A. Basra. 2009. Plant drought stress: effects, mechanisms and management. Agron. Sustain. Dev. 29: 185–212.
Mafakheri, A.,A. Siosemardeh,B. Bahramnejad, P.C. Struik,dan Y. Sohrabi. 2010. Effect of drought stress on yield, proline and chlorophyll contents in three chickpea cultivars. Australian Journal of Crop Science 4: 580-585.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar