IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.Kesesuaian
Lahan
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan
suatu bidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu.Kesesuaian lahan harus
dianalisis dengan melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap parameter yang
berhubungan dengan kesesuaian lahan.Parameter tersebut pada umumnya berhubungan
dengan rencana penggunaan lahan. Hal tersebut dapat diambil contoh pada bidang
pertanian,yaitu budidaya kelapa. Analisis parameter yang berhubungan dengan
iklim dan syarat tumbuh tanaman kelapa merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.Setelah analisis dilakukan,perencanaan pengelolaan atau perbaikan
lahan dapat dilakukan terhadap kemampuan lahan untuk produksi komoditas kelapa.
Klasifikasi kesesuaian lahan
Struktur
klasifikasi lahan terdiri dari empat kategori utama:ordo,kelas,sub-kelas,dan
satuan kesesuaian lahan.Dalam strukturnya berlaku system hierarki,di mana ordo
terdiri dari beberapa kelas,kelas terdiri dari subkelas dan subkelas terdiri
dari beberapa satuan kesesuaian.
Ordo
Kesesuaian
Satuan
lahan dinyatakan sebagai sesuai(S) dan tidak sesuai(N).Lahan yang berordo S
adalah lahan yang dapat berproduksi dengan baik sehingga menguntungkan tanpa
harus menimbulkan resiko kerusakan sumberdaya lahan.Pada ordo N,lahan memiliki
satu atau beberapa kualitas yang membatasi pengusahaan tertentu pada taraf di
mana pengaruh pembatas tersebut menghalangi penggunaan secara lestari jenis
penggunaan tersebut.
Kelas
Kesesuaian
Kategori
S terbagi menjadi 3 kelas yaitu S1,S2 dan S3.Pada ordo N terbagi menjadi 2
kelas Yaitu N1 dan N2.
1.Kelas
S1(Sangat sesuai) merupakan lahan dengan produktivitas yang tinggi dan dapat
member keuntungan karena tidak ada factor pembatas atau factor pembatas yang
sangat ringan.
2.Kelas
S2(Sesuai) Lahan tersebut mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga
mempengaruhi pengusahaan suatu jenis lahan tertentu secara lestari.Faktor
pembatas yang ada dapat menurunkan produksi dan keuntungan
3.Kelas
S3(sesuai marginal) Lahan lahan dengan pembatas yang mempengaruhi produktivitas
dan pembatas tersebut cukup berat untuk tujuan penggunaan lahan secara
lestari.Pembatas yang telah ada sangat berpengaruh terhadap penurunan produksi
atau keuntungan.
4.Kelas
N1(tidak sesuai sekarang) lahan-lahan dengan pembatas yang cukup berat dan
belum bias diatasi pada masa sekarang.Pembatas tersebut cukup berat sehingga
mempengaruhi pengusahaan suatu jenis penggunaan lahan tertentu secara lestari.
5.Kelas
N2(tidak sesuai permanen)Lahan dengan factor pembatas yang cukup berat dan
tidak dapat diupayakan untuk digunakan.
Subkelas Kesesuaian mencerminkan jenis
pembatas yang dimiliki suatu satuan lahan tertentu dan dinyatakan dalam huruf
kecil.Misalnya,huruf e untuk erosi dan m untuk kelembababan.Masing-masing huruf
tersebut berada dibelakang huruf kelas lahan.
Satuan
kesesuaian
Sub-Kelas
dapat dibagi ke dalam satuan-satuan lahan. Setiap satuan kesesuaian lahan
memiliki jenis atau kumpulan jenis pembatas tertentu yang berbeda dari lainnya
dalam hal kebutuhan pengelolaan pada tingkat detail.Satuan kesesuaian
dinyatakan dengan angka setelah huruf kecil,seperti S2e-1 dan S2e-2(Baja,2012).
2.Manfaat Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan perlu dianalisis guna
untuk mengetahui tingkat potensi lahan. Hasil analisis tersebut dapat digunakan
untuk rekomendasi pengelolaan atau perbaikan lahan apabila lahan tersebut
kurang berpotensi untuk produksi.
3.Perbandingan Teknik
Budidaya Petani dengan SOP
Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa(Setyamidjaja,1984).
1.Iklim
A.Suhu
Suhu
yang baik untuk pertumbuhan kelapa,yaitu 27-28°C dengan kisaran antara 5-7°C. Suhu
rata-rata di bawah 20 °C dan di atas 30 °C pertumbuhan kelapa tidak baik dan
buah kecil.
B.Curah
Hujan
Tanaman
kelapa membutuhkan curah hujan antara 1.000-1.250 mm/tahun yang merata
sepanjang tahun. Budidaya yang menguntungkan apabila curah hujan 1.800 – 2000
mm per tahun .Kekeringan selama tiga bulan akan menurunkan produksi.
C.Jumlah
Penyinaran
Tanaman
kelapa membutuhkan penyinaran selama tidak kurang dari 2000 jam per tahun.
D.Kelembaban
Relatif
Tanaman
kelapa membutuhkan kelembaban udara antara 60-80 %.
E.Ketinggian
Kelapa
tumbuh baik pada ketinggian 600-700 mdpl.Pada ketinggian 900 mdpl,pertumbuhan
dan pembuahan kelapa berjalan lambat.
2.Tanah
Tanaman kelapa dapat hidup baik pada
tanah yang gembur dan subur.Pengolahan tanah pada kelapa hanya bersifat
sementara.Kelapa membutuhkan drainase dan aerasi yang baik.Kedalaman tanah
minimal 80 – 100 cm dengan topografi landai.Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5
– 8 dan masih dapat hidup pada tanah yang agak masam.Tanah yang mengandung
fosfor dan kalium sangat baik bagi tanaman kelapa.Tanaman kelapa membutuhkan
lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi
(3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi,
mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah.
Teknis Budidaya
Berdasarkan SOP (Departemen Pertanian,1983)
1.Pemilihan Bahan Tanam
a.Persyaratan Benih
Syarat pohon induk adalah berumur 20-40 tahun, produksi tinggi (80-120
butir/pohon/tahun) terus menerus dengan kadar kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun),
batangnya kuat dan lurus dengan mahkota berbentuk sperical (berbentuk bola)
atau semisperical, daun dan tangkainya kuat, bebas dari gangguan hama dan
penyakit.
Ciri buah yang matang untuk benih, yaitu umur ± 12 bulan, 4/5 bagian kulit
berwarna coklat, bentuk bulat dan agak lonjong, sabut tidak luka, tidak
mengandung hama penyakit, panjang buah 22-25 cm, lebar buah 17-22 cm, buah
licin dan mulus, air buah cukup, apabila digoncang terdengar suara nyaring.
b.Penyiapan Benih.
Seleksi benih sesuai persyaratan, istirahatkan benih selama ± 1 bulan dalam
gudang dengan kondisi udara segar dan kering, tidak bocor, tidak langsung
terkena sinar matahari dan suhu udara dalam gudang 25-27 °C dan dilakukan
dengan menumpuk buah secara piramidal tunggal setinggi 1 meter dan diamati
secara rutin.
2.Penyemaian
Penyemaian dilakukan pada tanah yang
subur,gembur,dan dekat sumber air. Pengolahan tanah dilakukan 2 minggu sebelum
pembuatan bedengan. Bedengan dibuat dengan lebar 125 cm,tinggi 15 cm,dan
panjang berdasarkan kebutuhan. Jarak antar bedengan 25 cm.Setelah siap,kelapa
dibenamkan setengah bagian atau lebih ke dalam tanah. Jika dikecambahkan pada
musim kemarau,kelapa harus disiram. Kelapa dibibitkan ketika berumur 2,5 bulan.
3.Pembibitan
Tanah untuk pembibitan dapat dipilih
seperti tanah penyemaian. Pupuk kandang ditambahkan untuk meningkatkan
kesuburan sebanyak 1,5 kg/m2. Bibit dipilih dari tempat
pesemaian,lalu ditanam. Tempat munculnya tunas dibenamkan.Jarak tanam pembibitan
60 cm x 60 cm dengan pola segitiga sama sisi. Pada musim kering bibit harus
disiram setiap hari sebanyak 4 liter/bibit. Setelah berumur 4 bulan, campuran
pupuk urea, TSP, dan KCl sebanyak 60 gr per bibit dengan perbandingan pupuk
1:2:1. Untuk mencegah serangan hama serangga,ulat,dan kutu daun dapat disemprot
insektisida Azodrin 60 dengan dosis 1 %. Pencegahan terhadap serangan cendawan
dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida Dithane M 45 dengan dosis 0,1-0,2
%. Bibit yang dipindah ke pertanaman memiliki beberapa syarat,yaitu jumlah
helaian daun paling sedikit 6 daun pada umur 6 bulan,pangkal batang besar,tidak
berlilin,daun lebar berwarna hijau segar,dan bebas hama dan penyakit.
4.Penanaman
Pengolahan tanah untuk lubang tanam.Jarak
tanam 9 m x 9 m atau 10 m x 10 m. Tanah digali. Lapisan atas(30 cm) tanah
dipisahkan dengan tanah yang berada pada lapisan bawahnya. Tanah galian
dicampur dengan pupuk kandang yang sudah masak dan bebas dari hama dan
penyakit. Campuran tersebut dikembalikan ke lubang 2 minggu sebelum tanam.
Bibit kelapa ditanam pada awal musim hujan.Lubang tanam yang siap
ditanami,sehari sebelumnya digali bagian tengahnya dan diberi pupuk
urea,TSP,dan KCl sebanyak 250 gr. Bibit diletakkan pada lubang tanam dan
ditimbun tanah yang sudah dicampur pupuk. Posisi tunas diatur pada posisi
tegak. Tanah disekeliling lubang dibumbun dengan tanah.
5.Pemupukan
Dosis
pemupukan kelapa tidak sama untuk tiap daerah,dan berbeda pula untuk umur
tanaman kelapa.
Umur Tanaman(Tahun)
|
Dosis(gr/pohon/tahun)
|
||
Urea
|
TSP
|
KCl
|
|
0 -2
|
200
|
200
|
200
|
3 – 10
|
1000
|
750
|
1000
|
11 -13
|
1500
|
1000
|
1500
|
6.Pemeliharaan
Penyiraman
bibit kelapa dilakukan hingga berumur 3 tahun. Tanaman yang mati harus segera
diganti sebelum tajuk saling menutupi. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan
dengan pengolahan/penggemburan tanah. Pencegahan erosi dilakukan dengan tanaman
penutup,yaitu Centrosema sp. Tanah
disekitar phon kelapa dapat ditanami tanaman sela yaitu tanaman yang tidak
bersaing dengan tanaman kelapa,baik dalam unsur hara,air,dan cahaya. Tanaman
tersebut meliputi kacang tanah, kedelai, jagung atau pisang(apabila tidak
ditanami tanaman penutup tanah). Pembuatan saluran untuk pengatusan perlu
dilakukan agar tanaman kelapa tumbuh dengan kondisi optimal.
7.Panen
Tanaman
kelapa dapat dipungut hasilnya sepanjang tahun. Umur kelapa yang dipanen
tergantung tujuannya.
a.Untuk
mendapatkan daging buah yang muda dan manis,kelapa dipetik pada umur 6 – 8
bulan.
b.Untuk
dijadikan kopra,kelapa dipetik pada umur 11 – 13 bulan.
c.Untuk
dijadikan bibit, sebaiknya pada umur tua yaitu umur 14 bulan.
Pemetikan
sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan sekali dengan memetik 1 sampai 2 tandan yang
tertua. Pemetikan kelapa dapat dilakukan dengan dipanjat, diajul dengan galah
atau dibiarkan jatuh sendiri. Pemetikan untuk kopra sebaiknya tidak menunggu
kelapa jatuh dengan sendirinya.
Budidaya Petani
Berdasarkan wawancara,petani tidak
melakukan teknik budidaya tanaman kelapa.Petani tersebut hanya melihat suatu
buah yang tumbuh menjadi bibit lalu asal ditanam di lahan dan dibiarkan tumbuh
sampai berbuah.Pemanenan buah dilakukan dengan menunggu buah kelapa sampai
jatuh ke tanah.
3.Perbandingan Kesesuaian Lahan SOP
dengan Hasil Survey
A.Suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan
kelapa,yaitu 27-28°C dengan kisaran antara 5-7°C. Suhu rata-rata di bawah 20 °C
dan di atas 30 °C pertumbuhan kelapa tidak baik dan buah kecil.Pada lahan
petani tersebut suhu lahan 36,5°C sehingga hal tersebut menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tidak optimal.Suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan respirasi dan transpirasi yang berlebihan yang membuat metabolisme
pada tanaman tidak berjalan secara optimal.
B.Curah
Hujan
Tanaman kelapa membutuhkan curah hujan
antara 1.000-1.250 mm/tahun yang merata sepanjang tahun. Budidaya yang
menguntungkan apabila curah hujan 1.800 – 2000 mm per tahun .Kekeringan selama
tiga bulan akan menurunkan produksi.Curah hujan pada lahan petani hasil survey
yaitu 572 mm/tahun sehingga tanaman kelapa kurang air.Kekurangan air pada masa
vegetatif menyebabkan pertumbuhan cabang dan daun terganggu.Daun berwarna pucat
dan berukuran kecil.Pada masa generatif,kekurangan air menyebabkan kerontokan
bunga,bakal buah,dan buah(Syukur et al.,2015).
C.Kelembaban
Tanaman kelapa membutuhkan kelembaban udara
antara 60-80 %.Kelembaban yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan cendawan
yang dapat menimbulkan penyakit pada tanaman sehingga hasil panen tidak
maksimal atau pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak optimal.Kelembaban
yang terlalu rendah dapat memicu penguapan yang berlebihan pada tanaman
sehingga tanaman dapat layu.
D.Ketinggian
Kelapa tumbuh baik pada ketinggian 600-700
mdpl.Pada ketinggian 900 mdpl,pertumbuhan dan pembuahan kelapa berjalan lambat.
Ketinggian lahan petani berkisar antara 100-500 mdpl.Pertumbuhan kelapa pada
ketinggian tersebut memicu respirasi dan fotosintesis yang tinggi sehingga
hasil fotosintesis yang dihasilkan tidak maksimal.
E.Lereng
Budidaya tanaman kelapa menghendaki kemiringan 0-21%(Sunarko,2007).Pada hasil
survey,lahan petani tersebut 2-15 % sehingga lahan tersebut masih cocok untuk tanaman
kelapa.
F.Tekstur
Tanah
Tanaman kelapa dapat hidup baik pada tanah
yang gembur dan subur.Kelapa dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dengan
struktur baik,peresapan air baik,dan tata udara yang
baik(Setyamidjaja,1984).Berdasarkan hasil survey,lahan petani yang ditanami
kelapa memiliki tekstur yang agak halus sehingga cocok untuk pertumbuhan
tanaman kelapa.
G.Besar
Erosi
Tanaman kelapa menghendaki kemiringan 0-21%(Sunarko,2007).Berdasarkan
pengamatan,kemiringan lahan sangat kecil dan potensi erosi juga sangat kecil
sehingga solum tanah bagian atas yang kaya hara tidak hilang karena erosi.
H.Lama
Masa Kering
Lama masa kering yang baik untuk tanaman
kelapa,yaitu kurang dari 3 bulan(Departemen Pertanian,1983).Berdasarkan hasil
survey,menurut pendapat Pak Jumakir,lama masa kering lahan tersebut selama 6
bulan.Hal tersebut dapat menurunkan produktivitas tanaman kelapa.
Daftar Pustaka
Departemen Pertanian.1983.Budidaya
Kelapa dan Masalahnya.Balai Informasi Pertanian,Ungaran.
Baja,S.2012.Perencanaan Tata Guna
Lahan dalam Pengembangan Wilayah.ANDI,Yogyakarta.
Setyamidjaja,Djoehana.1984.Bertanam
Kelapa.Kanisius,Yogyakarta.
Syukur,M.,Helfi E.S.,dan Rudy
H.2015.Bertanam Tomat di Musim Hujan.Penebar Swadaya,Jakarta.
Sunarko.2007.Petunjuk Praktis Budi
Daya & Pengolahan Kelapa
Sawit.AgroMedia Pustaka,Jakarta.