Rabu, 01 April 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG INDEKS SAMPAH KOMODITAS HORTIKULTURA



LAPORAN PRAKTIKUM
PASCA PANEN HORTIKULTURA
ACARA 1
MENGHITUNG INDEKS SAMPAH KOMODITAS HORTIKULTURA

Disusun oleh:
                                                            Nama   :Rizky Adi Pratama
                                                            NIM     :12897
                                                            Gol/Kel:C2/6
                                                            Asisten :1.Bella Vyatrisa
                                                                          2.Bela Tri Wijayanti
                                                                          3.Dhemas Adi Purwa
                                                                          4.Istiklaliyah


LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015









I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
       Indeks sampah merupakan proporsi bagian yang bermanfaat terhadap bagian keseluruhan dari komoditas hortikultura.Hal tersebut menunjukkan seberapa besar manfaat dari suatu komoditas.Indeks sampah buahan pada umumnya lebih besar daripada indeks sampah sayuran.Hal tersebut disebabkan karena sampah yang dihasilkan dari buah lebih banyak daripada sayur.Hal tersebut dapat terjadi pada buah durian yang memiliki indeks sampah yang tinggi.Hal tersebut disebabkan karena durian yang digunakan pada bagian pulp buahnya saja.Komoditas hortikultura dari negara tropis pada umumnya lebih besar daripada dari negara subtropis.Nilai indeks sampah dapat ditentukan oleh kebiasaan konsumen dan proses pengolahan pada hasil komoditas hortikultura.
Tujuan
1.Mengetahui indeks sampah beberapa komoditas hortikultura.

II.TINJAUAN PUSTAKA
      Indonesia merupakan wilayah tropis dan beriklim basah.Daerah tropis memungkinkan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan seperti buah,yaitu durian,duku,rambutan,dan kelengkeng. Salah satu permasalahan di Indonesia dalam persaingan pasar buah-buahan adalah kualitas mutu buah yang belum sesuai selera konsumen.Hanya ada sedikit jenis buah yang menempati pasar swalayan atau pasar dunia.Hal tersebut disebabkan penanganan pasca panen yang belum baik sehingga menyebabkan mutu buah menjadi tidak sesuai kriteria(Sunarjono,2008).
      Tanaman hortikultura sangat berperan dalam kehidupan manusia, karena merupakan sumber gizi yang menjadi pelengkap makanan. pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia. Selain itu, tanaman hortikultura merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Komoditas hortikultura yang diutamakan adalah komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura unggulan, yaitu meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada (Soleh, 1999 cit.Nopiana dan Balkis,2011).Beberapa komoditas hortikultura yang menjadi unggulan,meliputiduku,apel,semangka,nanas,salak,melon,sirsak,apel,anggur,rambutan,markisa,ja-mbu,bawang putih,kubis jamur,dan tomat(Zulkarnain,2009).
     Sayuran dan buah merupakan komoditas pangan yang sangat penting.Komoditas tersebut sangat mudah untuk rusak sehingga perlu penanganan yang serious. Apabila penanganan tidak sesuai standar maka kebermanfaatan komoditas tersebut akan berkurang sehingga menyebabkan tingginya indeks sampah.Proses penanganan untuk meningkatkan nilai produk tersebut harus dilakukan dengan bai agar indeks sampah yang dihasilkan dari komoditas tersebut rendah(Sudheer dan Indira,2007).
      Komoditas hortikultura yaitu sayuran dan buah merupakan suatu hal yang menjadi kebutuhan manusia.Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa kedua hal tersebut memiliki banyak manfaat sebagai bahan pangan dan obat.Menurut Zulkarnain(2009),sayuran merupakan satu tanaman atau bagian tanaman yang memiliki banyak fungsi untuk manusia.Sayuran dapat diklasifikasi menjadi lima,yaitu
A.Sayuran akar,misalnya wortel,ubi jalar,dan singkong.
B.Sayuran batang,misalnya kentang,talas,dan kol.
C.Sayuran daun,misalnya bawang-bawangan,kubis,selada,dan bayam.
D.Sayuran Buah,misalnyatimun,terong,kacang-kacangan,gambas,tomat,dan pare.
E.Sayuran bunga atau tunas bunga muda seperti kubis,brokoli
F.Jamur seperti jamur merang, jamur kuping,dan jamur kayu.
Buah merupakan perkembangan dari satu atau lebih ovary pada bunga.Buah terdiri dari bagian-bagian seperti pericarp,biji,jaringan plasenta,resptakel,dan sumbu tangkai bunga.Menurut Zulkarnain(2009),klasifikasi buah adalah sebagai berikut
Berdasarkan jumlah ovari penyusun
1.Buah sederhana berdaging,misalnya tomat,apel,jeruk, dan anggur.
2.Buah sederhana tidak berdaging,misalnya kacang-kacangan,jagung,stroberi,nanas,semangka ,wortel,dan buah bunga matahari.
Penggolongan buah berdasarkan tipe pertumbuhan
1.Buah-buahan pohon,misalnya mangga,jeruk.duku,durian,rambutan,dan manggis.
2.Buah-buahan semak,misalnya salak dan nanas.
3.Buah-buahan berbatang basah,misalnya pisang dan papaya.
4.Buah-buahan berbatang merambat,misalnya semangka,melon,dan,markisa.

       Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki arti penting adalah jeruk. Jeruk merupakan buah yang digemari masyarakat baik sebagai buah segar maupun olahan. Sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi pengembangan jeruk perlu mendapat perhatian yang besar mengingat kontribusinya yang besar pada perekonomian nasional. Produksi dan mutu jeruk dapat ditingkatkan melalui perbaikan lingkungan dan tanaman(Indriyani dkk.,2002 cit.Simatupang,2009).
      Kehilangan hasil tanaman buah dan sayuran dapat berupa penurunan kuantitas maupun kualitas. Penurunan kuantitas terjadi seperti penurunan bobot dan hilangnya produk, baik sebagian ataupun seluruhnya, yang disebabkan oleh kerusakan atau pembusukan. Kehilangan hasil karena penurunan kuantitas relatif mudah diamati. Bentuk kehilangan hasil yang relatif sulit diamati adalah menurunnya kualitas, seperti kerusakan tekstur, aroma, atau nilai gizi. Bentuk kehilangan yang lain adalah kehilangan daya tumbuh dan penurunan nilai jual yang disebabkan oleh turunnya harga. Kehilangan hasil dapat terjadi di lapangan atau di kebun, di tempat pengepakan, tempat penyimpanan, selama pengangkutan, di pasar besar atau pasar eceran. Kehilangan tersebut dapat terjadi karena fasilitas yang kurang memadai, pengetahuan  yang terbatas, manajemen yang tidak baik, pasar yang tidak berfungsi, atau penanganan oleh petani yang kurang hati-hati(Santoso dan Madya,2013).
III. METODE PELAKSANAAN
        Praktikum indeks sampah komoditas hortikultura dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 di Laboratorium Hortikultura,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta pada pukul 13.30 WIB. Bahan yang digunakan meliputi 32 komoditas hortikultura,yaitu papaya,kentang,sawi putih, strawberry, salak, durian, terong, brokoli, semangka, pare, wortel, duku,cabai rawit,pir,nanas,bunga kol, srikaya, apel, tomat, bayam, daun bawang, jeruk, sirsak, kangkung, bawang putih,cabai,sawo,nangka,anggur,gambas,rambutan,dan buncis. Alat yang digunakan,meliputi pisau,timbangan,dan wadah.
      Komoditas yang telah tersedia masing-masing jenis disediakan sebanyak tiga ulangan.Bobot keseluruhan(masing-masing komoditas ditimbang terlebih dahulu dan dicatat.Bagian-bagian dari komoditas yang tidak biasa dikonsumsi dipisahkan dengan pisau dan ditimbang secara terpisah dengan timbangan.Indeks sampah komoditas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
 Indeks Sampah(%)= (Bobot bagian yang tidak digunakan/Bobot Keseluruhan) x 100 %











IV.HASIL
No
Komoditas
Indeks Sampah (%)


1
Pepaya
14.3

2
Kentang
9

3
Sawi Putih
1.7

4
Strawberi
2

5
Salak
33.26

6
Durian
83.12

7
Terong
8.25

8
Brokoli
64.31

9
Daun Bawang
8.19

10
Jeruk
44.97

11
Sirsak
25.25

12
Kangkung
63.42

13
Semangka
5

14
Pare
1.63

15
Wortel
1.91

16
Duku
5.57

17
Bawang Putih
3.95

18
Cabai
6.3

19
Sawo
15.8

20
Nangka
68.8

21
Anggur
0.883

22
Gambas
42.61

23
Rambutan
52.73

24
Buncis
4.76

25
Cabai Rawit
7.46

26
Buah Pir
21.39

27
Nanas
46.47

28
Bunga Kol
38.74

29
Srikaya
31.04

30
Apel
5.79

31
Tomat
0.37

32
Bayam
68.27






V.PEMBAHASAN
         Indeks sampah merupakan proporsi bobot buah atau sayur(hortikultura) yang tidak dimanfaatkan terhadap bobot komoditas secara keseluruhan. Nilai indeks sampah menunjukkan besarnya suatu manfaat pada hasil dari tanaman hortikultura. Pada penanganan pasca panen hortikultura, nilai indeks sampah dapat menjadi parameter tingkat keberhasilan pada komoditas tersebut. Indeks sampah pada masing-masing komoditas tidak sama baik antar jenis ataupun varietas. Hal tersebut disebabkan karena bobot sampah yang dihasilkan dan bobot utuh yang berbeda.
       Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks sampah adalah jenis varietas,bobot sampah,bobot utuh,kebiasaan konsumen,dan proses pengolahan hasil komoditas.Pada jenis,misalnya pada tomat dan durian.Kedua hal tersebut bebrbeda dalam hal bobot utuh.Pada tomat,bobot sampah sangat ringan karena sampah buah tersebut hanya pada kelopak atau tangkai,sedangkan pada durian bobot sampah sangat besar karena bagian yang dimanfaatkan hanya pada bagian daging buah saja.Faktor kebiasaan konsumen,misalnya ada konsumen yang memakan apel beserta kulitnya.Ada konsumen yang membuang kulit dan biji apel dan hanya memakan daging buah.Tentu saja hal tersebut mempengaruhi besarnya indeks sampah.Pada proses pengolahan,misalnya ada pabrik yang menjadikan tomat utuh untuk bahan campuran makanan.Selain itu,ada pabrik yang mengolah tomat hanya dijadikan sebagai produksi benih.Hal tersebut menjadikan perbedaan yang kontras pada nilai indeks sampah.
      Sayuran adalah bagian dari tanaman herba yang layak untuk dikonsumsi manusia. Nilai gizi sayuran mendefinisikan kandungan zat-zat esensial yang penting untuk mendukung kehidupan. Para ilmuwan mengkategorikan sayuran kedalam nutraceuticals, karena merupakan perpaduan antara gizi dan obat-obatan. Zat kimia tertentu yang terdapat dalam sayuran memiliki khasiat obat. Beberapa tanaman sayuran yang umum kita makan daunnya adalah bayam, kubis, lobak, dll Sayuran jenis ini kaya akan protein, serat, dan mineral seperti zat besi dan kalsium. Sayuran berdaun hijau juga memberi kita fitonutrien seperti karotenoid, vitamin C, K, dan asam folat. Kandungan lemak dalam sayuran jenis ini sangat rendah(Anonim,2013).
      Sayuran merupakan hasil perkembangan dari seluruh organ tanaman sedangkan buah merupakan hasil perkembangan dari satu atau lebih ovari bunga.Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa semua buah adalah sayuran dan ada beberapa komoditas sayuran yang tidak dapat dikatakan sebagai buah. Buah dan sayuran memiliki indeks sampah yang berbeda.Pada umumnya sayuran cenderung memiliki indeks sampah yang lebih banyak daripada buah.




     Wilayah tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar. Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia. Contoh komoditas dari wilayah tropis, yaitu papaya, alpukat, strawberry, belimbing, duku, durian, kedondong, mangga, manggis, mangga,nangka,nanas,jeruk,sirsak,pisang,terong,rambutan,buah merah,semangka salak dan srikaya.

     Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.Contoh tanaman subtropis: apel,semangka,anggur,kentang dan pear.

      Iklim tempat tanaman tumbuh mempengaruhi nilai indeks sampah.Pada komoditas yang berasal dari lingkungan subtropis,komoditas tersebut memiliki nilai indeks sampah yang lebih besar daripada lingkungan tropis.Pada lingkungan tropis,komoditas hortikultura mudah rusak karena adanya serangan hama dan penyakit sehingga indeks sampah komoditas hortikultura yang berasal dari lingkungan tropis lebih besar daripada lingkungan subtropics.Pada wilayah subtropis kerusakan sangat sedikit karena hama dan penyakit inventarisasinya sangat terbatas.
Histogram Indeks Sampah Buah(%)


Berdasarkan histogram di atas,buah papaya, kentang, strawberri, terong, semangka, pare, wortel,duku,cabai,sawo,anggur,buncis,cabai rawit,apel,tomat,dan bawang putih memiliki indeks sampah yang sangat rendah.Hal tersebut disebabkan karena pada pada buah tersebut bagian yang tidak digunakan hanya sedikit.Pada buah tersebut bagian yang tidak bermanfaat hanya meliputi tangkai buah,kelopak,kulit buah,dan biji pada buah. Bagian tangkai buah terdapat pada komoditas strawberry,terong,cabai,anggurapel,dan tomat.Bagian kelopak terdapat pada strawberry,terong,wortel,cabai,dan tomat.Bagian kulit buah yang tidak digunakan meliputi semangka, pare, wortel, duku, sawo, nangka, gambas, rambutan, pir, nanas, srikaya, apel,dan bawang putih. Pada komoditas tersebut,kulit buah tidak digunakan seperti pepaya, salak, durian, jeruk, sirsak, semangka, duku, sawo, nangka, rambutan, pir, srikaya, dan apel.Salak, durian,jeruk,salak,nangka,gambas,nanas,dan srikaya memiliki indeks sampah yang tinggi karena bagian yang tidak digunakan meliputi kulit buah,biji buah,bagian dalam buah yang tidak dikonsumsi.

Histogram Indeks Sampah Sayuran(%)

Pada komoditas papaya, kentang, sawi putih, terong, daun bawang, pare, wortel, bawang putih, cabai, buncis, cabai rawit memiliki indeks sampah yang rendah.Hal tersebut disebabkan karena bagian yang tidak dimanfaatkan hanya sedikit seperti biji pada papaya; kulit buah pada papaya, kentang, wortel, pare, dan bawang putih;serta bagian tangkai seperti sawi putih, pare;bagian kelopak seperti wortel, terong, cabai, cabai rawit, dan tomat.Pada komoditas brokoli, kangkung,  bayam, dan bunga kol memiliki indeks sampah yang tinggi karena  pada bagian tangkai tidak dimanfaatkan. Pada nangka dan gambas memiliki indeks sampah yang tinggi karena bagian kulit dan biji(nangka) tidak digunakan.


Histogram Gabungan(Buah atau Sayur)(%)
Pada komoditas pepaya,pare, bawang putih, kentang,dan wortel memiliki indeks sampah yang rendah karena bagian yang tidak dimanfaatkan hanya meliputi kulit buah dan biji(pepaya). Pada komoditas terong,cabai, cabai rawit, wortel,dan tomat bagian yang tidak digunakan adalah bagian bekas kelopak bunga. Pada buncis bagian tangkai tidak digunakan. Pada nangka dan gambas memiliki nilai indeks sampah yang tinggi karena ada bagian yang tidak digunakan meliputi kulit buah yang tebal dan biji pada nangka dan kulit tebal pada gambas.




Keterangan:1.Ungu=Buah
                     2.Hijau =Buah atau Sayuran
                     3.Biru  =Sayuran
Berdasarkan histogram di atas indeks sampah buah cenderung lebih rendah daripada indeks sampah sayuran.Hal tersebut dapat disebabkan karena bobot bagian yang tidak dikonsumsi pada sayuran terhadap bagian keseluruhan lebih banyak daripada buah-buahan.

VI.KESIMPULAN
 Indeks sampah buah-buahan cenderung lebih tinggi daripada sayuran.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013.  Kandungan Gizi yang Terdapat Pada Sayuran . <
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-yang-terdapat-pada-sayuran.html>. Diakses tanggal 22 Maret 2015.

Nopiana,S.dan Siti Balkis.2011. Analisis Pendapatan pola tanam beruntun tanaman hortikultura di Desa Bangunrejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.EPP 8: 30-40.
Santoso,M.B.dan Widyaiswara Madya.2013.Penanganan Pasca Panen Hortikultura.< http://bbppbinuang.info/news11-penanganan-pasca-panen-hortikultura.html>.Diakses tanggal 23 Maret 2015.

Simatupang,Sortha. 2009.  Karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah jeruk in situ oleh masyarakat lokal Sumatera Utara 15: 70-74.

Sunarjono,Hendro.2008.Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya,Depok.

Sudheer,K.P. dan V.Indira.2007.Post Harvest Technology of Horticultural Crops.Jai Barat Printing Press,New Delhi.

Zulkarnain,2009.Dasar-Dasar Hortikultura.PT Bumi Aksara,Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar