Rabu, 01 April 2015

Praktikum Pascapanen UV-C hortikultura


LAPORAN PRAKTIKUM
PASCA PANEN HORTIKULTURA
ACARA  X
Menghambat Kerusakan Komoditas Hortikultura dengan Penyinaran UV-C




Disusun oleh:
                                                                        Nama   :Rizky Adi Pratama
                                                                        NIM      :12897
                                                                        Gol/Kel:C2/6
                                                                        Asisten :1.Bella Vyatrisa
2.Bela Tri Wijayanti
3.Dhemas Adi Purwa
4.Istiklaliyah



LABORATORIUM HORTIKULTURA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015



ACARA X
Menghambat Kerusakan Komoditas Hortikultura dengan Penyinaran UV-C
      Penggunaan sinar UV-C sudah banyak mendapatkan izin untuk digunakan di berbagai negara. Penggunaan sinar UV-C pada intensitas rendah(254 nm) dapat menghambat perkembangan patogen dan mengurangi kerusakan yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan setelah panen(Ben-Yehoshua,2003 cit.Valero dan Serrano,2010).
      Radiasi sinar UV-C(240 nm-280 nm) dapat digunakan dalam penanganan pasca panen produk hortikultura. Pada intensitas yang rendah,irradiasi UV-C dapat merangsang reaksi yang bermanfaat pada organ biologi (Shama,2007 cit. Yahia,2011). Sinar UV-C dapat memperpanjang masa hidup setelah panen serta dapat menjaga kualitas buah di daerah tropis. Hal tersebut dapat menunda proses deteriorasi, penuaan,dan pematangan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2001;2007 cit. Yahia,2011). Perlakuan UV-C dapat meningkatkan biosintesis flavonoid sehingga proses deteriorasi dapat dicegah dan kualitas hasil tanaman setelah panen dapat terjaga(Gonzalez-Aguilar et al.,2001 cit. Yahia,2011).Sinar UV-C dapat merangsang atau menghambat sintesis senyawa bioaktif tergantung pada perbedaan kapasitas antioksidan pada buah(Gonzalez-Aguilar et al.,2007 cit. Yahia,2011).Alothman et al (2009) dalam Yahia(2011) menemukan bahwa pencahayaan UV-C dapat meningkatkan fenol dan flavonoid pada jambu biji dan pisang setelah diberi perlakuan tersebut selama 30 menit. Akan tetapi,pada komoditas anggur mengalami penurunan kualitas dengan perlakuan tersebut.Pada mangga,perlakuan pencahayaan dengan sinar UV-C dapat menurunkan kandungan vitamin C. Berdasarkan penelitian Terry dan Joyce(2004) dalam Yahia(2011) menunjukkan bahwa anggur,pisang mas,dan jambu biji meningkat antioksidan,polifenol,dan flavonoidnya karena irradiasi sinar UV-C.
      Pencahayaan UV-C dapat mengurangi jamur pada bawang Bombay(Lu et al.,1987 cit.Narayanasamy,2006).dan ubi(Stevens et al.,1990 cit.Narayanasamy,2006).Sinar tersebut dapat mencegah adanya patogen yang ada setelah panen pada komoditas.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa komoditas seperti apel, jeruk, lemon, anggur, strawberry, tomat, wortel, dan buncis(Narayanasamy,2006).

       Susut berat buah tomat yang diberi penyinaran UV-C sampai dengan 10 menit lebih rendah dibanding kontrol. Penurunan susut berat tomat akibat penyinaran UV-C dipengaruhi oleh permeabilitas jaringan buah. Ruang antar sel kulit buah tomat yang diberi penyinaran UV-C sampai 10 menit lebih rapat sehingga kehilangan air yang terjadi lebih sedikit dibanding kontrol. persentase susut berat yang paling besar terdapat pada buah yang diberi penyinaran lampu UV-C selama 20 menit. Hal ini diduga karena buah yang diberi penyinaran UV-C selama 20 menit mengakibatkan kerusakan membran. Pada penelitian ini penyinaran UV-C selama 20 menit memiliki koefisien kematangan buah yang paling rendah yaitu 4,30. Menurut Maharaj et al (2010),pemberian penyinaran UV-C diduga dapat menghambat perombakan pigmen klorofil sehingga dapat menunda munculnya warna merah pada tomat. Semakin lama penyinaran UV-C maka pematangan buah semakin dihambat. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa penyinaran UV-C selama 20 menit akan mempercepat penurunan nilai kualitas visual tomat. Hal ini dikarenakan pada dosis penyinaran UV-C selama 20 menit, susut berat buahnya relatif tinggi dan terdapat bercak coklat dipermukaan kulitnya sehingga buah lebih cepat mengalami kemunduran kualitas dibanding control. Berdasarkan penelitian ini, semakin lama waktu penyinaran UV-C maka kandungan total asam tertitrasi buah semakin tinggi. waktu penyinaran UV-C tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan vitamin C buah tomat. Hal ini karena vitamin C mudah sekali terdegradasi, baik oleh temperatur, cahaya maupun udara sekitar sehingga kadar vitamin C berkurang. Pada penyinaran UV-C selama 10 menit kekerasan buah tomat dapat dipertahankan lebih lama. Penyinaran UV-C mengakibatkan bercak coklat pada kulit buah tomat. Buah tomat tanpa penyinaran UV-C (kontrol) pada permukaan kulit buahnya tidak terdapat bercak coklat. Jumlah buah yang mempunyai bercak coklat paling banyak terdapat pada penyinaran UV-C selama 20 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, semakin tinggi dosis penyinaran UV-C maka jumlah buah yang mempunyai bercak coklat semakin banyak(Setyaning,2012).
        Perlakuan UV-C pada jarak 15 cm pada mangga dapat memberikan keuntungan maupun kerugian.Hal tersebut tergantung pada lama penyinaran yang dilakukan.Perlakuan dengan UV-C selama 10 menit secara signifikan dapat menunda pelunakan buah mangga yang disimpan pada suhu 5°C. Perlakuan UV-C secara signifikan dapat  mengurangi pembusukan pada buah mangga.Perlakuan tersebut juga dapat menekan pertumbuhan mikroba yang merugikan.Buah mangga yang diberi perlakuan  dengan UV-C selama 10 menit  memiliki penampilan yang lebih baik dan lebih kencang daripada perlakuan selama 20 menit dan kontrol. Konsentrasi spermidine meningkat pada fase awal dalam buah mangga dengan radiasi UV-C selama 20 menit(Gonzalez-Aguilar et al.,2001).
Daftar Pustaka
Gonzalez-Aguilar,G.A., C. Y. Wang,J. G. Buta,dan D. T. Krizek.2001. Use of UV-C irradiation to prevent decay and maintain postharvest quality of ripe `Tommy Atkins' mangoes. International Journal of Food Science and Technology 36: 767-773.
Narayanasamy,P.2006.Postharvest Pathogens and Disease Management.John Wiley dan Sons,Inc,New Jersey.

Setyaning,U.,Endang S.,dan Sri T.2012.Pengaruh lama penyinaran terhadap mutu dan umur simpan tomat(Lycopersicon esculentum Mill.).Skripsi.

Valero,D.dan Maria S.2010 Postharvest Biology and Technology for Preserving Fruit Quality.CRC Press,Boca Raton.
Yahia,E.M.,2011.Postharvest biology and technology of tropical and subtropical fruits.Woodhead Publishing Series in Food Science,Technology and Nutrition 1: 60-62.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar