Rabu, 21 Januari 2015

Laporan Teknologi Benih Kalibrasi Moisture Tester

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR TEKNOLOGI BENIH
ACARA VIII
KALIBRASI MOISTURE TESTER

DISUSUN OLEH
                                    NAMA                      :RIZKY ADI PRATAMA
                                    NIM                           :12897
                                    GOLONGAN            :C3
ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN BUDIDAYA  PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA



ACARA VIII
KALIBRASI MOISTURE TESTER

PENDAHULUAN
Latar belakang
   Alat-alat laboratorium Teknologi Benih harus secara rutin ditera agar selalu memberikan hasil yang benar.Moisture tester merupakan alat yang digunakan pada setiap pengujian benih di laboratorium.Oleh sebab itu,moisture tester yang digunakan harus dapat dipercaya dan dapat mendekati kadar air benih dengan benar dan teliti.
   Alat pengukur kadar benih yang banyak dipakai adalah electrical moisture tester.Alat-alat ini dapat bekerja lebih cepat daripada alat-alat lain,misalnya oven atau alat yang menggunakan sinar infra merah.Selain itu, electrical moisture tester lebih praktis digunakan dan pada model-model tertentu portabel.
   Alat pengukur kadar air secara tidak langsung memiliki kelemahan yaitu tidak berlaku untuk semua jenis benih dan kerumitan instrumennya mengakibatkan banyak kemungkinan tidak berfungsi secara benar sehingga data yang dihasilkan tidak akurat.
Tujuan
1.Mengetahui moisture tester yang ada masih benar atau telah ada kesalahan.
2.Membuat table koreksi apabila ternyata alat tersebut tidak benar.









TINJAUAN PUSTAKA
     Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional pada nilai penunjuk alat ukur atau bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang merujuk pada standar nasional maupun internasional untuk satuan ukur.Kalibrasi bertujuan untuk Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.Selain itu,kalibrasi juga digunakan untuk menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.Kalibrasi memiliki manfaat,yaitu untuk mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur(Rakhman,2014).
    Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Bila berbicara kalibrasi maka kita membahas tentang rangkaian kegiatan pengukuran instrumen-instrumen ukur secara perbandingan maupun langsung terhadap standar acuan (Renanta, 2009 ).
    Proses penyelarasan atau penyesuaian item yang baik baru diproduksi atau dikenal untuk keluar dari toleransi, atau jika tidak dalam keadaan tak tentu. Perbandingan alat uji dengan ketidakpastian diketahui standar dengan ketidakpastian dikenal Kalibrasi adalah perbandingan dari sebuah peralatan uji dengan standar. Kalibrasi tidak ada hubungannya dengan penyesuaian, perbaikan, keselarasan, zeroing, atau standardisasi .Semua ini dapat dimasukkan ke dalam proses di beberapa titik, tergantung pada apa item, bagaimana digunakan, dan dalam beberapa kasus, pada tingkat apa yang sedang dikalibrasi(Bucher,2006).
     Pentingnya kalibrasi, yaitu : 1). Menjamin mutu, dalam pengertian setiap produk memerlukan bukti bahwa hasil ukur telah mampu telusur (traceable) pada standar nasional maupun internasional.2). Tidak terdapat cacat atau penyimpangan hasil ukur. 3) Menjamin kepentingan keselamatan manusia. 4) Menjamin kondisi alat ukur tetap terjaga sesuai spesifikasinya. Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan analisis ketidakpastian (Wahyudi, et.al., 2009).
      Pengujian kelembaban sangat penting untuk memantau seberapa baik kita menjaga kelembaban benih di semua jenis penyimpanan. Tester kelembaban elektronik cukup untuk sebagian besar benih ortodoks tetapi perlu secara berkala diverifikasi dengan tes laboratorium oven. Para meter elektronik juga harus memiliki grafik konversi dikembangkan. Mereka tidak memberikan pembacaan langsung untuk pohon dan semak benih. Grafik konversi yang dibuat oleh kemunduran pembacaan meter dengan uji kelembaban oven selama rentang nilai kelembaban benih Benih rekalsitran regular tidak Boleh diuji oleh Alat elektronik Tapi prosedur yang digunakan untuk menangani mereka harus diperiksa setidaknya pada awalnya untuk memastikan kelembaban keept pada tingkat yang cukup tinggi(Bonner and Karfalt,2008).
   Kalibrasi adalah kegiatan pemeriksaan, dibandingkan dengan standar, akurasi alat ukur dari jenis apa pun. Ini juga termasuk penyesuaian instrumen untuk membawa ke sejalan dengan standar. bahkan instrumen pengukuran yang paling tepat tidak ada gunanya jika Anda tidak bisa yakin bahwa itu akurat membaca - atau, lebih realistis, bahwa Anda tahu apa kesalahan pengukuran. Dengan memeriksa instrumen terhadap standar referensi yang dikenal sendiri telah dikalibrasi dalam rantai pengukuran yang dapat ditelusuri kembali ke disepakati Standar Internasional - sistem satuan SI - misalnya Volt; ampere; watt; meteran; liter. (Standar ini telah menggantikan "Standar Nasional" yang selama bertahun-tahun persyaratan traceability)(Anonim,2010).


METODOLOGI
    Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih yang berjudul “ Kalibrasi Moisture Tester dilaksanakan pada hari Rabu,7 Mei 2014 pada pukul 13.30 WIB di Laboratorium Teknologi Benih,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada.Alat-alat yang digunakan,yaitu grinder,oven,moisture tester tipe Dickey John,mortar dengan tutupnya,dan timbangan elektrik.Bahan yang digunakan,yaitu benih jagung(Zea mays) dan benih kedelai(Glycine max).
     Cara kerjanya terdiri atas dua macam metode,yaitu secara langsung dan tidak langsung.Pada metode langsung,alat yang digunakan yaitu oven.Pada metode tidak langsung,alat yang digunakan moisture tester tipe Dickey John.Langkah kerja pada metode tidak langsung,benih diambil secukupnya lalu dimasukkan pada moisture tester tipe Dickey John yang sebelumnya sudah dibuka tutupnya.Setelah itu,kadar air benih dicari dengan bantuan tombol yang tersedia.Nama benih pada layar digital diatur sesuai nama benih yang dicari kadar airnya.Setelah itu,tombol ok ditekan dan kadar air sudah dapat diketahui.Langkah kerja pada metode langsung,yaitu masing-masing benih dihaluskan dengan grinder lalu ditimbang beratnya.Mortar serta tutupnya ditimbang (M1) gr.Benih yang telah dimasukkan di dalam mortar lalu ditutup.Setelah itu,mortar berisi benih ditimbang(M2) gr.Setelah itu,mortar yang berisi benih tersebut dioven selama ± 1 jam.Setelah satu jam, mortar yang berisi benih tersebut ditimbang beratnya dengan timbangan elektrik(M3) gr.Kadar air dapat dihitung dengan rumus:
Kadar Air= (M2-M3)/ (M2-M1)   X 100%
                 
 M1: Berat mortar+tutupnya
M2: Berat mortar+tutupnya+isi(benih) sebelum dioven
M3: Berat mortar+tutupnya+isi(benih) setelah dioven
Data yang diperoleh dibandingkan dengan T test.Apabila tidak beda nyata maka moisture tester yang ditera benar adanya.Bila beda nyata garis regresi dan table penolongnya dibuat.






HASIL DAN PEMBAHASAN
  Metode secara langsung dilakukan dengan menimbang berat benih yang telah dihaluskan beserta mortar dengan penutupnya.Sebelum benih yang telah dihaluskan dimasukkan pada mortar,berat mortar dengan penutup ditimbang.Benih yang telah dihaluskan yang berada pada  mortar dengan penutupnya dioven selama 1 jam.Setelah itu, Benih yang telah dihaluskan yang berada pada  mortar dengan penutupnya dipindahkan lalu didiamkan pada eksikator selama 30 menit.Kadar air dapat diketahui dengan membandingkan selisih berat sesudah dioven dengan berat sebelum dioven.Metode ini langsung dapat dilihat hasil kadar airnya dan hasil yang diperoleh tingkat ketelitiannya baik.Metode ini dapat diterapkan pada semua jenis benih.Pada metode secara tidak langsung menggunakan moisture tester.Hasil dapat diperoleh dengan cepat.Akan tetapi,tingkat ketelitiannya buruk karena tidak terjadi perubahan kadar air saat benih diukur kadar airnya.
    Pada analisis uji T test  pada benih kedelai yang dicari kadar airnya menggunakan oven maupun moisture tester tipe Dickey John nilai p-value = 0.06724.Nilai p-value tersebut lebih dari 0.05 sehingga H0(tidak ada beda nyata) diterima sehingga moisture tester yang ditera sudah benar alat ukurnya.Oleh karena itu,skala ukuran pada moisture tester tipe Dickey John dan oven sama sehingga tidak perlu dibuat table penolong dan regresinya.
   Pada analisis uji T test pada benih jagung yang dicari kadar airnya menggunakan oven maupun moisture tester tipe Dickey John nilai p-value = 0.0005352.Nilai p-value tersebut kurang dari 0.05 sehingga H0(tidak ada beda nyata) ditolak sehingga moisture tester yang ditera tidak benar alat ukurnya sehingga perlu dikalibrasi dengan cara meregresi
Tabel penolong dibuat dengan mensubstitusi x pada angka moisture tester sebelum dikalibrasi dan dihasilkan angka y(setelah dikalibrasi).Rumus kalibrasi tersebut ialah y= -4.566x+ 85.08


Hasil Tabel Penolong
Sebelum
Sesudah
15
16.59
15.1
16.1334
15.2
15.6768
15.3
15.2202
15.4
14.7636
15.5
14.307
15.6
13.8504
15.7
13.3938
15.8
12.9372
15.9
12.4806
16
12.024

    Pada metode secara langsung menggunakan oven mempunyai kelebihan ketelitian yang baik dan dapat digunakan untuk mengukur kadar air semua benih.Kekurangan metode oven adalah kurang praktis,proses lebih lama,dan menggunakan beberapa jenis alat.Pada metode tidak langsung dengan menggunakan metode tidak langsung yaitu menggunakan moisture tester tipe Dickey John memiliki kelebihan,yakni praktis,proses yang dilakukan cepat,dan pada jenis tertentu portable.Kekurangan metode tersebut ialah tidak berlaku untuk semua jenis benih dan kerumitan instrumennya mengakibatkan banyak kemungkinan tidak berfungsi secara benar sehingga data yang dihasilkan tidak akurat.
KESIMPULAN
1.Saat menggunakan benih jagung,Pada moisture tester telah terdapat kesalahan.Pada saat menggunakan benih kedelai,moisture tester yang ada sudah benar.
2.Pada pengukuran kadar air benih jagung, moisture tester dibuat table koreksi menggunakan persamaan y= -4.566x+ 85.08 untuk x merupakan nilai sebelum dikalibrasi dan y merupakan nilai setelah dikalibrasi.






LAMPIRAN

M1 (gr)
M2 (gr)
M3 (gr)
Kedelai
58.87
63.9
63.32
59.39
64.43
63.84
44.8
49.78
49.22
44.27
49.31
48.74
Jagung
59.21
64.2
63.51
47.94
52.97
52.25
45.73
50.73
50.04
58.23
63.26
62.56

Keterangan:
M1=berat mortar+tutup
M2= berat mortar+tutup+benih yang dihaluskan sebelum dioven
M3= berat mortar+tutup+benih yang dihaluskan setelah dioven
Kadar Air
   Moisture Tester

            Oven

Kedelai
Jagung
Kedelai
Jagung
11.70%
15.60%
11.53%
13.83%
11.80%
15.50%
11.71%
14.30%
11.80%
15.60%
11.20%
13.80%
11.70%
15.50%
11.30%
13.90%








1 komentar:

  1. bagaimana merubah angka pada tester jagung yng mulanya jagung dengan kdr air 15% menjadi 18% ?

    BalasHapus