Permasalahan Budidaya Sayur di Dataran Tinggi, Menengah, Rendah
Pada proses budidaya tanaman, syarat tumbuh tanaman merupakan faktor yang penting untuk diketahui. Suatu tanaman akan tumbuh secara optimal ketika ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai. Berdasarkan letak ketinggian, dataran untuk penanaman tanaman terbagi atas dataran tinggi, menengah, dan rendah. Pada ketiga dataran tersebut terdapat suatu kelebihan dan kekurangan. Setiap dataran memiliki karakter spesifik yang berbeda-beda. Dataran rendah merupakan suatu dataran yang terletak pada 0 - 500 mdpl. Dataran tersebut umumnya panas dengan suhu saat malam 21 - 27 °C dan suhu siang 27 - 35 °C. Dataran menengah umumnya berhawa sejuk dengan suhu berkisar 21-24 °C dan suhu siang 24-29 °C. Dataran tinggi terletak pada ketinggian di atas 700 mdpl. Suhu malam antara 10-16 °C. Dan suhu siang 16-21 °C. Dataran tersebut umumnya berhawa dingin(Darmono,2003).
Budidaya sayur pada tiap jenis dataran memiliki banyak kendala. Pada dataran rendah, masalah budidaya antara lain
1. Jenis tanah dan kesuburan tanah. Pada budidaya sayur, jenis tanah yang cocok adalah regosol, latosol, dan andosol. Tanah tersebut memiliki kesuburan yang tinggi pada umumnya. Pada dataran rendah, tanah didominasi jenis podzolik merah kuning dan tanah tersebut tingkat kesuburannya rendah.
2. Pada musim kemarau,ketersediaan air pada dataran rendah sangat terbatas.
3. Dataran rendah memiliki suhu yang tinggi sehingga pupuk yang diberikan mudah teruapkan.
4. Intensitas serangan hama dan penyakit pada dataran rendah lebih tinggi daripada di dataran tinggi(Kasiran,2006). Budidaya tanaman di dataran rendah juga masih mengalami beberapa kendala yang berhubungan dengan sumberdaya manusia dalam membudidayakan tomat dan menanggulangi kondisi kekeringan bila jauh dari irigasi teknis serta banyaknya hama dan penyakit yang menyerang tomat. Kondisi iklim di dataran rendah juga menjadi faktor pembatas budidaya tomat di dataran rendah.
Budidaya tanaman di dataran tinggi juga terdapat kendala. Pada komoditas tomat terdapat suatu penyakit hawar daun jika terdapat yang menyebar karena kelembaban tinggi. Pada dataran menengah penyakit daun dan bercak bakteri lebih mudah berkembang(Hidayati dan Dermawan,2012). Penyakit tersebut dapat menyebar karena kelembaban yang tinggi sehingga bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Kendala budidaya di dataran medium ada beberapa hal yaitu
1. Suhu dataran medium umumnya lebih tinggi daripada dataran medium. Pada budidaya kentang, suhu tinggi dapat menurunkan translokasi ke ubi dan meningkatkan translokasi ke daun dan ke batang. Konversi gula menjadi pati juga tertekan jika kondisi suhu tanah 30 °C. Pada suhu medium, kentang juga akan terserang penyakit layu bakteri. Penyakit tersebut mudah berkembang pada daerah tropik dan bersuhu hangat.
2. Harga benih mahal karena petani harus membeli benih sendiri. Budidaya kentang di dataran medium juga produktivitasnya menjadi rendah karena mutu benih yang rendah.
3. Pada dataran medium, petani hanya menanam pada musim kemarau kalah bersaing dengan komoditas lain seperti tomat, cabai, kacang panjang(Prabaningrum et al.,2014).
Budidaya tanaman sayur pada dataran rendah, medium, dan tinggi secara konvensional membutuhkan banyak tenaga dalam pengelolaanya. Pengaturan lingkungan pertanaman dan pemberian input merupakan hal yang harus diperhatikan. Pengaturan lingkungan pada budidaya tersebut tergolong sulit karena pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sulit untuk dikendalikan. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan tanaman, perkembangan, dan hasil tanaman.
Penggunaan sistem budidaya dengan teknologi hidroponik dapat menawarkan banyak keuntungan dan kelebihan. Pada budidaya secara hidroponik, lingkungan pertanaman dapat dikendalikan. Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diatur dan dikendalikan. Budidaya hidroponik yang menggunakan bangunan pelindung juga cenderung dapat melindungi tanaman dari hama, penyakit, dan gulma yang berefek negatif terhadap pertumbuhan tanaman. Pengaturan lingkungan pada sistem hidroponik dapat membuat pertumbuhan, dan perkembangan tanaman menjadi lebih cepat. Budidaya hidroponik dapat menjaga ketersediaan bahan tanam dalam ruang yang relatif sempit.
Hasil Diskusi
Penggunaan pendingin yang dimasukkan pada tanah dapat berefek baik pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman di dataran rendah. Suhu optimal pada suatu tanah akan berpengaruh pada keterlarutan suatu zat hara yang dibutuhkan tanaman. Suhu dapat dikendalikan dengan bahan pendingin sehingga suhu dapat berefek baik pada proses respirasi, fotosintesis, dan transpirasi pada tanaman.
Daftar Pustaka
Darmono, D. W. 2003. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hidayati,N. Dan Rahmansyah D. 2012. Tomat Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Kasiran. 2006. Teknologi irigasi tetes ro drip untuk budidaya sayuran di lahan kering dataran rendah. Jurnal Sains dan Teknologi 8: 26-30.
Prabaningrum,L., Tony K.M.,Ineu S.,Tri H., Juniarti P.S., Eri S., dan Nikardi G. 2014. Teknologi Budidaya Kentang Di Dataran Medium. Kementrian Pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar