LAPORAN
PRAKTIKUM
BUDIDAYA
TANAMAN TAHUNAN
ACARA
II
TANGGAPAN
BIBIT KAKAO TERHADAP BERBAGAI MACAM PUPUK ORGANIK SEBAGAI MEDIA TANAM
Disusun
oleh:
Rizky
Adi Pratama (12897)
Bagas
Ade Bramantya (12943)
Aisyah Puspasari (13002)
Vina
Himmatul U. (13011)
Gol/Kel:B5/6
Asisten:1.Adwitya Handriawan
2.Aditya Yasyfa M.
3.Benediktus Dimas
LABORATORIUM
MANAJEMEN DAN PRODUKSI TANAMAN
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kakao merupakan komoditas ekspor yang
dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia
merupakan salah satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading dan
Ghana. Permintaan komoditas kakao semakin meningkat dari tahun ke
tahun.Permasalahan utama benih kakao adalah rendahnya mutu benih. Proses untuk
mendapatkan kakao yang memiliki mutu yang baik adalah dengan proses pemillihan media
tanam yang baik. Media tanam untuk komoditas kakao dapat berupa tanah yang
diberi pupuk organic.Pupuk organic merupakan pupuk yang berasal dari bahan
organik. Pupuk tersebut juga mengandung unsure hara makro seperti nitrogen dan
fosfor. Selain itu,pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah sehingga
pemberian pupuk dapat menyebabkan pertumbuhan akar dapat berlangsung dengan
baik. Pupuk organik juga bersifat ramah lingkungan. Pemberian pupuk organik
dengan dosis yang direkomendasikan dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dengan baik. Jenis pupuk organik yang diberikan pada tanaman juga
berpengaruh pada pertumbuhan,perkembangan serta hasil pada tanaman. Percobaan
untuk mengetahui jenis pupuk yang sesuai untuk tanaman kakao merupakan tahapan
penting yang harus dilakukan agar pada saat melakukan budidaya kakao
pertumbuhan,perkembangan serta hasil pada tanaman dapat menghasilkan
produktivitas tanaman yang diinginkan.
B.Tujuan
1.
Mengetahui pengaruh macam pupuk organik sebagai media tanam terhadap
pertumbuhan bibit kakao.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Bahan
organik merupakan hasil dari kumpulan partikel mineral dan memiliki fungsi yang
baik untuk tanah. Bahan organik dapat membuat struktur fisik tanah menjadi
lebih baik. Bahan organik merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan tanaman.
Tanah merupakan media tanam yang memiliki kuantitas bahan organik yang sedikit.
Bahan organik merupakan faktor kunci yang menentukan interaksi partikel mineral
dan pembentukan agregat dalam berbagai ukuran dan stabilitas serta mempengaruhi
distribusi pori pada partikel tanah. Pori pada partikel tanah tersebut dapat
terisi udara atau air. Struktur tanah yang baik karena tambahan bahan organic
dapat berefek baik untuk pertumbuhan akar. Bahan organik menyediakan substrat
untuk kehidupan organisme dalam tanah. Interaksi antara bahan organik,
organism, dan partikel mineral merupakan dasar terjadinya transformasi nutrien
yang dibutuhkan untuk tanaman. Zat hara juga dapat ditemukan pada bahan organik
seperti unsur N, P, dan S. Selain itu bahan organik menyediakan bagian bahan
untuk kapasitas pertukaran kation. Besarnya nilai kapasitas pertukaran kation
disuplai oleh bahan organik sehingga
unsur hara dapat tersimpan dengan baik pada tanah yang diberi bahan organik(Gregory
dan Nortcliff,2013).
Bahan
organik pada tanah berperan penting dalam hubungan tanaman dengan tanah serta
berperan pada reaksi kimia, fisika, dan biokimia pada pertumbuhan tanaman.
Tanah dapat ditambah dengan bahan organic. Sumber bahan organik berasal dari
tanaman, hewan, dan materi mikrobia. Penambahan sumber tersebut pada umumnya
banyak. Dosis pemberian bahan organik pada tanah sangat dipengaruhi kondisi
tanah. Sebagai contoh,misalnya dalam produksi sereal,jerami dikembalikan pada
tanah ketika grain sudah dipanen.
Akar tanaman juga dapat dijadikan untuk bahan organik. Penggunaan limbah
kotoran hewan untuk pupuk organik perlu dilakukan manajemen yang baik.
Pemilihan limbah tersebut bergantung pada jumlah dan jenis yang dibutuhkan.
Kotoran hewan dapat berfungsi sebagai agen penyubur tanah dan mengandung unsur
hara N, P, dan S. Kandungan bahan organik pada kotoran hewan memiliki perbedaan
yang disebabkan oleh jenis dan spesies hewan(Schnitzer dan Khan,1978).
Jenis pupuk organik sangat berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman. Berdasarkan penelitian,tinggi tanaman kalmegh dengan
perlakuan pupuk kandang ayam memiliki tinggi tanaman yang paling baik
dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang sapi dan babi,yaitu memiliki tinggi
30,48 cm. Perlakuan pupuk kandang sapi memiliki tinggi tanaman yang paling
rendah daripada pupuk kandang babi dan ayam. Tinggi tanaman dengan perlakuan
tersebut adalah 26,23 cm. Tinggi tanaman dan berat kering semakin meningkat
dengan semakin meningkatnya pemberian pupuk organik. Berat kering daun tiap
tanaman dipengaruhi secara signifikan
oleh perbedaan pemberian jenis pupuk kandang dan dosis yang diaplikasikan.
Berat kering per tanaman paling besar diperoleh pada perlakuan pupuk kandang
ayam(10,95 gr). Indeks luas daun merupakan parameter yang menunjukkan
pertumbuhan di mana cahaya yang didapat pada daun digunakan dalam proses
fotosintesis dan hal tersebut berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman.
Indeks luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk kandang
ayam(1,95)(Detpiratmongkol et al.,2014).
Pemberian pupuk kandang kambing memiliki
dampak yang baik pada tanaman. Berdasarkan penelitian Nweke et al.,(2013),pemberian pupuk kandang
kambing berpengaruh pada hasil tanaman okra. Pada parameter hasil tanaman
okra,pemberian pupuk kandang kambing dapat membuat tanaman okra memiliki jumlah
buah dan diameter buah yang paling baik daripada perlakuan pupuk kandang babi
maupun ayam. Perlakuan pupuk kandang ayam memberikan efek paling baik daripada
pupuk kandang babi maupun kambing pada parameter jumlah daun, jumlah bunga, jumlah cabang, dan tinggi
tanaman.
Salah
satu yang dapat diusahakan adalah pemberian pupuk organik seperti vermikompos.
Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan
organik yang dilakukan oleh cacing tanah. Vemikompos merupakan campuran kotoran
cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya
cacing tanah. Oleh karena itu, vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah
lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain.
Vermikompos ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan pupuk
organik lain, karena vermikompos kaya akan unsur hara makro dan mikro esensial
serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin, giberelin dan sitokinin
yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal (Marsono dan
Sigit, 2001 cit. Silaen et al.,2013).
Pemberian pupuk kompos sangat
berpengaruh pada pertumbuhan bibit kakao. Menurut Sinaga(2001),pemberian kompos
dengan proporsi kompos dengan tanah 2 : 5 mempunyai tinggi bibit yang paling
baik daripada perlakuan dengan proporsi 1: 5 atau 3:5 dengan tinggi bibit 28,99
cm. Jumlah daun paling banyak pada perlakuan kompos: topsoil 3: 5 dengan jumlah daun sebanyak 16,72 helai. Hal yang hampir
sama juga terjadi pada luas daun. Berat kering dan berat segar brankasan paling
paik pada perlakuan 2: 5.
III.METODE PELAKSANAAN
Praktikum Budidaya
Tanaman Tahunan Acara II yang berjudul Tanggapan Bibit Kakao Terhadap Berbagai
Macam Pupuk Organik Sebagai Media Tanam dilaksanakan di Rumah Kaca, , Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada tanggal 15 Mei 2015. Alat yang digunakan
yaitu alat tanam, kalkulator, timbangan, oven, penggaris, ember, dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu
biji kakao yang telah dikecambahkan,
kertas koran, kertas, tanah,
pupuk organik, dan polibag.
Cara kerja praktikum
ini yaitu diambil 12 biji kakao dari tiap klon yang telah dikecambahkan pada
Acara I selama seminggu. Selanjutnya, media tanam dari tanah yang dicampur
dengan pupuk organik (dengan perbandingan 1:1) disiapkan sesuai perlakuan di
bawah ini:
M0= Kontrol
M1= pupuk
kandang sapi
M2= pupuk
kandang kambing
M3= pupuk
kandang ayam
M4= pupuk
kompos
M5= tanah
bekas cacing
Masing-masing polibag diisi 2 biji kakao
yang telah dikecambahkan. Digunakan percobaan rancangan faktorial 3x6 percobaan
yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Complete Randomized Block Design) dengan banyak kelompok besar
dalam satu golongan praktikum sebagai blok. Faktor pertama berupa macam klon
kakao (K) dengan 3 perlakuan, yaitu K1= hybrid,
K2= KKM 22, K3= RRC 71, sedangkan faktor kedua yaitu macam pupuk organik yang
terdiri atas 5 macam pupuk organik (M1,M2,M3,M4,M5danM0
atau kontrol). Setiap kombinasi
perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Setelah satu minggusetelah tanam, tanaman
pada tiap polibag dijarangkan hingga tinggal satu tanaman tiap polibag. Tinggi
tanaman diukur dan jumlah daun bibit dihitung setelah bibit berumur 1 minggu
setelah tanam dan diulang setiap minggu selama empat kali pengamatan. Saat
panen,bagian tajuk dan akar tanaman dipisahkan.Setelah itu, bobot segar tajuk
dan akar diukur dengan timbangan. Luas daun dihitung dengan metode gravimetri
dengan rumus:
Keterangan
L standar : Luas kertas koran(10 cm x 10 cm)
M standar : Berat kertas koran(10 cm x 10 cm)
M sampel daun: Berat total daun pada
satu bibit
Bibit dimasukkan pada kertas dan dioven.
Setelah itu,bobot kering tajuk dan akar ditimbang. Data hasil pengamatan
tersebut dianalisis dengan analisis sidik ragam RAKL faktorial 3x6 pada taraf . Jika terdapat beda
nyata antar perlakuan diuji dengan DMRT pada taraf .
IV.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Perlakuan
|
Bobot Segar Tajuk(gr)
|
Bobot Kering Tajuk(gr)
|
Luas Daun(cm2)
|
Klon Kakao
|
|||
Hibrida
|
2.66
|
1.13
|
87.2
|
KKM 22
|
2.84
|
1.22
|
88.04
|
RCC 71
|
3.41
|
1.58
|
95.05
|
Macam Pupuk
|
|||
Kontrol
|
3.276
|
1.33
|
136.35
|
Pukan Sapi
|
3.34
|
1.17
|
132.49
|
Pukan Kambing
|
2.04
|
1.32
|
18.6
|
Pukan Ayam
|
1.74
|
1.02
|
15.58
|
Pupuk Kompos
|
3.58
|
1.51
|
124.64
|
Pupuk Kascing
|
3.85
|
1.53
|
112.92
|
Interaksi
|
ns
|
ns
|
ns
|
Keterangan
ns:
tidak ada interaksi pada taraf α=5 %
1.Fungsi Pupuk Organik
Pupuk
organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup. Menurut
Pranata(2010),pupuk organik memiliki beberapa fungsi,yaitu
1.Memperbaiki sifat kimia tanah
Pupuk
organik mampu mencegah hilangnya unsur
hara akibat penguapan. Bahan organik dari pupuk tersebut mengikat unsur hara
sehingga tidak mudah tercuci dan dapat tersedia bagi tanaman.Pupuk organik juga
dapat memperbaiki keasaman tanah. Aplikasi pupuk organik dapat meningkatkan pH
tanah.
2.Memperbaiki
sifat fisika tanah
Adanya
pupuk organik membuat tanah yang semulanya padat menjadi gembur serta pupuk
tersebut memperbaiki struktur tanah sehingga pada tanah terdapat ruang untuk
air dan udara
3.Meningkatkan
Daya Serap Tanah Terhadap Air
Pada
musim kemarau,tanah yang dipupuk dengan pupuk organik bisa menyediakan air yang
banyak untuk tanaman. Hal tersebut disebabkan karena tanah gembur karena pupuk
organik. Pada musim hujan,tanah yang dipupuk dengan pupuk organik bisa menahan
air sehingga erosi dan banjir dapat dikurangi.
4.Meningkatkan
Efektivitas Mikroorganisme Tanah
Pupuk
organik dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme dalam tanah. Mikroorganisme
ini membantu mengikat unsur hara an menggemburkan tanah. Selain
itu,mikroorganisme dapat berperan dalam daur unsur hara.
5.Sumber
Makanan Bagi Tanaman
Kandungan
hara pupuk organik seimbang dan mengandung zat pengatur tumbuh dan
mikroorganisme yang menguntungkan tanaman.
6.Meningkatkan
Kualitas Produksi Tanaman
Salak
dengan perlakuan pupuk organik menghasilkan buah yang lebih manis,persentase
bunga yang berkembang,dan buah yang lebih banyak daripada yang tidak dipupuk
dengan pupuk organik.
2.Pengaruh Klon Kakao Terhadap Kualitas
Bibit
Berdasarkan hasil pengamatan, klon kakao
berpengaruh pada kualitas bibit yang dihasilkan. Klon kakao RCC 71 dan KKM 22
tidak berbeda nyata dalam hal berat segar tajuk, akar, berat kering akar, tajuk,
dan luas daun. Klon tersebut merupakan kakao klon unggul. Klon kakao RCC 71 merupakan klon kakao
unggul.Klon tersebut dapat digunakan sebagai sumber entres untuk sambung pucuk
dan sambung samping.Klon tersebut merupakan klon kakao lindak yang dapat
dianjurkan untuk program klonalisasi.Klon tersebut dapat digunakan untuk
rehabilitasi tanaman kakao seluas 94 ha melalui teknik sambung samping(Winarsih
dan Prawoto cit. Limbongan,2010). Klon kakao RCC 71 merupakan klon kakao yang unggul
sehingga memiliki daya kecambah yang baik(Situmorang dan Muhadjir,1981 cit. Sulle,2007).Kakao RCC 71 dan KKM 22
termasuk jenis yang sangat rentan terhadap P.palmivora.Akan
tetapi KKM 22 lebih rentan daripada RCC 71(Rubiyo et al.,2010). Kakao klon RCC 71 memiliki produktivitas tinggi mencapai 1.891 kg/ha/tahun.Kedua klon tersebut
berbeda nyata dengan klon hibrida dalam parameter berat segar dan berat kering
tajuk. Hal tersebut disebabkan karena populasi klon hibrida tidak seragam
karena diperoleh dari proses persilangan. Kakao klon hibrida mempunyai nilai
pertumbuhan paling rendah kecuali pada parameter berat segar akar. Kakao klon
RCC 71 mempunyai berat segar tajuk, akar, berat kering akar, tajuk
paling baik daripada klon hibrida dan KKM 22. Klon kakao dan media
tanam,kombinasi keduanya tidak terdapat interaksi.
3.Pengaruh Pemberian Macam Pupuk
Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao sebagai Media Tanam
Berdasarkan hasil percobaan,perlakuan
kontrol,pupuk kandang sapi,pupuk kompos,dan bekas cacing tidak menunjukkan beda
nyata dalam hal berat segar tajuk. Perlakuan tersebut cocok untuk mendukung
ketersediaan air pada akar. Pupuk kandang sapi memberikan efek yang baik pada
berat segar. Bobot kering tajuk pada perlakuan pupuk kandang ayam memiliki efek
yang paling rendah daripada semua perlakuan yang lainnya. Hal tersebut
disebabkan karena perlakuan pupuk kandang ayam memberikan efek paling baik
daripada pupuk kandang babi maupun kambing pada parameter jumlah daun, jumlah
bunga, jumlah cabang, dan tinggi tanaman(Nweke et al., 2013).Pupuk kandang sapi memberikan efek yang baik pada
luas daun yang lebih baik daripada perlakuan pupuk kandang ayam. Seharusnya
perlakuan pupuk kandang ayam yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena
dormansi biji kakao yang cukup lama sehingga pertumbuhan dan perkembangan bibit
lambat. Bobot segar akar paling tinggi pada perlakuan pupuk bekas cacing. Hal
tersebut disebabkan karena vermikompos(pupuk bekas cacing) kaya akan unsur hara
makro dan mikro esensial serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin,
giberelin dan sitokinin yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang
maksimal (Marsono dan Sigit, 2001 cit. Silaen et al.,2013). Semua perlakuan pupuk organik tidak memberikan efek
yang berbeda nyata pada berat kering akar. Perlakuan yang memberikan efek yang
paling tinggi adalah pupuk kompos. Hal tersebut disebabkan karena kompos dapat
memperbaiki struktur tanah. Di dalam kompos juga terdapat kalium untuk unsur
hara makro tanaman. Pupuk kompos untuk produk hortikultura seperti buah dan
daun(Santoso,1998).
Berat segar merupakan parameter untuk
mengetahui seberapa besar tanaman dapat menyerap air. Berdasarkan histogram,
perlakuan pupuk kompos pada klon RCC 71 dapat merangsang atau mempercepat
pertumbuhan akar sehingga berat segarnya paling tinggi karena di dalam kompos juga terdapat kalium
untuk unsur hara makro tanaman. Pupuk kompos untuk produk hortikultura seperti
buah dan daun(Santoso,1998). Unsur kalium sangat mempengaruhi transpor air
sehingga dengan adanya unsur tersebut unsur air cepat diserap oleh akar. Perlakuan
pupuk kandang ayam pada klon KKM 22 pada berat segar akar memberikan efek
paling rendah. Hal tersebut disebabkan karena perlakuan tersebut hanya berefek
pada tinggi tanaman (Detpiratmongkol et al.,2014).
Perlakuan pupuk bekas cacing pada klon
RCC 71 memberikan efek paling baik pada berat segar tajuk. Hal tersebut
disebabkan karena perlakuan pupuk bekas cacing kaya akan unsur hara makro dan
mikro esensial serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin, giberelin
dan sitokinin yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal
(Marsono dan Sigit, 2001 cit. Silaen et al.,2013). Perlakuan pupuk kandang ayam klon kakao KKM 22
memberikan pengaruh paling rendah. Hal tersebut disebabkan karena perlakuan
tersebut baik pada berat kering dan tinggi tanaman
(Detpiratmongkol et al.,2014).
Perlakuan pupuk kandang sapi memiliki
pengaruh yang paling baik pada berat kering akar. Berat kering merupakan
parameter tanaman yang berhubungan dengan fotosintesis bersih. Berdasarkan penelitian,berat
kering batang dan tinggi tanaman akan kecil pada perlakuan pupuk kandang sapi
(Detpiratmongkol et al.,2014). Hasil
percobaan memberikan hasil yang berbeda karena kualitas biji pada klon KKM 22
yang unggul. Pada perlakuan pupuk kandang ayam,perlakuan tersebut memberikan
efek yang paling rendah. Hal tersebut disebabkan karena pada saat ditanam pada
media,dormansi biji terjadi cukup lama dan ada yang tidak berdaun.
Perlakuan pupuk kompos pada klon RCC 71
memberikan pengaruh paling baik pada berat kering tajuk. Hal tersebut disebabkan karena
kompos dapat memperbaiki struktur tanah. Di dalam kompos juga terdapat kalium
untuk unsur hara makro tanaman. Pupuk kompos untuk produk hortikultura seperti
buah dan daun(Santoso,1998). Oleh karena itu,proses fotosintesis dapat berjalan
dengan baik. Pada perlakuan pupuk kandang ayam,perlakuan
tersebut memberikan efek yang paling rendah. Hal tersebut disebabkan karena
pada saat ditanam pada media,dormansi biji terjadi cukup lama dan ada yang
tidak berdaun.
Perlakuan tanah memberikan pengaruh paling
baik pada luas daun daripada perlakuan yang lainnya karena di dalam tanah
terdapat unsur hara dan mikroorganisme
yang bermanfaat sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Perlakuan pupuk kandang
kambing dan ayam tidak tumbuh disebabkan karena kualitas biji,dormansi,dan
kecepatan pertumbuhan yang lambat.
Berdasarkan grafik,perlakuan pupuk
organik berpengaruh pada pertumbuhan bibit kakao. Perlakuan pupuk bekas cacing
pada klon RCC 71 berpengaruh paling baik pada pertumbuhan kakao. Hal tersebut
disebabkan karena pupuk tersebut kaya akan unsur hara makro dan mikro esensial
serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin, giberelin dan sitokinin
yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal (Marsono dan
Sigit, 2001 cit. Silaen et al.,2013). Pertumbuhan yang paling lambat ditunjukkan pada
perlakuan pupuk kandang ayam.Hal tersebut disebabkan respon bibit sangat lambat
terhadap pemberian pupuk. Berdasarkan rerata,penggunaan pupuk kompos mempunyai
efek paling baik untuk semua klon dan pupuk kandang ayam paling rendah
pengaruhnya. Hal tersebut disebabkan karena kompos dapat memperbaiki struktur
tanah. Di dalam kompos juga terdapat kalium untuk unsur hara makro tanaman.
Pupuk kompos untuk produk hortikultura seperti buah dan daun(Santoso,1998).
Perlakuan pupuk kandang kambing pada klon
RCC 71 memiliki pengaruh yang paling buruk. Hal tersebut disebabkan karena
perlakuan tersebut berpengaruh pada jumlah buah dan diameter buah(Nweke et al., 2013). Pupuk bekas cacing
memberikan pengaruh yang paling baik pada kecepatan pertumbuhan. Hal tersebut
disebabkan karena pupuk tersebut kaya akan unsur hara makro dan mikro esensial
serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin, giberelin dan sitokinin
yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal (Marsono dan
Sigit, 2001 cit. Silaen et al.,2013). Berdasarkan rerata,perlakuan pupuk bekas cacing
memiliki efek paling baik pada semua klon yang diuji.Perlakuan yang paling
rendah adalah perlakuan pupuk kandang kambing.
V.KESIMPULAN
1.Berdasarkan
hasil pengamatan media tanam,setiap media tanam memberikan pengaruh pada
pertumbuhan tanaman.Berdasarkan percobaan,pupuk kandang bekas cacing memiliki
efek yang paling baik dari semua perlakuan pupuk organik yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Detpiratmongkol,S., T. Ubolkerd,dan S.
Yoosukyingstaporn.2014.Effects of chicken, pig and cow manures on growth and
yield of kalmegh(Andrographis paniculata
Ness). Journal of Agricultural Technology 10: 475-482.
Gregory,P.J.dan S. Nortcliff. 2013. Soil
Conditions and Plant Growth. Blackwell Publishing Ltd,West Sussex.
Limbongan,Jermia.2010.Kesiapan penerapan
teknologi sambung samping untuk mendukung program rehabilitasi tanaman
kakao.Jurnal Litbang Pertanian 30: 156-163.
Nweke,I.A.,S.I. Ijearu,dan D.N. Igili.
2013. Effect of different sources of animal manure on the growth and yields of
okra(Abelmoschus esculentus L.
Moench) in Ustoxic Dystropept at Enugu South Eastern, Nigeria.International
Journal of Scientific & Technology Research 2: 135-137.
Pranata,A.S. 2010. Meningkatkan Hasil
Panen dengan Pupuk Organik. PT AgroMedia Pustaka,Jakarta.
Rubiyo, Purwantara, A. dan Sudarsono.
2010. Ketahanan 35 klon kakao terhadap infeksi Phytophthora palmivora Butl
berdasarkan uji detached pod. Jurnal litri 16: 172-178.
Santoso,H.B. 1998. Pupuk Kompos.
Kanisius, Yogyakarta.
Schnitzer,M.
dan S.U. Khan. 1978. Soil Organic Matter. Elsevier Science Publishers
B.V.,Amterdams.
Silaen,O.S.,Ferry E.S.,dan Balonggu
Siagian.2013.Respon pertumbuhan bibit kakao terhadap vermikompos dan pupuk
p.Jurnal Online Agroteknologi 1: 1255-1264.
Sinaga,E.2001. Pengaruh dosis pemberian
pupuk kompos dan konsentrasi biostimulan Dharmasri 5 EC terhadap pertumbuhan
bibit kakao. Jurnal Pendidikan Science 25: 20-27.
Sulle,Ahmad.2007. Pengelolaan plasma
nutfah jambu mete dan kakao di Sulawesi Tenggara. Buletin Plasma Nutfah 13: 19-26.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar