Sabtu, 27 Juni 2015

Pemeliharaan Tanaman Kopi Praktikum BTT


I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
     Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi merupakan bahan baku utama industri kopi bubuk.Mutu komoditas kopi menjadi penentu daya saing di pasar ekspor maupun dalam negeri. Dengan teknik budidaya yang baik dan sesuai maka bisa dihasilkan mutu produk (biji kopi) yang baik dan sesuai dengan kehendak konsumen. Hal tersebut perlu diperhatikan para pembudidaya tanaman kopi agar usaha taninya dapat berhasil dengan baik.Produksi kopi yang  tinggi membuat pendapatan petani juga tinggi.
      Ada empat faktor yang menentukan keberhasilan budidaya kopi, yaitu: (1) teknik penyediaan sarana produksi, (2) proses produksi/budidaya, (3) teknik penanganan pasca panen dan pengolahan (agroindustri), dan (4) sistem pemasarannya. Keempat-empatnya merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang harus diterapkan dengan baik dan benar.
B.Tujuan
1.Mempelajari budidaya tanaman kopi,khususnya pada tahap pemeliharaan tanaman kopi.
II.TINJAUAN PUSTAKA
        Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan karena
mempunyai nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, di samping itu
tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Jawa
Barat.Tanaman kopi jenis arabika sat ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi
dibandingkan dengan kopi Robusta yang mana pada tahun 1990 harga kopi Arabika
1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi Robusta 0,83 U$D/Kg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di pasaran
dunia antara lain :
1. Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika.
2. Kopi robusta mengalami over supply.
3. Penggunaan kopi Robusta semakin tinggi.
4. Situasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICO melakukan
pemotongan kuota sebanyak 2 kali lipat dalam setahun.
Dari hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai ekonomis dan rasa yang relatif baik serta yang tahan terhadap penyakit karat daun.Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan rehabilitasitanaman kopi dari kopi Robusta menjadi kopi Arabika.(Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan,2014).
Tanaman kopi termasuk dalam familia Rubiaceae dan merupakan tanaman tropis yang banyak diperdagangkan di dunia.Pada perdagangan terdapat dua macam kopi yaitu kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta merupakan kopi yang mendominasi di Indonesia yaitu 87,1 % dari total produksi kopi.Sebagian besar hasil kopi diekspor di Negara Amerika Serikat,Jerman,dan Singapura(Aak,2002).
Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting di Indonesia.Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Produktivitas kopi di Indonesia hanya sebesar 11.250 ton pertahun.Peningkatan pengelolaan tanaman kopi merupakan langkah penting dalam mengembangkan produktivitas dan stabilitas produksi kopi di Indonesia. Dengan proses budidaya yang baik,tanaman kopi dapat menghasilkan produktivitas ekspor yang memiliki  mutu yang tinggi(International Coffe Organization,2012 cit.Djumarti,2013).
Kondisi iklim yang sangat  cocok untuk kopi Arabika adalah  di dataran tinggi dengan suhu rata-rata 15-25° C dan curah hujan antara 1700-2000 mm per tahun.Distribusi curah hujan merupakan faktor yang lebih penting daripada total curah hujan. Musim hujan dan kemarau merupakan kondisi yang dianggap cocok untuk siklus hidup kopi. Hal tersebut berhubungan dengan pertumbuhan,pembungaan,dan pematangan buah. Hujan dapat menginduksi pembungaan apabila sebelum hujan  terdapat periode kekurangan air. Distribusi curah hujan yang merata dapat merangsang proses pembungaan dan pembuahan tanaman kopi sepanjang tahun(Glover,1981).
Penggunaan tanaman pelindung memiliki banyak keuntungan untuk tanaman tahunan.Keuntungan tersebut,yaitu dapat menekan pertumbuhan gulma dan melindungi tanah.Tanaman pelindung dapat menekan pertumbuhan gulma dan mencegah erosi saat hujan.Pada tanaman kopi yang masih muda,penanaman tanaman pelindung dapat memberi manfaat pada tanaman kopi.Salah satu tanaman pelindung kopi adalah tanaman pelindung legume.Tanaman tersebut dapat menyediakan nitrogen hasil dari fiksasi nitrogen yang berada di atmosfer.Nitrogen merupakan unsure makro essensial yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara umum(Clifford dan Willson,1985).
Biji kopi diproduksi dari Coffea L. dimana spesies kopi sudah lebih dari 70 spesies. Pada perdagangan dunia,kopi Arabika sudah diproduksi sebanyak 75 % dan kopi Robusta sebanyak 25 %.Kopi Robusta merupakan kopi yang tahan terhadap wabah penyakit dan serangan hama.Kopi tersebut lebih tahan daripada kopi Arabika(Etienne,2005 cit. Mussatto et al.,2011).Kopi Arabika merupakan golongan tanaman semak yang berasal dari Ethiopia dan dapat berkembang dengan baik di ketinggian 600-2000 mdpl.Kopi Robusta dapat beradaptasi dengan baik pada ketinggian di bawah 600 mdpl(Comité du Français du Café,1997 cit. Mussatto et al.,2011).
Kopi berpelindung merupakan salah satu ciri sistem kopi berkelanjutan (RDV-The World Bank, 2002 cit. Evizal et al.,2010 ) karena pohon pelindung menyediakan manfaat ekologis seperti konservasi tanah, konservasi keragaman hayati, dan pendauran unsur hara melalui seresah guguran daun dan penambatan N udara oleh bintil akar (Rice and Mclean, 1999 cit. Evizal et al.,2010). Menurut Vaast et al. (2005) dalam Evizal et al.(2010), kopi berpelindung merupakan faktor kunci dalam menentukan keberlanjutan dan kualitas kopi yang diusahakan. Haggar et al. (2011) dalam Evizal et al.(2010) melaporkan bahwa dengan masukan yang medium, agroekosistem kopi berpohon pelindung dadap memberikan produktivitas dan stabilitas produksi yang tinggi daripada kopi tanpa pohon pelindung atau perpohon pelindung nonlegum.




DAFTAR PUSTAKA
Aak.2002.Budidaya Tanaman Kopi.Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
Clifford,M.N. dan K.C. Willson.1985.Coffee:Botany,Biochemistry and Production of Beans and Beverage.The AVI Publishing Company,Inc,Westport.
Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan.2014.Budidaya Tanaman Kopi.< http://disperta.bulungan.go.id/index.php/berita-dan-artikel/perkebunan/7-budidaya-tanaman-kopi>.Diakses tanggal 12 Mei 2015.
Djumarti,Sony S.,M. Balya F. Barlaman.2013.Karakteristik fisik dan organoleptik biji kopi arabika hasil pengolahan semi basah dengan variasi jenis wadah dan lama fermentasi(studi kasus di Desa Pedati dan Sukosawah Kabupaten Bondowoso.AGROINTEK  7: 108-121.
Evizal,Rusdi.,Tohari,Irfan D.Prijambada, Jaka Widada,F.E.Prasmatiwi,dan Afandi.2010.Pengaruh tipe agroekosistem terhadap produktivitas dan keberlanjutan usahatani kopi.Jurnal Agrotropika 15: 17-22.
Glover,N.1981.Coffee Yields in a Plantation of Coffea Arabica var.caturra Shaded by Erythrina poeppigiana With and Without Cordia alliodora.CATIE,Turrialba.
Mussatto,I.S.,Ercília M.S.M.,Silvia Martins.,dan José A. Teixeira.2011.Production, composition, and application of coffee and its industrial residues.Food Bioprocess Technol 4: 661-672.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar