LAPORAN PRAKTIKUM
PASCA PANEN HORTIKULTURA
ACARA VIII
PENGENALAN KEMASAN
LABORATORIUM
HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
2015
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengemasan merupakan suatu usaha
untuk melindungi produk hortikulturadari penurunan mutu,kerusakan mekanis,fisik,kimia serta
mikrobiologis.Bahan yang digunakan untuk kemasan harus dapat menjaga kualitas produk
dari setelah panen sampai konsumen.Pengemasan dilakukan agar tampilan komoditas
tampakmenjadi menarik.Pemilihan bahan
untuk pengemasan sangat dipengaruhi oleh jarak transportasi dan lama simpan
komoditas hortikultura.Pengetahuan tentang bahanpengemasan merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam kaitannyadenganpenanganan pasca panen hortikultura karena hal tersebut akan
berpengaruh pada kualitas dan mutu produk hortikultura selama penanganan dan
penyimpanan.
B. Tujuan
1.Mengenal beberapa jenis bahan
kemasan untuk produk hortikultura.
II.TINJAUAN
PUSTAKA
Produk
hortikultura merupakan produk yang mudah mengalami kerusakan (perishable) yang dapat menyebabkan susut
secara kuantitas maupun kualitas. Kerusakan tersebut semakin besar apabila
tindakan pascapanen yang dilakukan tidak sesuai.Salah
satu tindakan untuk memperbaiki mutu produk adalah dengan memperhatikan teknik
pengemasan dan suhu penyimpanan.Pengemasan merupakan salah satu bagian dari
rangkaian penanganan pascapanen dari produk hortikultura(Iflah et al.,2012).
Pengemasan
komoditas hortikultura berfungsi untuk melindungikomoditashortikulturadari kerusakan mekanis dan gangguankondisi lingkungan selama penanganan
dan distribusi.Kemasan harus dapat menyediakan informasi tentang komoditashortikultura.Pengemasan dapat membuat produk
tampak menjadilebih
menarik.Kemasan merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena hal
tersebut dapat mempengaruhi daya beli konsumen(Sharangi et al.,2015).
Penanganan
hasil panen komoditas hortikultura harus dilakukan dengan cermat dan
hati-hati.Hal tersebut dilakukan agar komoditas tidak mengalami kerusakan yang
dapat merugikan penjual komoditas.Salah satu cara pengemasan produk
hortikultura adalah dengan kantong jaring.Hal tersebut terlahdilakukan oleh penjual
grosir.Kemasan tersebut tergolong kemasan yang ekonomis(Koswara,2009).
Pengemasan
yang efisien dapat menjaga kualitas hortikultura selama penanganan,
penumpukan,penyimpanan,dan pemasaran.Di negara berkembang,pengemasan komoditas
dilakukan dengan menggunakan keranjang, karung, kotak,dan baki untuk dibawa ke
pasar.Pengemasan dapat dilakukan dengan bahan yang murah seperti bambu,rumput
kering,daun kelapa,dan daun kayu jati.Hal tersebut mempunyai kelemahan yaitu
hanya dapat digunakan pada waktu yang singkat dan jarak yang dekat.Jumlah
komoditas yang banyak memerlukan pengemasan yang baik untuk meminimalisir
kehilangan dan menggunakan kendaraan yang ekonomis.Penggunaan high density polythene dapat digunakan
untuk mengirim produk di banyak negara.Karung baik digunakan untuk komoditas
bawang,kentang,jahe,dan kunyit.Kertas atau plastik film digunakan untuk
melapisi kemasan kotak untuk mengurangi transpirasi dan melindungi komoditas
dari gesekan.Pemasaran buah dan sayur dapat menggunakan kemasan kantung plastik(Sarkar,1994).Pengemasanprodukhortikulturasangatpentinguntukdiperhatikankarenahaltersebutakanmenentukankualitasdankuantitaskomoditashortikultura
yang dipasarkanpadakonsumen.
Tingkat
pematangan buah yang telahdipanen seringkali tidak seragam.Para penjual pada umumnya mengatasi hal
tersebut dengan menggunakankantung plastik berwarna atau jaring untuk meningkatkan
penampilan.Kisaran warna buah lemon antara hijau sampai kuning.Buah jeruk
mempunyai warna sedikit kuning hingga oranye gelap.Untuk peningkatan kepuasan pelanggan,lemon
dikemas dalam jaring berwarna kuning dan jeruk dengan jaring berwarna merah.Hal
tersebut dilakukan untuk menciptakan persepsi warna buah yang lebih seragam
oleh konsumen.Pada komoditas wortel
dikemas dengan jaring berwarna oranye(Dobrzański dan Rybczyński,2008).
III.METODE
PELAKSANAAN
Praktikum
Pengenalan Kemasan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015 di tigamacamtempattempat,yaitu Pasar Induk Giwangan,
Pasar Induk Gamping,pedagang
eceran di Jl. Gejayan,dan
Supermarket Carrefour di Yogyakarta.
Alat yang digunakan adalah kamera untuk dokumentasi dan alat tulis.Bahan yang digunakan
adalah komoditashortikultura yang dikemasdenganjarring
dankemasanjaring.
Metode
yang digunakanadalahdengan
cara surveylapangan.Kemasan yang dicariadalahkemasan jarring yang
digunakandalampengemasanprodukhortikultura.Datapenggunaankemasandankomoditas
yang dikemasdicatat.Prosesdokumentasifotobahankemasandifotodengankamera.Penjualkomoditashortikulturadiwawancaraiuntukperolehaninformasisecara
detail
dalampenggunaanbahankemasanjaringuntukmenjagakualitasdankuantitasprodukhortikultura.
IV.HASIL
Tabel
4.1.PenggunaanKemasanJaring di BerbagaiTempatPemasaran
No
|
Nama
|
Tempat
|
Komoditas
|
1.
|
Pak Gunawan
|
Pasar Induk Giwangan
|
Apel Fuji dan Pir
|
2.
|
Pak Nur
|
Pasar Induk Gamping
|
Jeruk, Bengkoang
|
3.
|
Pak Hasmun
|
Pedagang eceran Jl. Gejayan
|
Manggis, Jeruk, Matoa, Kelengkeng,
Apel.
|
4.
|
Mba Ita
|
Supermarket “Carrefour”
|
Bawang Merah dan Bawang Putih
|
V.PEMBAHASAN
Pengemasan
produk hortikultura adalah suatu usaha menempatkan produk segar ke dalam suatu
wadah yang memenuhi syarat sehingga mutunya tetap atau hanya mengalami sedikit
penurunan pada saat diterima oleh konsumen akhir dengan nilai pasar yang tetap
tinggi. Dengan pengemasan, komoditi dapat dilindungi dari kerusakan, benturan
mekanis, fisik, kimia dan mikrobiologis selama pengangkutan, penyimpanan dan
pemasaran.
Kemasan
adalah suatu benda berbentuk wadah atau tempat yang digunakan pada komoditas
hortikultura dengan tujuan untuk memberikan perlindungan agar tidak mengalami
kerusakan. Terutama kerusakan mekanik, yaitu kerusakan akibat benturan saat
kegiatan pengangkutan dan pendistribusian. Selain itu, pengemasan juga merupakan
penunjang bagi transportasi, distribusi, dan merupakan bagian dari usaha untuk
mengatasi persaingan dalam pemasaran.Bahan-bahan
kemasan yang dapat digunakan adalah kertas, plastik, gelas, kaleng/logam dan
kemasan komposit yang merupakan perpaduan dari dua atau lebih bahan pengemas.
Syarat-syarat
untuk pengemasan yang baik adalah cukup kuat dalam melindungi produk selama
penanganan, transpor dan penumpukan,bahan yang dipergunakan tidak mengandung
bahan kimia yang dapat berpindah ke produk dan toksik terhadap manusia, sesuai
dengan persyaratan pemasaran dalam hal ukuran, berat, dan bentuk, kekuatan
kemasan tidak dipengaruhi oleh kelembaban yang tinggi dan air, kemasan harus
mudah dibuka dan ditutup (tertentu), dapat digunakan lagi/di recycling
dan harganya murah.
Fungsi
utama pengemasan adalah merakit produk untuk memudahkan penanganan, melindungi
produk selama distribusi, penyimpanan dan pemasaran. Fungsikemasandapatdilihatdariduasisi,
yaitusisiteknisdankomersil.Keduanyaakandijelaskansebagaiberikut:
1.Fungsiteknis:
Komoditas yang disimpan, diangkut,
dandidistribusikankepadakonsumentanpamengalamiperubahandalammutunya.Perlindungankomoditasterhadapkerusakanmekanikselamapenyimpanandanpemasaran.Perlindungankomoditasterhadapkontaminasi,
sepertijasadrenikindekta, oksigen, uap air, debu, sinarmatahari, danpanas.
2.Fungsikomersil:
A.Membuatkomoditassupayalebihmudahdisajikandalampasarandanmenarik,
mudahdikenalolehkonsumen.
B.Mencegahpenguranganjumlahkomoditas yang
telahditentukanmenurutsatuanukurantertentu.
C.Merupakantempatuntukmenyampaikanketeranganataucatatanmengenaiharga,
berat/isikomoditas, susunan, caramenyimpan, dangizi.
D.Meningkatkandayatarikkonsumen,
karenakemasandapatmenekankehilanganakibattercecer,
sehinggapenguranganberatnyatidakberlebihan.
Kemasan diklasifikasikan berdasarkan berbagai macam
yaitu;
1. Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian :
A.Kemasan
sekali pakai (disposable),
yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai, seperti kemasan produk
instant, permen, dll.
B.Kemasan
yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) dan biasanya dikembalikan ke
produsen, contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup.
C.Kemasan
atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable),
tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk
tempatair minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula.
2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan) :
A.Kemasan primer,
yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang di bungkusnya.
B.Kemasan
sekunder, yaitu kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produknya akan
tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer.
C.Kemasan
tersier dan kuartener, yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer atau
sekunder.
3. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan :
A.Kemasan
fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau
patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
B.Kemasan
kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah
bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu,
gelas dan logam.
C.Kemasan
semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara
kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus),
dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap
lingkungan :
A.Kemasan
hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat
dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga
selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi
dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis.
B.Kemasan
tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan
logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung
lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.
C.Kemasan
tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan,
pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
5. Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai
(perakitan) :
A.Wadah
siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.
B.Wadah
siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan
silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Macam-macamkemasanprodukhortikulturaadalahsebagaiberikut:
1.Plastik
Kelebihandaripenggunaanplastikadalahmencegahseranganhamadanpenyakit.Selainitu,transpirasidapatdiperlambat.Kehilangan
air dapatdicegahdenganpenggunaanplastik.Kekuranganpenggunaanplastikadalahapabilaprodukdibungkusrapatmakaterdapatbau
yang tidakenak.Selainitu,adabeberapaplastik yang harganyamahal.
2.Wrap
Bahantersebutmenyerupaiplastik.Akantetapimemilikikelebihanyaitu
tidak mudahsobek meskipun berbahan lemas ,tahan akan asam untuk
menghindari kotoran atau bakteri,kedap
akan air, uap maupun minyak yang cukup panas,dan
meningkatkan keamanan produk yang di kemas.Kekuranganpenggunaan wrap adalahbahan yang mahal.
3.Rotan
Penggunaanrotanuntukkemasanprodukhortikulturamemilikibeberapakelebihan,yaitutahanlama,kuat,dapatdigunakanuntukmenambahnilaijual.Kekuranganmenggunakanrotanadalahharga
yang mahaldantidaktahansuhupanas.
4.Kayu
Penggunaankayuuntukpengemasanmemilikibeberapakelebihan,yaitudapatmengemasprodukdalamjumlahbanyak,murah,dapatdigunakandalamwaktu
yang lama.Kekuranganpenggunaanbahantersebutadalahbobot yang
berat,tidakdapatmelindungiprodukdariseranganhamadanpenyakitsertatidaktahan air.
5.Stereofoam
Penggunaanbahaniniuntukpengemasanmemilikibanyakkeuntungan,yaitudapatmembuatkomoditasseakanterlihatseragam,melindungikomoditasdarikerusakanakibatgesekan,
ringan,danmempertahankankesegarankomoditas.Kekuranganpenggunaanprodukiniadalahtidaktahanair,tidaktahanpanas,berbahayabagikesehatansertalingkungan.
6.Bambu
Penggunaanbambuuntukkemasanhanyadapatdigunakansebagaiwadah.Kelebihanpenggunaanbambuadalahdapatmemuatbanyakkomoditasdanmurahsertadapatdigunakanberulang-ulang.Kekurangankemasanbambuadalahtidakdapatmelindungikerusakanprodukhortikulturadariseranganhamadanpenyakitdankerusakanakibatgesekandenganbagiandasarpermukaan
bamboo tidakdapatdihindari.Kehilangan air tidakdapatdicegah.
7.Kertas
Kemasaninimudahdidapatdanmurah.Akantetapimemilikibanyakkekuranganyaitutidakkedapudara,mudahsobek,danrusakapabilaterkena
air.
8.Jaring
Penggunaanjaringmemilikikelebihanyaitudapatmenyeragamkanbentuk
visual buah.Kekuranganbahaniniadalahtidakdapatdigunakanuntukkomoditas yang
memilikikulit yang tipis danpipih.
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan di tiga
tempat yaitu pasar induk, pedagang eceran dan supermarket terdapat persamaan
yaitu bahan jaring terbuat dari plastik.Sifat jaring lentur,tidak mudah patah,dan fleksibel.Namun,ada perbedaan dalam komoditas dan fungsi jaring. Syarat
komoditas yang
dikemasmenggunakan jaring
adalah memilikikulit yang keras dan tidak mudah pecah. Di Pasar Induk Giwangan, pedagang menggunakan jaring
berwarna merah untuk pengemasan apel fuji dan pir,fungsi untuk mengemas buah
dan estetika,berfungsi untuk wadah buah,penggunaan jaring bersifat ekonomis.Sedangkan
di Pasar Gamping,pedagang
menggunakan bagor rajut untuk komoditas jeruk dan bengkoang. Bagor rajut
digunakan mulai dari pemanenan, pengangkutan dengan transportasi hingga
penjualan. Fungsi bagor adalahuntuk
memudahkan dalam proses
penjualan.
Survei
selanjutnya adalah pedagang eceran.Buah
yang dijualolehpedagangeceranberasaldaripasarinduk.
Jaring digunakan pada komoditas buah seperti manggis, jeruk, matoa,kelengkeng,dan apel. Jaring memiliki
fungsi komersial
seperti menarik konsumen, mudah untuk dibawa,memudahkan
dalam pengemasan buah,danefisiendalampenggunaanruangpenyimpanan.
Pada awalnya buah yang didistribusikan dari pasar induk dikemas dalam peti atau
gabus, kemudian dilakukan pengemasan ke jaring oleh pedagang.Pada Supermarket Carrefour ,pengemasan dengan
menggunakan jaring hanyaterdapat
pada komoditas sayur,yaitu
bawang merah dan bawang putih.Fungsi jaring selain untuk komersial,yaitu meletakkan
informasi mengenai harga dan berat (label).
VI. KESIMPULAN
1. Kemasan
adalah suatu benda berbentuk wadah atau tempat yang digunakan pada komoditas
hortikultura dengan tujuan untuk memberikan perlindungan agar tidak mengalami
kerusakan.
2. Kemasanjaringmemilikiciri, bahan
jaring terbuat dari plastik sifat jaring lentur, tidak mudah patah dan fleksibel (menyesuiakan bentuk
komoditas). Syarat komoditas untuk kemasan jaring adalah kulit
yang keras dan tidak mudah pecahsepertibengkoang, manggis, jeruk, apel, kelengkeng dan matoa.
3. Bahankemasanhortikultura,yaituplastik,kertas,bambu,rotan,kayu,stereofoam,jaring,wrap.Setiapkemasanmemilikikelebihandankekuranganuntukpengemasanprodukhortikultura.
DAFTAR PUSTAKA
Dobrzański, B.J. dan R.Rybczyński.2008.Influence of packing method
on colour perception improving the appearance of fruits and vegetables.RES.AGR.ENG
54: 97-103.
Iflah, Tajul, Sutrisno, dan T.C. Sunarti.2012.Pengaruh
kemasan starch-basedplastics(bioplastik)
terhadap mutu tomat dan paprika selama penyimpanan dingin.Jurnal Teknologi
Industri Pertanian 22: 189-197.
Koswara, S.2009.Teknologi Pengolahan Sayuran dan
Buah-Buahan(Teori dan Praktek).<http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan-Sayuran-dan-Buah-buahan-Teori-dan-Praktek.pdf>. Diakses tanggal 4 Mei 2015.
Sarkar,A.N.1994.Integrated Horticulture Development in
Eastern Himalayas.MD Publications PVT LTD,New Delhi.
Sharangi,A.B. dan S. Datta.2015.Value Addition of
Horticultural Crops:Recent Trends and Future Directions.Springer,West Bengal.
ń
LAMPIRAN
Wawancara dengan
pedagang di Pasar Induk
|
Jeruk menggunakan
bagor rajut
|
Bengkongan
menggunakan bagor rajut
|
Jaring
untuk pengemasan
|
Wawancara
dengan pedagang eceran
|
Manggis
dengan kemasan jaring
|
Jeruk
dengan kemasan jaring
|
Matoa
dengan kemasan jaring
|
Kelengkeng
dengan kemasan jaring
|
Apel
dengan kemasan jaring
|
Bawang
merah dan Bawang putih dengan kemasan jaring
|
Pasar
induk buah dan sayur
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar