Disusun oleh:
Nama :Rizky Adi Pratama
NIM :12897
Gol/Kel:C2/6
Asisten :1.Bella Vyatrisa
2.Bela Tri Wijayanti
3.Dhemas Adi Purwa
NIM :12897
Gol/Kel:C2/6
Asisten :1.Bella Vyatrisa
2.Bela Tri Wijayanti
3.Dhemas Adi Purwa
4.Istiklaliyah
LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
I.PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Indeks sampah merupakan proporsi bagian
yang bermanfaat terhadap bagian keseluruhan dari komoditas hortikultura.Hal
tersebut menunjukkan seberapa besar manfaat dari suatu komoditas.Indeks sampah
buahan pada umumnya lebih besar daripada indeks sampah sayuran.Hal tersebut
disebabkan karena sampah yang dihasilkan dari buah lebih banyak daripada
sayur.Hal tersebut dapat terjadi pada buah durian yang memiliki indeks sampah
yang tinggi.Hal tersebut disebabkan karena durian yang digunakan pada bagian
pulp buahnya saja.Komoditas hortikultura dari negara tropis pada umumnya lebih
besar daripada dari negara subtropis.Nilai indeks sampah dapat ditentukan oleh
kebiasaan konsumen dan proses pengolahan pada hasil komoditas hortikultura.
Tujuan
1.Mengetahui indeks sampah beberapa komoditas hortikultura.
1.Mengetahui indeks sampah beberapa komoditas hortikultura.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia merupakan wilayah tropis dan
beriklim basah.Daerah tropis memungkinkan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan
seperti buah,yaitu durian,duku,rambutan,dan kelengkeng. Salah satu permasalahan
di Indonesia dalam persaingan pasar buah-buahan adalah kualitas mutu buah yang
belum sesuai selera konsumen.Hanya ada sedikit jenis buah yang menempati pasar
swalayan atau pasar dunia.Hal tersebut disebabkan penanganan pasca panen yang
belum baik sehingga menyebabkan mutu buah menjadi tidak sesuai
kriteria(Sunarjono,2008).
Tanaman hortikultura sangat berperan
dalam kehidupan manusia, karena merupakan sumber gizi yang menjadi pelengkap
makanan. pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia. Selain itu,
tanaman hortikultura merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Komoditas hortikultura yang diutamakan adalah
komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan
mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan
teknologi. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mendorong tumbuh dan
berkembangnya hortikultura unggulan, yaitu meliputi penumbuhan sentra
agribisnis hortikultura dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada
(Soleh, 1999 cit.Nopiana dan
Balkis,2011).Beberapa komoditas hortikultura yang menjadi
unggulan,meliputiduku,apel,semangka,nanas,salak,melon,sirsak,apel,anggur,rambutan,markisa,ja-mbu,bawang
putih,kubis jamur,dan tomat(Zulkarnain,2009).
Sayuran dan buah merupakan komoditas
pangan yang sangat penting.Komoditas tersebut sangat mudah untuk rusak sehingga
perlu penanganan yang serious. Apabila penanganan tidak sesuai standar maka kebermanfaatan
komoditas tersebut akan berkurang sehingga menyebabkan tingginya indeks
sampah.Proses penanganan untuk meningkatkan nilai produk tersebut harus
dilakukan dengan bai agar indeks sampah yang dihasilkan dari komoditas tersebut
rendah(Sudheer dan Indira,2007).
Komoditas hortikultura yaitu sayuran dan
buah merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan manusia.Hal tersebut dapat
dibuktikan bahwa kedua hal tersebut memiliki banyak manfaat sebagai bahan
pangan dan obat.Menurut Zulkarnain(2009),sayuran merupakan satu tanaman atau
bagian tanaman yang memiliki banyak fungsi untuk manusia.Sayuran dapat
diklasifikasi menjadi lima,yaitu
A.Sayuran akar,misalnya wortel,ubi
jalar,dan singkong.
B.Sayuran batang,misalnya kentang,talas,dan kol.
C.Sayuran daun,misalnya bawang-bawangan,kubis,selada,dan bayam.
D.Sayuran Buah,misalnyatimun,terong,kacang-kacangan,gambas,tomat,dan pare.
E.Sayuran bunga atau tunas bunga muda seperti kubis,brokoli
F.Jamur seperti jamur merang, jamur kuping,dan jamur kayu.
Buah merupakan perkembangan dari satu atau lebih ovary pada bunga.Buah terdiri dari bagian-bagian seperti pericarp,biji,jaringan plasenta,resptakel,dan sumbu tangkai bunga.Menurut Zulkarnain(2009),klasifikasi buah adalah sebagai berikut
Berdasarkan jumlah ovari penyusun
1.Buah sederhana berdaging,misalnya tomat,apel,jeruk, dan anggur.
2.Buah sederhana tidak berdaging,misalnya kacang-kacangan,jagung,stroberi,nanas,semangka ,wortel,dan buah bunga matahari.
Penggolongan buah berdasarkan tipe pertumbuhan
1.Buah-buahan pohon,misalnya mangga,jeruk.duku,durian,rambutan,dan manggis.
2.Buah-buahan semak,misalnya salak dan nanas.
3.Buah-buahan berbatang basah,misalnya pisang dan papaya.
4.Buah-buahan berbatang merambat,misalnya semangka,melon,dan,markisa.
B.Sayuran batang,misalnya kentang,talas,dan kol.
C.Sayuran daun,misalnya bawang-bawangan,kubis,selada,dan bayam.
D.Sayuran Buah,misalnyatimun,terong,kacang-kacangan,gambas,tomat,dan pare.
E.Sayuran bunga atau tunas bunga muda seperti kubis,brokoli
F.Jamur seperti jamur merang, jamur kuping,dan jamur kayu.
Buah merupakan perkembangan dari satu atau lebih ovary pada bunga.Buah terdiri dari bagian-bagian seperti pericarp,biji,jaringan plasenta,resptakel,dan sumbu tangkai bunga.Menurut Zulkarnain(2009),klasifikasi buah adalah sebagai berikut
Berdasarkan jumlah ovari penyusun
1.Buah sederhana berdaging,misalnya tomat,apel,jeruk, dan anggur.
2.Buah sederhana tidak berdaging,misalnya kacang-kacangan,jagung,stroberi,nanas,semangka ,wortel,dan buah bunga matahari.
Penggolongan buah berdasarkan tipe pertumbuhan
1.Buah-buahan pohon,misalnya mangga,jeruk.duku,durian,rambutan,dan manggis.
2.Buah-buahan semak,misalnya salak dan nanas.
3.Buah-buahan berbatang basah,misalnya pisang dan papaya.
4.Buah-buahan berbatang merambat,misalnya semangka,melon,dan,markisa.
Salah satu komoditas hortikultura yang
memiliki arti penting adalah jeruk. Jeruk merupakan buah yang digemari
masyarakat baik sebagai buah segar maupun olahan. Sebagai komoditas yang
bernilai ekonomi tinggi pengembangan jeruk perlu mendapat perhatian yang besar
mengingat kontribusinya yang besar pada perekonomian nasional. Produksi dan
mutu jeruk dapat ditingkatkan melalui perbaikan lingkungan dan
tanaman(Indriyani dkk.,2002 cit.Simatupang,2009).
Kehilangan
hasil tanaman buah dan sayuran dapat berupa penurunan kuantitas maupun
kualitas. Penurunan kuantitas terjadi seperti penurunan bobot dan hilangnya
produk, baik sebagian ataupun seluruhnya, yang disebabkan oleh kerusakan atau
pembusukan. Kehilangan hasil karena penurunan kuantitas relatif mudah diamati.
Bentuk kehilangan hasil yang relatif sulit diamati adalah menurunnya kualitas,
seperti kerusakan tekstur, aroma, atau nilai gizi. Bentuk kehilangan yang lain
adalah kehilangan daya tumbuh dan penurunan nilai jual yang disebabkan oleh
turunnya harga. Kehilangan hasil dapat terjadi di lapangan atau di kebun,
di tempat pengepakan, tempat penyimpanan, selama pengangkutan, di pasar besar
atau pasar eceran. Kehilangan tersebut dapat terjadi karena fasilitas yang
kurang memadai, pengetahuan yang terbatas, manajemen yang tidak baik,
pasar yang tidak berfungsi, atau penanganan oleh petani yang kurang
hati-hati(Santoso dan Madya,2013).
III. METODE PELAKSANAAN
Praktikum indeks sampah komoditas
hortikultura dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 di Laboratorium Hortikultura,Fakultas
Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta pada pukul 13.30 WIB. Bahan yang
digunakan meliputi 32 komoditas hortikultura,yaitu papaya,kentang,sawi putih,
strawberry, salak, durian, terong, brokoli, semangka, pare, wortel, duku,cabai
rawit,pir,nanas,bunga kol, srikaya, apel, tomat, bayam, daun bawang, jeruk,
sirsak, kangkung, bawang putih,cabai,sawo,nangka,anggur,gambas,rambutan,dan
buncis. Alat yang digunakan,meliputi pisau,timbangan,dan wadah.
Komoditas yang telah tersedia masing-masing
jenis disediakan sebanyak tiga ulangan.Bobot keseluruhan(masing-masing
komoditas ditimbang terlebih dahulu dan dicatat.Bagian-bagian dari komoditas
yang tidak biasa dikonsumsi dipisahkan dengan pisau dan ditimbang secara
terpisah dengan timbangan.Indeks sampah komoditas dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Indeks Sampah(%)= (Bobot bagian yang tidak
digunakan/Bobot Keseluruhan) x 100 %
IV.HASIL
No
|
Komoditas
|
Indeks Sampah (%)
|
|
1
|
Pepaya
|
14.3
|
|
2
|
Kentang
|
9
|
|
3
|
Sawi Putih
|
1.7
|
|
4
|
Strawberi
|
2
|
|
5
|
Salak
|
33.26
|
|
6
|
Durian
|
83.12
|
|
7
|
Terong
|
8.25
|
|
8
|
Brokoli
|
64.31
|
|
9
|
Daun Bawang
|
8.19
|
|
10
|
Jeruk
|
44.97
|
|
11
|
Sirsak
|
25.25
|
|
12
|
Kangkung
|
63.42
|
|
13
|
Semangka
|
5
|
|
14
|
Pare
|
1.63
|
|
15
|
Wortel
|
1.91
|
|
16
|
Duku
|
5.57
|
|
17
|
Bawang Putih
|
3.95
|
|
18
|
Cabai
|
6.3
|
|
19
|
Sawo
|
15.8
|
|
20
|
Nangka
|
68.8
|
|
21
|
Anggur
|
0.883
|
|
22
|
Gambas
|
42.61
|
|
23
|
Rambutan
|
52.73
|
|
24
|
Buncis
|
4.76
|
|
25
|
Cabai Rawit
|
7.46
|
|
26
|
Buah Pir
|
21.39
|
|
27
|
Nanas
|
46.47
|
|
28
|
Bunga Kol
|
38.74
|
|
29
|
Srikaya
|
31.04
|
|
30
|
Apel
|
5.79
|
|
31
|
Tomat
|
0.37
|
|
32
|
Bayam
|
68.27
|
V.PEMBAHASAN
Indeks sampah merupakan proporsi bobot
buah atau sayur(hortikultura) yang tidak dimanfaatkan terhadap bobot komoditas
secara keseluruhan. Nilai indeks sampah menunjukkan besarnya suatu manfaat pada
hasil dari tanaman hortikultura. Pada penanganan pasca panen hortikultura,
nilai indeks sampah dapat menjadi parameter tingkat keberhasilan pada komoditas
tersebut. Indeks sampah pada masing-masing komoditas tidak sama baik antar
jenis ataupun varietas. Hal tersebut disebabkan karena bobot sampah yang
dihasilkan dan bobot utuh yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks
sampah adalah jenis varietas,bobot sampah,bobot utuh,kebiasaan konsumen,dan
proses pengolahan hasil komoditas.Pada jenis,misalnya pada tomat dan
durian.Kedua hal tersebut bebrbeda dalam hal bobot utuh.Pada tomat,bobot sampah
sangat ringan karena sampah buah tersebut hanya pada kelopak atau
tangkai,sedangkan pada durian bobot sampah sangat besar karena bagian yang
dimanfaatkan hanya pada bagian daging buah saja.Faktor kebiasaan
konsumen,misalnya ada konsumen yang memakan apel beserta kulitnya.Ada konsumen
yang membuang kulit dan biji apel dan hanya memakan daging buah.Tentu saja hal
tersebut mempengaruhi besarnya indeks sampah.Pada proses pengolahan,misalnya
ada pabrik yang menjadikan tomat utuh untuk bahan campuran makanan.Selain
itu,ada pabrik yang mengolah tomat hanya dijadikan sebagai produksi benih.Hal
tersebut menjadikan perbedaan yang kontras pada nilai indeks sampah.
Sayuran adalah bagian dari tanaman herba
yang layak untuk dikonsumsi manusia. Nilai gizi sayuran mendefinisikan
kandungan zat-zat esensial yang penting untuk mendukung kehidupan. Para ilmuwan
mengkategorikan sayuran kedalam nutraceuticals, karena merupakan perpaduan
antara gizi dan obat-obatan. Zat kimia tertentu yang terdapat dalam sayuran
memiliki khasiat obat. Beberapa tanaman sayuran yang umum kita makan daunnya
adalah bayam, kubis, lobak, dll Sayuran jenis ini kaya akan protein, serat, dan
mineral seperti zat besi dan kalsium. Sayuran berdaun hijau juga memberi kita
fitonutrien seperti karotenoid, vitamin C, K, dan asam folat. Kandungan lemak
dalam sayuran jenis ini sangat rendah(Anonim,2013).
Sayuran merupakan hasil perkembangan dari
seluruh organ tanaman sedangkan buah merupakan hasil perkembangan dari satu
atau lebih ovari bunga.Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa semua
buah adalah sayuran dan ada beberapa komoditas sayuran yang tidak dapat
dikatakan sebagai buah. Buah dan sayuran memiliki indeks sampah yang
berbeda.Pada umumnya sayuran cenderung memiliki indeks sampah yang lebih banyak
daripada buah.
Wilayah tropis terletak antara 0° - 23½°
LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :Suhu
udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai
30°C.Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5°
C, sedangkan amplitudo hariannya besar. Tekanan udara lebih rendah dan
perubahannya secara perlahan dan beraturan.Hujan banyak dan umumnya lebih
banyak dari daerah lain di dunia. Contoh komoditas dari wilayah tropis, yaitu
papaya, alpukat, strawberry, belimbing, duku, durian, kedondong, mangga, manggis,
mangga,nangka,nanas,jeruk,sirsak,pisang,terong,rambutan,buah merah,semangka salak
dan srikaya.
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah
ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim
subtropis adalah sebagai berikut:Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan
merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.Terdapat
empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin.
Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak
terlalu dingin.Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.Contoh tanaman subtropis: apel,semangka,anggur,kentang dan pear.
Iklim tempat tanaman tumbuh mempengaruhi
nilai indeks sampah.Pada komoditas yang berasal dari lingkungan
subtropis,komoditas tersebut memiliki nilai indeks sampah yang lebih besar
daripada lingkungan tropis.Pada lingkungan tropis,komoditas hortikultura mudah
rusak karena adanya serangan hama dan penyakit sehingga indeks sampah komoditas
hortikultura yang berasal dari lingkungan tropis lebih besar daripada
lingkungan subtropics.Pada wilayah subtropis kerusakan sangat sedikit karena
hama dan penyakit inventarisasinya sangat terbatas.
Histogram
Indeks Sampah Buah(%)
Berdasarkan histogram di atas,buah
papaya, kentang, strawberri, terong, semangka, pare,
wortel,duku,cabai,sawo,anggur,buncis,cabai rawit,apel,tomat,dan bawang putih
memiliki indeks sampah yang sangat rendah.Hal tersebut disebabkan karena pada
pada buah tersebut bagian yang tidak digunakan hanya sedikit.Pada buah tersebut
bagian yang tidak bermanfaat hanya meliputi tangkai buah,kelopak,kulit buah,dan
biji pada buah. Bagian tangkai buah terdapat pada komoditas strawberry,terong,cabai,anggurapel,dan
tomat.Bagian kelopak terdapat pada strawberry,terong,wortel,cabai,dan
tomat.Bagian kulit buah yang tidak digunakan meliputi semangka, pare, wortel,
duku, sawo, nangka, gambas, rambutan, pir, nanas, srikaya, apel,dan bawang
putih. Pada komoditas tersebut,kulit buah tidak digunakan seperti pepaya,
salak, durian, jeruk, sirsak, semangka, duku, sawo, nangka, rambutan, pir,
srikaya, dan apel.Salak, durian,jeruk,salak,nangka,gambas,nanas,dan srikaya
memiliki indeks sampah yang tinggi karena bagian yang tidak digunakan meliputi
kulit buah,biji buah,bagian dalam buah yang tidak dikonsumsi.
Histogram
Indeks Sampah Sayuran(%)
Pada komoditas papaya,
kentang, sawi putih, terong, daun bawang, pare, wortel, bawang putih, cabai,
buncis, cabai rawit memiliki indeks sampah yang rendah.Hal tersebut disebabkan
karena bagian yang tidak dimanfaatkan hanya sedikit seperti biji pada papaya;
kulit buah pada papaya, kentang, wortel, pare, dan bawang putih;serta bagian
tangkai seperti sawi putih, pare;bagian kelopak seperti wortel, terong, cabai,
cabai rawit, dan tomat.Pada komoditas brokoli, kangkung, bayam, dan bunga kol memiliki indeks sampah
yang tinggi karena pada bagian tangkai
tidak dimanfaatkan. Pada nangka dan gambas memiliki indeks sampah yang tinggi
karena bagian kulit dan biji(nangka) tidak digunakan.
Histogram
Gabungan(Buah atau Sayur)(%)
Pada komoditas
pepaya,pare, bawang putih, kentang,dan wortel memiliki indeks sampah yang
rendah karena bagian yang tidak dimanfaatkan hanya meliputi kulit buah dan
biji(pepaya). Pada komoditas terong,cabai, cabai rawit, wortel,dan tomat bagian
yang tidak digunakan adalah bagian bekas kelopak bunga. Pada buncis bagian
tangkai tidak digunakan. Pada nangka dan gambas memiliki nilai indeks sampah
yang tinggi karena ada bagian yang tidak digunakan meliputi kulit buah yang
tebal dan biji pada nangka dan kulit tebal pada gambas.
Keterangan:1.Ungu=Buah
2.Hijau =Buah atau Sayuran
3.Biru =Sayuran
Berdasarkan histogram
di atas indeks sampah buah cenderung lebih rendah daripada indeks sampah
sayuran.Hal tersebut dapat disebabkan karena bobot bagian yang tidak dikonsumsi
pada sayuran terhadap bagian keseluruhan lebih banyak daripada buah-buahan.
VI.KESIMPULAN
Indeks sampah buah-buahan cenderung lebih
tinggi daripada sayuran.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Kandungan Gizi yang Terdapat Pada Sayuran . < http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-yang-terdapat-pada-sayuran.html>. Diakses tanggal 22 Maret 2015.
Nopiana,S.dan Siti Balkis.2011. Analisis Pendapatan pola tanam beruntun tanaman hortikultura di Desa Bangunrejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.EPP 8: 30-40.
Santoso,M.B.dan Widyaiswara
Madya.2013.Penanganan Pasca Panen Hortikultura.<
http://bbppbinuang.info/news11-penanganan-pasca-panen-hortikultura.html>.Diakses
tanggal 23 Maret 2015.
Simatupang,Sortha. 2009. Karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah jeruk in situ oleh masyarakat lokal Sumatera Utara 15: 70-74.
Simatupang,Sortha. 2009. Karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah jeruk in situ oleh masyarakat lokal Sumatera Utara 15: 70-74.
Sunarjono,Hendro.2008.Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya,Depok.
Sudheer,K.P. dan V.Indira.2007.Post Harvest Technology of Horticultural Crops.Jai Barat Printing Press,New Delhi.
Zulkarnain,2009.Dasar-Dasar Hortikultura.PT Bumi Aksara,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar