Green House di Daerah Subtropis
Radiasi matahari merupakan faktor pembatas produksi pada budidaya tanaman di green house. Di Mediterania , produksi menjadi kurang optimal karena kurangnya tingkat radiasi cahaya pada green house pada saat musim dingin dan musim gugur(Castilla et al., 1999; Gonzalez-Real et al., 2003; cit. Zabeltitz,2011). Pada letak lintang yang lebih dari 30 °,orientasi arah utara selatan pada musim gugur dan dingin mendapatkan transmisi cahaya yang lebih sedikit tetapi memiliki keseragaman cahaya yang lebih tinggi daripada orientasi/arah timur barat(Giacomelli dan Ting,1999 cit. Zabeltitz,2011). Arah green house di daerah subtropis baik pada orientasi timur-barat pada saat musim dingin dan musim gugur. Pada kondisi tersebut cahaya matahari dapat ditangkap secara optimal(Soriano et al.,2004 cit. Zabeltitz, 2011). Keseragaman sinar pada arah green house timur barat lebih kecil daripada arah utara selatan, tetapi transmissivity pada musim gugur dan dingin lebih tinggi daripada arah utara dan selatan. Orientasi green house harus didasarkan pada arah angin, letak lintang,dan suhu. Orientasi timur-barat sangat baik diaplikasikan pada green house di daerah subtropis. Orientasi tersebut menerima radiasi yang banyak serta optimal pada saat musim dingin. Pada saat musim panas radiasinya rendah kecuali di lokasi yang terletak di dekat ekuator. Orientasi ini sangat baik diterapkan pada lokasi yang terletak pada letak lintang yang besar atau daerah subtropis(Odesola dan Chidozie,2012).
Green house yang baik untuk budidaya tanaman di subtropis adalah yang jenis plastic house(Polyhouse). Green house tersebut mudah dalam penanganan, murah,dan memerlukan polietilen sebagai penutup(cover). Green house tersebut sangat produktif dan dapat melindungi tanaman dari pengaruh lingkungan yang tidak diinginkan. Lokasi sebaiknya jauh dari kota dan gren house ini hanya digunakan produksi bibit. Kemiringan lahan green house harus diperhatikan agar air permukaan jauh dari green house. Penyediaan drainase yang baik merupakan hal yang sangat penting. Bahan yang dibutuhkan adalah kayu, bambu, pipa GI, angle iron, dan aluminium untuk frame. Pemberian plastik film transparan 150-200 mikron yang tebal untuk cover. Adanya cover tersebut akan meningkatkan panas pada green house. Pada polyhouse pengaturan lingkungan adalah sebagai berikut. Selama musim dingin, polyhouse ditutup saat malam. Pada saat siang, pintu dan jendela dibuka. Temperatur pada polyhouse harus 5-12 °C lebih tinggi daripada temperatur udara di luar polyhouse. Selama musim panas, dinding polyhouse, pintu, dan jendela tidak boleh dibuka untuk menghindari panas yang berlebihan. Penggunaan shading nets dan pemberian air dengan cukup dapat membantu menjaga kondisi tanaman agar tetap tumbuh dan berkembang dengan optimal.(Anonim,2004).
Daftar Pustaka
Anonim. 2004. Cultivation of Tropical, Subtropical, Vegetables, Spices, Medicinal and Aromatic Plants. National Institute of Industrial Research, New Delhi.
Odesola,I.F.dan Ezekwen C. 2012. The Effect of shape and orientation on a greenhouse: a review. AFRREV STECH 1: 122-130.
Zabeltitz,C.V. 2011. Integrated Greenhouse Systems for Mild Climates: Climate Conditions, Design, Construction, Maintenance, Climate Control. Springer-Verlag, Berlin.