Minggu, 24 Mei 2015

Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong


LAPORAN PRAKTIKUM
PASCA PANEN HORTIKULTURA
ACARA VII
MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG




LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015





I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
     Bunga sedap malam atau Polianthes tuberosa adalah nama salah satu bunga yang sudah banyak dikenal luas di Indonesia sebagai bunga potong dan penghasil parfum. Bunga sedap malam juga telah ditetapkan sebagai flora identitas di Provinsi Jawa Timur. Bunga sedap malam sebenarnya bukan bunga asli Indonesia. Diperkirakan bunga ini berasal dari Meksiko dan telah diintroduksi ke Indonesia sejak bangsa Eropa dan China masuk ke Indonesia. Disebut sebagai bunga sedap malam karena bunga ini biasa mekar dan menebar aroma wangi pada malam hari. Selain disebut sedap malam, di Melayu bunga ini dikenal juga sebagai Sundal Malam. Tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Tuberose. Sedangkan dalam bahasa latin tanaman ini dinamai Polianthes tuberosa. Bunga sedap malam dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama. Meskipun telah dipotong,bunga ini kesegarannya dapat bertahan selama 5-10 hari. Bunga sedap malam(Polianthes tuberosa) banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia. Bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk berbagai keperluan. Selain itu bunga sedap malam juga dapat diolah sebagai bahan pembuat parfum. Oleh karena manfaat yang terdapat  pada bunga sedap malam banyak maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang tepat untuk memperpanjang kesegaran bunga potong tersebut.
B.Tujuan
1.Melihat dan mempelajari pengaruh media simpan terhadap tingkat kesegaran bunga potong selama penyimpanan.












II.TINJAUAN PUSTAKA
     Penanganan pasca panen  dapat menekan kehilangan pasca panen dan menjaga kualitas nutrisi.Faktor yang mempengaruhi kemunduran komoditas yaitu faktor fisik, fisiologi komoditas, mekanis, dan kebersihan ruang simpan.Bunga potong merupakan makhluk hidup yang melakukan proses metabolisme yang tinggi dan mempunyai masa simpan yang pendek.Faktor lainnya meliputi hama dan penyakit. Faktor lingkungan meliputi suhu,kelembaban relatif dan keseimbangan oksigen dalam ruang simpan(Sudheer dan Indira,2007). Penanganan yang tepat pada bunga potong merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai jual komoditas tersebut.
       Dalam kondisi normal,umur kesegaran bunga berlangsung sangat pendek. Sementara konsumen menghendaki periode kesegaran bunga dapat berlangsung relatif lebih lama. untuk memperpanjang periode kesegaran bunga potong dapat dilakukan dengan memberikan bahan pengawet yang terdiri atas komponen penyedia energi, bahan germisida dan penghambat transpirasi dan respirasi. Penggunaan formula pengawet ini, secara signifikan mampu memperpanjang periode kesegaran bunga anggrek, krisan, lily, sedap malam dan mawar. Bahan pengawet ini memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi, karena dapat bersaing dengan produk serupa dari luar negeri(Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian,2001).
Bunga sedap malam yang telah dipotong tetap menjalankan aktivitas hidup.Bunga perlu diberi nutrisi agar tetap awet.Hal tersebut dapat dilakukan dengan larutan perendam atau larutan peraga.Nutrisi sangat diperlukan agar bunga potong dapat melakukan aktivitas hidup,mempertahankan warna bunga,menghambat kelayuan,meningkatkan ukuran bunga mekar,dan menambah kemekaran bunga.Penyusunan formula berdasarkan tujuan dibedakan menjadi dua,yaitu larutan perendam dan larutan peraga.Larutan peraga,yaitu larutan yang digunakan selama peragaan di dalam vas.Larutan perendam digunakan untuk merendam tangkai bunga segera setelah panen.Hal tersebut diterapkan untuk pengangkutan jarak jauh atau penyimpanan(Suyanti,2002).
Kesegaran bunga potong dapat dipertahankan dengan perendaman di dalam larutan sukrosa.Larutan sucrose berfungsi sebagai bahan baku respirasi sehingga kesegaran bunga potong dapat bertahan lebih lama.Pemakaian sukrosa guna memperpanjang kesegaran bunga potong harus sesuai konsentrasi yang telah direkomendasikan.Konsentrasi penggunaan larutan sukrosa dapat dipengaruhi oleh jenis bunga potong yang diberi perlakuan.Konsentrasi sukrosa yang terlalu tinggi dapat menghambat penyerapan larutan karena ada bakteri yang mengeluarkan lender sehingga menghambat proses penyerapan larutan sukrosa(Larsen and Florich cit. Astawa,2003).
Perlakuan larutan sukrosa 6 % pada media vas atau jambangan bunga dapat mempertahankan kesegaran bunga potong sedap malam.Cara perlakuan yaitu tangkai bunga paling bawah dipotong dengan posisi miring.Hal tersebut dilakukan agar bidang serap menjadi luas.Kesegaran bunga potong dengan perlakuan tersebut dapat bertahan antara 13-14 hari(Rukmana,1995).
III.METODE PELAKSANAAN
      Praktikum Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong dilaksanakan pada tanggal 28 April di Laboratorium Hortikultura,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta pada pukul 13.30.Alat yang digunakan,yaitu penggaris,mikrometer, gelas ukur,botol,kamera,dan pisau.Bahan yang digunakan,yaitu bunga sedap malam(Polianthes tuberose),aquades atau air,sprite,soda,dan sukrosa.
       Cara kerja,yaitu masing-masing bunga dipotong secara miring pada bagian pangkal.Perlakuan meliputi air biasa,sukrosa 3%, 5 %,10%,sprite 50%,100 %,soda 50 %, 100%. Larutan sukrosa 3%,5%,10% dibuat dalam air sebanyak 200 ml.Hal yang hampir sama dilakukan pada perlakuan sprite.Perlakuan sprite pada konsentrasi 50 % dan 100 %.Konsentrasi perlakuan soda juga sama dengan perlakuan sprite.Pada masing-masing perlakuan terdapat ulangan sebanyak tiga.Volume cairan perendaman 200 ml. Masing-masing perlakuan terdapat 1 tangkai bunga sedap malam.Bunga tersebut direndam pada perlakuan tersebut.Pengamatan dilakukan setiap hari,meliputi jumlah bunga mekar penuh,bunga kuncup,layu/kering,diameter,dan scoring kelayakan bunga.Bunga diamati sampai tingkat kelayakan bunga >5(tidak layak).Pada hari terakhir pengamatan,pada bagian dasar bunga yang terendam difoto dengan kamera lalu larutan perendaman atau air untuk perendaman volumenya diukur.
Nilai Kelayakan Bunga(Tirtosoekotjo,1996).
Score
Kriteria
1.1-2
81-100 % segar
2.1-3
61-80 % segar
3.1-4
41-60 % segar
4.1-5
21-40 % segar
5.1-6
0-20 % segar







IV. HASIL
A.Jumlah Bunga Mekar Penuh












No.






Hari Ke-








Perlakuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Air Biasa
3
4.67
7
2
1.67
3.33
9.67
-
-
-
-
-
-
2
Sukrosa 3 %
1
4
2
3
0.67
0.67
0
0.67
0.33
1
-
-
-
3
Sukrosa 5 %
3.33
5.67
3.67
4
4
4.67
4.67
4
3.67
4.67
2.33
-
-
4
Sukrosa 10 %
2
4
3.33
4
2.33
2.33
1.67
0.33
0.33
2
5.67
6.33
-
5
Sprite 50 %
6.33
3
4.67
5
5
5.33
6.33
6.33
0.67
1
2
2.33
-
6
Sprite 100 %
5.67
5.67
4.67
3.67
3.67
6
5
5
4.67
5
5
6.67
-
7
Soda 50 %
1.67
2.33
4
1.67
1
0.33
1
0.33
1.33
-
-
-
-
8
Soda 100 %
4.33
4
4.33
5
5
5.33
0.67
0.67
-
-
-
-
-
B.Jumlah Bunga Kuncup








Hari Ke-







Perlakuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Air Biasa
41.33
39
36.67
41.33
39.67
26
29.67
 -
2
Sukrosa 3 %
43
39.33
38.67
40.33
40
36.33
35.33
28.33
20.67
19
 -
 -
 -
3
Sukrosa 5 %
39.33
38
35
34.67
34.67
34
34
34
33.67
32.33
26
4
Sukrosa 10 %
38
30
33
31.67
29.67
25.67
27.33
16.67
10.67
9
7.33
7.67
 -
5
Sprite 50 %
43.33
42.67
41
40
40
39.67
33
29.67
17.67
15.67
13
12.67
 -
6
Sprite 100 %
41.33
41.33
39.33
29
33
32
28
27.67
27.67
27.33
16.67
25.6
 -
7
Soda 50 %
50
47.67
44.67
45.67
46
46
41
38.33
29.67
 -
 -
 -
 -
8
Soda 100 %
38
38
36.67
34.33
34
30
32.67
11
 -

C.Jumlah Bunga Layu/Kering








Hari Ke-







Perlakuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Air Biasa
0
0
0.67
2.33
4
15
5.67
 -
2
Sukrosa 3 %
0
1
3.33
6.67
6.33
6.67
16.33
11.67
14.33
23.67
 -
 -
 -
3
Sukrosa 5 %
0.33
1
2.33
2.33
2
2
1.67
1.67
1.33
1.67
2
4
Sukrosa 10 %
0
1.67
2.33
4.33
5.33
5.33
4.67
17
9.67
9.67
10
12.67
 -
5
Sprite 50 %
0.67
1.33
1.67
1.67
3.33
23.33
7.67
19.33
21.67
20
18.67
18.33
 -
6
Sprite 100 %
0.67
1.67
2.67
2
3.67
5
5.67
5
5
5.33
8.33
12.33
 -
7
Soda 50 %
0
0.33
1.33
4.33
5.67
6
7.67
8
9
 -
 -
 -
8
Soda 100 %
2.67
4
3
4.33
4.33
3.67
8
26.67
 -

D.Skoring Kelayakan Bunga

Perlakuan






Hari Ke-








1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Air Biasa
1
1.5
1.83
1.9
2.1
2.83
3.5
2
Sukrosa 3 %
1.07
1.3
1.83
1.97
2.13
2.2
2.73
3.13
3.63
4.17
 -
 -
 -
3
Sukrosa 5 %
1.2
1.57
1.57
1.57
1.67
1.93
2.07
2.1
2.77
2.93
3.52
4
Sukrosa 10 %
1.73
1.73
2.23
2.3
2.4
2.5
2.5
2.97
3.27
3.27
3.37
3.91
 -
5
Sprite 50 %
1.8
2
2.1
2.1
2.4
2.47
2.67
2.9
3.33
3.57
3.73
3.97
 -
6
Sprite 100 %
1.77
2.17
2.17
2.3
2.3
2.53
2.97
3.07
3.1
3.16
3.36
3.52
 -
7
Soda 50 %
2
2.1
2.13
2.17
2.27
2.4
2.7
3.67
3.9
 -
 -
 -
 -
8
Soda 100 %
1.6
1.6
1.6
2.37
2.37
2.67
2.87
5
 -

E.Diameter Bunga(cm)
No.
Perlakuan






Hari Ke-








1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Air Biasa
4
3.81
3.81
2.8
3.25
2.82
2.49






2
Sukrosa 3 %
3.17
4.1
4.62
4.73
0.6
1.25
0
0.83
0.63
1.77



3
Sukrosa 5 %
3.58
3.64
3.08
3.6
3.77
4.2
4.23
1.33
1.43
1.57
1.7


4
Sukrosa 10 %
5.2
4.1
3.4
3.43
3.33
9.3
3.73
1.77
1.83
0
0
0

5
Sprite 50 %
2.25
2.48
2.33
3.9
4.15
4.17
3.53
3.84
2.53
2.7
2.6
2.92

6
Sprite 100 %
5.2
3.55
4
2
2
4.7
4.42
4.57
4.64
2.93
3.09
3.12

7
Soda 50 %
3.67
2.33
3.43
3.27
1.07
1.1
2.7
1.58
3.78




8
Soda 100 %
4.37
3.74
3.68
3.57
3.37
3.93
2.17
1.47






V.PEMBAHASAN
      Bunga potong merupakan bunga yang dipotong dari tanaman guna untuk fungsi estetika.Komoditas bunga potong dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga untuk hadiah ulang tahun.Di Negara maju,bunga potong dimanfaatkan pada banyak even dan pemberian hadiah. Permintaan bunga potong cenderung fluktuatif atau bersifat musiman(Sugiarto et al.,2002).
       Tidak semua bunga dapat dijadikan sebagai komoditas bunga potong yang diperdagangkan karena ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : (1) bentuk dan warnanya indah, (2) mulus, bersih dan tidak bernoda, (3) baunya wangi dan tidak menyengat, (4) bunga dapat bertahan lama setelah dipotong, (5) tangkai bunga cukup panjang dan kuat, (6) bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan serta (7) tanaman mudah berbunga tanpa mengenal musim. Jenis bunga potong yang populer di Indonesia diantaranya : krisan, mawar, gerbera, anggrek,sedap malam, dan anthurium(Herdiani,2014).
     Larutan perendam(pulsing) digunakan untuk merendam tangkai bunga segera setelah panen.Hal tersebut diterapkan untuk pengangkutan jarak jauh atau penyimpanan(Suyanti,2002). Larutan tersebut berisi nutrisi untuk memperpanjang kesegaran bunga potong. Larutan pulsing untuk menjaga kesegaran bunga biasanya larutan sukrosa,soda,dan sprite.Perlakuan soda biasanya ditambah dengan AgNO3.Perlakuan sukrosa dapat memberikan nutrisi pada bunga potong.Perlakuan sprite dapat memberikan nutrisi dan dapat membunuh bakteri yang merugikan.Perlakuan soda dapat menyebabkan bakteri yang merugikan terbunuh.Akan tetapi,hal tersebut tidak mengandung nutrisi untuk memperpanjang kesegaran bunga potong.
    Berdasarkan grafik,perlakuan sukrosa dapat membuat bunga cepat mekar.Hal tersebut terjadi pada perlakuan sukrosa 5 %.Menurut Rukmana(1995),sukrosa 6 % dapat memperpanjang kesegaran bunga sedap malam selama 13-14 hari.Sukrosa juga memberikan nutrisi pada bunga sehingga bunga cepat mekar.Hal yang hampir sama terjadi pada perlakuan sukrosa 10 %. Perlakuan sprite 100 % mempunyai jumlah bunga mekar yang banyak setiap harinya.Hal tersebut disebabkan karena sprite mengandung nutrisi dan dapat membunuh bakteri yang dapat mempercepat kemunduran bunga sedap malam. Hal yang hampir sama juga terjadi pada perlakuan sprite 50 % akan tetapi mempunyai efek yang lebih rendah.Perlakuan soda memberikan efek yang kecil terhadap mekarnya bunga.Air biasa juga memiliki efek yang sangat kecil terhadap mekarnya bunga.
      Berdasarkan grafik di atas,perlakuan sukrosa 10 % mempercepat berkurangnya bunga yang kuncup sehingga bunga banyak yang mekar.Hal yang hampir sama juga terjadi pada perlakuan sprite 50 % dan soda 50 %.Perlakuan sukrosa 3 % cenderung lambat dalam memekarkan bunga.Sprite 100 % merupakan perlakuan yang membuat bunga kuncup dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang lama juga terjadi pada perlakuan pemberian air.
      Perlakuan sukrosa 5 % dapat membuat bunga tetap terjaga kesegarannya.Akan tetapi hanya dalam waktu 11 hari.Perlakuan sprite 100 % dapat membuat dapat bertahan lebih lama dengan jumlah bunga kering yang sedikit karena perlakuan tersebut mengandung nutrisi dan dapat menjaga bunga terhindar dari gangguan bakteri.Semua perlakuan kecuali sprite 100 % dan sukrosa 5 % cenderung tidak dapat menghindarkan bunga dari layu dan kering.
      Penggunaan sukrosa 5 % dapat menjaga kelayakan bunga. Menurut Rukmana(1995),sukrosa 6 % dapat memperpanjang kesegaran bunga sedap malam selama 13-14 hari.Konsentrasi yang mendekati 6 % terbukti dapat memperpanjang umur simpan.Perlakuan air biasa cepat menurunkan kualitas karena tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Perlakuan sprite 100 % dapat memperpanjang umur simpan paling baik dari semua perlakuan.Hal tersebut disebabkan karena perlakuan tersebut dapat memberikan nutrisi dan menghindarkan bunga potong dari serangan bakteri yang merugikan. Perlakuan soda tidak dapat mempertahankan kesegaran bunga sedap malam karena tidak terdapat nutrisi dan hanya mengandung zat yang dapat menghindarkan bunga dari serangan bakteri yang dapat memicu pertumbuhan bakteri. Sukrosa 3 % hanya dapat mempertahankan bunga dalam waktu 10 hari karena konsentrasi yang terlalu sedikit. Sprite 50 % merupakan perlakuan yang dapat memperpanjang kesegaran tapi masih kurang baik dibandingkan sukrosa 10 %.




Berdasarkan grafik,perlakuan sprite 100 % terbukti dapat mempertahankan kualitas bunga karena diameter bunga yang mekar cenderung konstan setiap harinya. Perlakuan sukrosa 3 % tidak dapat mempertahankan kualitas diameter bunga. Perlakuan air biasa juga tidak dapat mempertahankan kualitas diameter bunga karena di dalamnya tidak terdapat nutrisi. Perlakuan sprite 50 % juga memiliki efek yang hampir sama dengan perlakuan sprite 100 %. Perlakuan sukrosa tidak dapat mempertahankan bunga lebih lama daripada perlakuan sprite. Hal tersebut disebabkan karena sukrosa hanya mengandung nutrisi akan tetapi tidak mengandung zat yang dapat membunuh bakteri yang dapat memicu kemunduran bunga sedap malam. Perlakuan soda memiliki efek yang lebih baik daripada air biasa tetapi tidak dapat mempertahankan kualitas ukuran diameter bunga.
VI.KESIMPULAN
1.Media penyimpanan bunga sedap malam sangat berpengaruh pada umur simpan dan kualitas serta kuantitas bunga.Perlakuan sprite 100 % memiliki efek paling baik dalam memperpanjang umur simpan,kualitas,dan kuantitas bunga sedap malam.






DAFTAR PUSTAKA
Astawa,I.N.G.2003.Memperpanjang kesegaran bunga mawar dalam vas dengan pemberian sukrosa dan perak nitrat ke dalam larutan perendam.Agritrop 22: 73-76.
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.2001.Formula untuk Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong.<http://www.litbang.pertanian.go.id/teknologi/one/14/>.Diakses tanggal 19 Mei 2015.
Herdiani.2014.Pasca Panen Bunga Potong.<http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/828-pasca-panen-bunga-potong>. Diakses tanggal 19 Mei 2015.
Rukmana,Rahmat.1995.Sedap Malam.Kanisius,Yogyakarta.
Sudheer,K.P. dan V.Indira.2007.Post Harvest Technology of Horticultural Crops.Jai Barat Printing Press,New Delhi.
Sugiarto,Tedy Herlambang,Brastoro,Rachmat Sudjana,dan Said Kelana.2002.Ekonomi Mikro:Sebuah Kajian Komprehensif.PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Suyanti.2002.Teknologi pasca panen bunga sedap malam.Jurnal Litbang Pertanian 21: 24-31.