Sabtu, 23 Mei 2015

PENGENALAN KEMASAN



LAPORAN PRAKTIKUM
PASCA PANEN HORTIKULTURA
ACARA VIII
PENGENALAN KEMASAN



LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengemasan merupakan suatu usaha untuk melindungi produk hortikulturadari penurunan mutu,kerusakan mekanis,fisik,kimia serta mikrobiologis.Bahan yang digunakan untuk kemasan harus dapat menjaga kualitas produk dari setelah panen sampai konsumen.Pengemasan dilakukan agar tampilan komoditas tampakmenjadi menarik.Pemilihan bahan untuk pengemasan sangat dipengaruhi oleh jarak transportasi dan lama simpan komoditas hortikultura.Pengetahuan tentang bahanpengemasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kaitannyadenganpenanganan pasca panen hortikultura karena hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas dan mutu produk hortikultura selama penanganan dan penyimpanan.
B. Tujuan
1.Mengenal beberapa jenis bahan kemasan untuk produk hortikultura.

II.TINJAUAN PUSTAKA
Produk hortikultura merupakan produk yang mudah mengalami kerusakan (perishable) yang dapat menyebabkan susut secara kuantitas maupun kualitas. Kerusakan tersebut semakin besar apabila tindakan pascapanen yang dilakukan tidak sesuai.Salah satu tindakan untuk memperbaiki mutu produk adalah dengan memperhatikan teknik pengemasan dan suhu penyimpanan.Pengemasan merupakan salah satu bagian dari rangkaian penanganan pascapanen dari produk hortikultura(Iflah et al.,2012).
Pengemasan komoditas hortikultura berfungsi untuk melindungikomoditashortikulturadari kerusakan mekanis dan gangguankondisi lingkungan selama penanganan dan distribusi.Kemasan harus dapat menyediakan informasi tentang komoditashortikultura.Pengemasan dapat membuat produk tampak menjadilebih menarik.Kemasan merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena hal tersebut dapat mempengaruhi daya beli konsumen(Sharangi et al.,2015).
Penanganan hasil panen komoditas hortikultura harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati.Hal tersebut dilakukan agar komoditas tidak mengalami kerusakan yang dapat merugikan penjual komoditas.Salah satu cara pengemasan produk hortikultura adalah dengan kantong jaring.Hal tersebut terlahdilakukan oleh penjual grosir.Kemasan tersebut tergolong kemasan yang ekonomis(Koswara,2009).
Pengemasan yang efisien dapat menjaga kualitas hortikultura selama penanganan, penumpukan,penyimpanan,dan pemasaran.Di negara berkembang,pengemasan komoditas dilakukan dengan menggunakan keranjang, karung, kotak,dan baki untuk dibawa ke pasar.Pengemasan dapat dilakukan dengan bahan yang murah seperti bambu,rumput kering,daun kelapa,dan daun kayu jati.Hal tersebut mempunyai kelemahan yaitu hanya dapat digunakan pada waktu yang singkat dan jarak yang dekat.Jumlah komoditas yang banyak memerlukan pengemasan yang baik untuk meminimalisir kehilangan dan menggunakan kendaraan yang ekonomis.Penggunaan high density polythene dapat digunakan untuk mengirim produk di banyak negara.Karung baik digunakan untuk komoditas bawang,kentang,jahe,dan kunyit.Kertas atau plastik film digunakan untuk melapisi kemasan kotak untuk mengurangi transpirasi dan melindungi komoditas dari gesekan.Pemasaran buah dan sayur dapat menggunakan kemasan kantung plastik(Sarkar,1994).Pengemasanprodukhortikulturasangatpentinguntukdiperhatikankarenahaltersebutakanmenentukankualitasdankuantitaskomoditashortikultura yang dipasarkanpadakonsumen.
Tingkat pematangan buah yang telahdipanen seringkali tidak seragam.Para penjual pada umumnya mengatasi hal tersebut dengan menggunakankantung plastik berwarna atau jaring untuk meningkatkan penampilan.Kisaran warna buah lemon antara hijau sampai kuning.Buah jeruk mempunyai warna sedikit kuning hingga oranye gelap.Untuk peningkatan kepuasan pelanggan,lemon dikemas dalam jaring berwarna kuning dan jeruk dengan jaring berwarna merah.Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan persepsi warna buah yang lebih seragam oleh konsumen.Pada komoditas wortel  dikemas dengan jaring berwarna oranye(Dobrzański dan Rybczyński,2008).

III.METODE PELAKSANAAN
Praktikum Pengenalan Kemasan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015 di tigamacamtempattempat,yaitu Pasar Induk Giwangan, Pasar Induk Gamping,pedagang eceran di Jl. Gejayan,dan Supermarket Carrefour di Yogyakarta. Alat yang digunakan adalah kamera untuk dokumentasi dan alat tulis.Bahan yang digunakan adalah komoditashortikultura yang dikemasdenganjarring dankemasanjaring.
Metode yang digunakanadalahdengan cara surveylapangan.Kemasan yang dicariadalahkemasan jarring yang digunakandalampengemasanprodukhortikultura.Datapenggunaankemasandankomoditas yang dikemasdicatat.Prosesdokumentasifotobahankemasandifotodengankamera.Penjualkomoditashortikulturadiwawancaraiuntukperolehaninformasisecara detail dalampenggunaanbahankemasanjaringuntukmenjagakualitasdankuantitasprodukhortikultura.



IV.HASIL
Tabel 4.1.PenggunaanKemasanJaring di BerbagaiTempatPemasaran
No
Nama
Tempat
Komoditas
1.
Pak Gunawan
Pasar Induk Giwangan
Apel Fuji dan Pir
2.
Pak Nur
Pasar Induk Gamping
Jeruk, Bengkoang
3.
Pak Hasmun
Pedagang eceran Jl. Gejayan
Manggis, Jeruk, Matoa, Kelengkeng, Apel.
4.
Mba Ita
Supermarket “Carrefour”
Bawang Merah dan Bawang Putih

V.PEMBAHASAN

Pengemasan produk hortikultura adalah suatu usaha menempatkan produk segar ke dalam suatu wadah yang memenuhi syarat sehingga mutunya tetap atau hanya mengalami sedikit penurunan pada saat diterima oleh konsumen akhir dengan nilai pasar yang tetap tinggi. Dengan pengemasan, komoditi dapat dilindungi dari kerusakan, benturan mekanis, fisik, kimia dan mikrobiologis selama pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran.
Kemasan adalah suatu benda berbentuk wadah atau tempat yang digunakan pada komoditas hortikultura dengan tujuan untuk memberikan perlindungan agar tidak mengalami kerusakan. Terutama kerusakan mekanik, yaitu kerusakan akibat benturan saat kegiatan pengangkutan dan pendistribusian. Selain itu, pengemasan juga merupakan penunjang bagi transportasi, distribusi, dan merupakan bagian dari usaha untuk mengatasi persaingan dalam pemasaran.Bahan-bahan kemasan yang dapat digunakan adalah kertas, plastik, gelas, kaleng/logam dan kemasan komposit yang merupakan perpaduan dari dua atau lebih bahan pengemas.
Syarat-syarat untuk pengemasan yang baik adalah cukup kuat dalam melindungi produk selama penanganan, transpor dan penumpukan,bahan yang dipergunakan tidak mengandung bahan kimia yang dapat berpindah ke produk dan toksik terhadap manusia, sesuai dengan persyaratan pemasaran dalam hal ukuran, berat, dan bentuk, kekuatan kemasan tidak dipengaruhi oleh kelembaban yang tinggi dan air, kemasan harus mudah dibuka dan ditutup (tertentu), dapat digunakan lagi/di recycling dan harganya murah.
Fungsi utama pengemasan adalah merakit produk untuk memudahkan penanganan, melindungi produk selama distribusi, penyimpanan dan pemasaran. Fungsikemasandapatdilihatdariduasisi, yaitusisiteknisdankomersil.Keduanyaakandijelaskansebagaiberikut:

1.Fungsiteknis:
Komoditas yang disimpan, diangkut, dandidistribusikankepadakonsumentanpamengalamiperubahandalammutunya.Perlindungankomoditasterhadapkerusakanmekanikselamapenyimpanandanpemasaran.Perlindungankomoditasterhadapkontaminasi, sepertijasadrenikindekta, oksigen, uap air, debu, sinarmatahari, danpanas.
2.Fungsikomersil:
A.Membuatkomoditassupayalebihmudahdisajikandalampasarandanmenarik, mudahdikenalolehkonsumen.
B.Mencegahpenguranganjumlahkomoditas yang telahditentukanmenurutsatuanukurantertentu.
C.Merupakantempatuntukmenyampaikanketeranganataucatatanmengenaiharga, berat/isikomoditas, susunan, caramenyimpan, dangizi.
D.Meningkatkandayatarikkonsumen, karenakemasandapatmenekankehilanganakibattercecer, sehinggapenguranganberatnyatidakberlebihan.
Kemasan diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam yaitu;
1. Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian :
A.Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai, seperti kemasan produk instant, permen, dll.
B.Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) dan biasanya dikembalikan ke produsen, contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup.
C.Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk tempatair minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula.
2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan) :
A.Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang di bungkusnya.
B.Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produknya akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer.
C.Kemasan tersier dan kuartener, yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer atau sekunder.

3. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan :
A.Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
B.Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
C.Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :
A.Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis.
B.Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.
C.Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
5. Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan) :
A.Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.
B.Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.







Macam-macamkemasanprodukhortikulturaadalahsebagaiberikut:
1.Plastik
Kelebihandaripenggunaanplastikadalahmencegahseranganhamadanpenyakit.Selainitu,transpirasidapatdiperlambat.Kehilangan air dapatdicegahdenganpenggunaanplastik.Kekuranganpenggunaanplastikadalahapabilaprodukdibungkusrapatmakaterdapatbau yang tidakenak.Selainitu,adabeberapaplastik yang harganyamahal.
2.Wrap
Bahantersebutmenyerupaiplastik.Akantetapimemilikikelebihanyaitu tidak mudahsobek meskipun berbahan lemas ,tahan akan asam untuk menghindari kotoran atau bakteri,kedap akan air, uap maupun minyak yang cukup panas,dan meningkatkan keamanan produk yang di kemas.Kekuranganpenggunaan wrap adalahbahan yang mahal.
3.Rotan
Penggunaanrotanuntukkemasanprodukhortikulturamemilikibeberapakelebihan,yaitutahanlama,kuat,dapatdigunakanuntukmenambahnilaijual.Kekuranganmenggunakanrotanadalahharga yang mahaldantidaktahansuhupanas.
4.Kayu
Penggunaankayuuntukpengemasanmemilikibeberapakelebihan,yaitudapatmengemasprodukdalamjumlahbanyak,murah,dapatdigunakandalamwaktu yang lama.Kekuranganpenggunaanbahantersebutadalahbobot yang berat,tidakdapatmelindungiprodukdariseranganhamadanpenyakitsertatidaktahan air.
5.Stereofoam
Penggunaanbahaniniuntukpengemasanmemilikibanyakkeuntungan,yaitudapatmembuatkomoditasseakanterlihatseragam,melindungikomoditasdarikerusakanakibatgesekan, ringan,danmempertahankankesegarankomoditas.Kekuranganpenggunaanprodukiniadalahtidaktahanair,tidaktahanpanas,berbahayabagikesehatansertalingkungan.
6.Bambu
Penggunaanbambuuntukkemasanhanyadapatdigunakansebagaiwadah.Kelebihanpenggunaanbambuadalahdapatmemuatbanyakkomoditasdanmurahsertadapatdigunakanberulang-ulang.Kekurangankemasanbambuadalahtidakdapatmelindungikerusakanprodukhortikulturadariseranganhamadanpenyakitdankerusakanakibatgesekandenganbagiandasarpermukaan bamboo tidakdapatdihindari.Kehilangan air tidakdapatdicegah.

7.Kertas
Kemasaninimudahdidapatdanmurah.Akantetapimemilikibanyakkekuranganyaitutidakkedapudara,mudahsobek,danrusakapabilaterkena air.
8.Jaring
Penggunaanjaringmemilikikelebihanyaitudapatmenyeragamkanbentuk visual buah.Kekuranganbahaniniadalahtidakdapatdigunakanuntukkomoditas yang memilikikulit yang tipis danpipih.
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan di tiga tempat yaitu pasar induk, pedagang eceran dan supermarket terdapat persamaan yaitu bahan jaring terbuat dari plastik.Sifat jaring lentur,tidak mudah patah,dan fleksibel.Namun,ada perbedaan dalam komoditas dan fungsi jaring. Syarat komoditas yang dikemasmenggunakan jaring adalah memilikikulit yang keras dan tidak mudah pecah. Di Pasar Induk Giwangan, pedagang menggunakan jaring berwarna merah untuk pengemasan apel fuji dan pir,fungsi untuk mengemas buah dan estetika,berfungsi untuk wadah buah,penggunaan jaring bersifat ekonomis.Sedangkan di Pasar Gamping,pedagang menggunakan bagor rajut untuk komoditas jeruk dan bengkoang. Bagor rajut digunakan mulai dari pemanenan, pengangkutan dengan transportasi hingga penjualan. Fungsi bagor adalahuntuk memudahkan dalam proses penjualan.
Survei selanjutnya adalah pedagang eceran.Buah yang dijualolehpedagangeceranberasaldaripasarinduk. Jaring digunakan pada komoditas buah seperti manggis, jeruk, matoa,kelengkeng,dan apel. Jaring memiliki fungsi komersial seperti menarik konsumen, mudah untuk dibawa,memudahkan dalam pengemasan buah,danefisiendalampenggunaanruangpenyimpanan. Pada awalnya buah yang didistribusikan dari pasar induk dikemas dalam peti atau gabus, kemudian dilakukan pengemasan ke jaring oleh pedagang.Pada Supermarket Carrefour ,pengemasan dengan menggunakan jaring hanyaterdapat pada komoditas sayur,yaitu bawang merah dan bawang putih.Fungsi jaring selain untuk komersial,yaitu meletakkan informasi mengenai harga dan berat (label).







VI.       KESIMPULAN
1.      Kemasan adalah suatu benda berbentuk wadah atau tempat yang digunakan pada komoditas hortikultura dengan tujuan untuk memberikan perlindungan agar tidak mengalami kerusakan.
2.      Kemasanjaringmemilikiciri, bahan jaring terbuat dari plastik sifat jaring lentur, tidak mudah patah dan fleksibel (menyesuiakan bentuk komoditas). Syarat komoditas untuk kemasan jaring adalah kulit yang keras dan tidak mudah pecahsepertibengkoang, manggis, jeruk, apel, kelengkeng dan matoa.
3.      Bahankemasanhortikultura,yaituplastik,kertas,bambu,rotan,kayu,stereofoam,jaring,wrap.Setiapkemasanmemilikikelebihandankekuranganuntukpengemasanprodukhortikultura.



















DAFTAR PUSTAKA

Dobrzański, B.J. dan R.Rybczyński.2008.Influence of packing method on colour perception improving the appearance of fruits and vegetables.RES.AGR.ENG 54: 97-103.
Iflah, Tajul, Sutrisno, dan T.C. Sunarti.2012.Pengaruh kemasan starch-basedplastics(bioplastik) terhadap mutu tomat dan paprika selama penyimpanan dingin.Jurnal Teknologi Industri Pertanian 22: 189-197.
Koswara, S.2009.Teknologi Pengolahan Sayuran dan Buah-Buahan(Teori dan Praktek).<http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan-Sayuran-dan-Buah-buahan-Teori-dan-Praktek.pdf>. Diakses tanggal 4 Mei 2015.
Sarkar,A.N.1994.Integrated Horticulture Development in Eastern Himalayas.MD Publications PVT LTD,New Delhi.
Sharangi,A.B. dan S. Datta.2015.Value Addition of Horticultural Crops:Recent Trends and Future Directions.Springer,West Bengal.




ń
LAMPIRAN
Wawancara dengan pedagang di Pasar Induk
Jeruk menggunakan bagor rajut
Bengkongan menggunakan bagor rajut
Jaring untuk pengemasan
Wawancara dengan pedagang eceran
Manggis dengan kemasan jaring
Jeruk dengan kemasan jaring
Matoa dengan kemasan jaring
Kelengkeng dengan kemasan jaring
Apel dengan kemasan jaring
Bawang merah dan Bawang putih dengan kemasan jaring
Pasar induk buah dan sayur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar