LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR TEKNOLOGI
BENIH
ACARA II
DISUSUN OLEH
NAMA :RIZKY ADI PRATAMA
NIM :12897
GOLONGAN :C3
ASISTEN KOREKSI:MIRANDA
FERWITA SARI
LABORATORIUM TEKNOLOGI
BENIH
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
ABSTRAKSI
Identifikasi benih dan kecambah merupakan
bagian penting dalam proses pengujian benih.Setiap benih memiliki karakteristik
tersendiri bergantung pada jenis maupun spesiesnya.Proses identifikasi benih
terbagi menjadi tiga,yaitu identifikasi morfologi biji secara
fisik,identifikasi embrio,dan bentuk kecambah pada masing-masing
biji.Identifikasi morfologi meliputi bentuk biji,warna,tekstur permukaan
kulit,ukuran,dan berat 100 biji.Identifikasi biji menggunakan 21 macam
biji.Pada identifikasi embrio,bagian yang diamati meliputi warna embrio, embrio,
endosperm, warna endosperm,testa,dan kotiledon.Proses identifikasi embrio biji
yang digunakan 9 macam biji.Pada identifikasi bentuk kecambah,bentuk kecambah
diidentifikasi.Pada proses tersebut menggunakan 3 macam biji.Setiap jenis benih
memiliki karakteristik berupa bentuk fisik yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.Setiap macam benih juga memiliki embrio yang berbeda bagiannya.Proses
terbentuknya kecambah dipengaruhi oleh jenis tanaman berdasakan adanya
kotiledon pada benih.
Kata Kunci:Identifikasi,biji,embrio,kecambah.
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi benih sangat berperan penting dalam program pengujian
kualitas benih.Pegangan utama dalam proses identifikasi adalah morfologi
benih.Benih merupakan biji yang memiliki fungsi agronomis.Proses
identifikasi secara fisik dimaksudkan
untuk mengetahui karakteristik benih.Karakteristik benih seperti ukuran benih
merupakan komponen penting untuk penentuan daya tumbuh benih.Benih yang baik
adalah benih yang seragam bentuknya.Peralatan prosesing benih seringkali tidak
tepat dalam menyeleksi benih yang
seragam.Benih yang tidak seragam akan mempengaruhi kecepatan dan daya tumbuh
benih.Oleh karena itu,proses identifikasi perlu dilakukan.
Tujuan
Mengidentifikasi benih berdasarkan atas sifat-sifat
fisik,bentuk,warna,ukuran,permukaan kulit,embrio,endosperm,serta warna dan
bentuk kecambahnya.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar,
yaitu embrio, jaringan penyimpanan bahan makanan dan kulit benih. Embrio
terdiri dari sumbu embrio yang mengandung daun lembaga atau kotiledon, plumula,
hipokotil dan bahan akar. Jaringan penyimpanan bahan makanan dari suatu benih
mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma. Kulit benih
dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yangrelatif kuat dan lapisan
dalam yang lebih tipis. Pada benih tertentu dapat pula hanya merupakan lapisan
tunggal saja. Tipe perkecambahan benih mungkin saja hypogeal atau mungkin pula
epigeal. Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap tinggal dalam tanah, tetapi
pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena hipokotil
bertambah panjang lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan
aktif yang menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan
meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis.Peristiwa
fisiologis meliputi imbibisi dan absorbsi air,hidrasi jaringan pencernaan,absorbsi oksigen,pengaktifan enzim dan pencernaan,transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio,dan peningkatan respirasi serta asimilasi.Peristiwa
morfologis meliputi inisiasi pembelahan dan munculnya pembelahan(Gardner et al., 1991).
Dalam pengembangan tanaman berbunga , perkecambahan biji
adalah transisi dari embrio diam yang telah
berkembang dari bakal biji yang dibuahi , menjadi
tanaman aktif baru . Tanda terlihat bahwa perkecambahan telah selesai adalah
penonjolan radikula,cikal bakal akar melalui kulit biji .Proses
perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh
benih (imbibisi) dan berakhir dengan dimulainya perpanjangan sumbu embrio di
dalam benih. Hasil perkecambahan dari kombinasi banyak peristiwa seluler dan
metabolisme dikoordinasikan oleh jaringan peraturan yang kompleks yang meliputi
dormansi benih , kemampuan intrinsik untuk memblokir sementara radikula
perpanjangan untuk mengoptimalkan waktu perkecambahan.(Bove,2001 cit.Anonim.2014).
Kualitas benih yang baik memiliki daya
tumbuh dan indeks vigor yang tinggi.Indeks vigor merupakan keserampakan benih
dalam berkecambah.Indeks vigor yang tinggi dapat diperoleh dengan cara menjaga
kondisi lingkungan saat penyimpanan.Perkecambahan dan pertumbuhan embrio
merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem alami(Morla
et al.,2011).
Dalam konteks agronomi,benih dituntut berkualitas tinggi.Benih yang baik
akan menghasilkan tanaman yang berkualitas baik.Benih yang baik hanya
didapatkan melalui pengujian kualitas benih.Hasil dari pengujian dapat
memberikan jaminan kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih
sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)
(Sutopo,1988 cit.Lesilolo dkk.,2012).
III.METODOLOGI
Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih “Identifikasi Benih dan Kecambah”
dilaksanakan pada hari Rabu,26 Maret 2014 pukul 13.30 WIB di Laboratorium
Teknologi Benih dan di dekat luar rumah kaca,Fakultas Pertanian,Universitas
Gadjah Mada,Yogyakarta.Peralatan yang digunakan,yaitu
scalpel,pinset,magnifier,bak perkecambahan plastik,kertas filter,grand
counter,micrometer,kamera,timbangan elektrik,dan alat tulis. Bahan yang
digunakan, yaitu benih padi, kedelai, jagung, gandum, sorghum, bayam, selada,
caisim, kecipir, buncis,kacang hijau, kangkung, wortel, mentimun, terong,
bengkoang, gambas, semangka, pare, kacang panjang, cabai, akuades,pasir,dan
kertas filter.
Cara kerja terdapat tiga bagian,yaitu identifikasi biji,identifikasi
embrio,dan bentuk kecambah.Pada identifikasi biji,biji yang dibutuhkan meliputi
padi, kedelai, jagung, gandum, sorghum, bayam, selada, caisim, kecipir,
buncis,kacang hijau, kangkung, wortel, mentimun, terong, bengkoang, gambas,
semangka, pare, kacang panjang,dan cabai.Biji tersebut masing-masing
diidentifikasi warna,bentuk,dan tekstur permukaan.Ukuran biji meliputi
panjang,lebar,dan tebal diukur dengan mikrometer.Berat 100 butir didapatkan
dengan grand counter .Setelah itu,berat 100 butir biji ditimbang dengan
timbangan elektrik.Hasil pengamatan dicatat.Pada identifikasi embrio,biji yang
digunakan,yaitu biji kedelai,gambas,kecipir,kacang panjang,kacang
hijau,jagung,timun,bengkoang,dan buncis.Langkah awal biji dilembabkan pada
aquades di dalam gelas beker.Setelah itu,biji dibelah lalu dilihat
bagian-bagiannya.Warna embrio,warna endosperm diamati dan dicatat.Bagian-bagian
biji digambar dan diberi keterangan.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi
benih merupakan langkah penting untuk mengetahui karakteristik benih dan
kualitasnya.Identifikasi benih dapat memberikan gambaran fisik benih sehingga
karakteristik untuk menentukan kualitas dapat diketahui.Identifikasi secara
fisik dilakukan dengan melihat kenampakan benih,ukuran,dan berat benih.
A.Identifikasi Biji
1.Padi(Oryza sativa)
Padi Berdasarkan bentuk gabahnya, buah padi terbagi menjadi beberapa
bentuk yaitu ramping, memanjang, sedang dan gemuk (lihat gambar dibawah)).Buah
padi merupakan bagian yang umum digunakan sebagai bahan tanam (benih). Buah
padi adalah ovary yang telah masak, bersatu dengan lemma dan palea. Buah ini
merupakan hasil penyerbukan dan pembuahan yang terdiri dari embrio (lembaga),
endosperm dan bekatul (buah padi yang berwarna coklat Struktur gabah
ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Gabah terdiri dari biji yang terbungkus
oleh sekam. Biji yang sehari-hari dikenal dengan nama beras pecah kulit adalah
karyopsis yang terdiri dari janin (embrio) dan endosperm yang diselimuti
lapisan aleuron, kemudian tegmen dan lapisan terluar disebut perikarp. Embrio
terdiri atas kotiledon dan sumbu embrio (embryo axis) yang dapat tumbuh menjadi
akar, dan daun saat perkecambahan berlangsung. Dalam jenis-jenis japonica,
sekam terdiri dari gluma rudimenter dan sebagian dari tangkai gabah (pedicel),
sedangkan pada jenis-jenis indica, sekam dibentuk oleh palea, lemma mandul dan
rakhilla. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan bagian tanaman, di mana
gabah itu lepas atau rontok (disarticulation). Pada jenis-jenis japonika, gabah
lepas dari malai pada bagian bawah gluma, sedangakan pada jenis-jenis indika,
disarticulation letaknya diatas gluma((Anonim,2013).Berdasarkan
pengamatan,benih padi memilikibentuk lonjong,berwarna kuning,panjang 10,5
mm,lebar2,2 mm,tebal 1,5 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 2,5 gr.
2.Kedelai(Glycine max)
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung
jaringan endospperma. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji
kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji
melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapai
ada pula yang bundar atau bulat agak
pipih. biji kedelai mempunyai ukuran bervariasi, mulai dari
kecil (sekitar 7-9 g/100 biji), sedang (10-13g/100 biji), dan besar
(>13 g/100 biji). Bentuk biji bervariasi, tergantung pada varietas
tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur. Namun
demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat
telur, Biji kedelai tidak mengalami masa dormansi sehingga
setelah prosespembijian selesai, biji kedelai dapat langsung ditanam.
Namun demikian, biji tersebut harus mempunyai kadar air berkisar
12-13%(Anonim,2013). Berdasarkan pengamatan,benih kedelai memiliki bentuk agak
bulat,berwarna hitam,panjang 8 mm,lebar 6,9 mm,tebal 5 mm,permukaan halus dan
berat 100 gram 11,68 gr.
3.Jagung(Zea
mays)
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu
dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu pericarp berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi
mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air,endosperm sebagai
cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10%
protein, mineral, minyak, dan lainnya serta embrio (lembaga) sebagai miniatur
tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil
(Hardman and Gunsolus 1998 cit.Subekti
dkk.,2011). Berdasarkan
pengamatan,benih jagung memiliki bentuk pipih,berwarna kuning,panjang 13
mm,lebar 10 mm,tebal 3,1 mm,permukaan halus dan berat 100 gram 23,02 gr.
4.Gandum(Triticum
spp.)
Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk oval dengan panjang 6–8 mm
dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur
yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran),
bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Biji gandum terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian
lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah
dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit
ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.Bran merupakan kulit
luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan gandum. Bran
terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp (0,9%),
testa (0,6%), dan aleuron (9%)(Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih gandum memiliki
bentuk lonjong,berwarna putih,panjang 7 mm,lebar 3,6 mm,tebal 3,3 mm,permukaan
halus dan berat 100 gram 4,44 gr.
5.Sorghum(Sorghum
sp.)
Secara umum, biji sorgum dapat dikenali dengan bentuknya yang bulat dan
terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu kulit luar (8%), lembaga (10%), dan
endosperma (82%). Ukuran bijinya kira-kira adalah 4.0 x2.5 x 3.5mm, dan berat
biji 100 butir berkisar antara 8 mg sampai 50 mg dengan rata-rata 28mg.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, biji sorgum dapat digolongkan sebagai biji
berukuran kecil(8-10 mg), sedang (12-24 mg), dan besar (25-35 mg). Kulit
bijinya ada yang berwarna putih, merah,atau coklat (Suprapto dan
Mudjisihono,1987 cit.Anonim,2011). Berdasarkan
pengamatan,benih sorghum memiliki bentuk bulat,berwarna putih,panjang 3,6
mm,lebar 3,5 mm,tebal 2,4 mm,permukaan
halus dan berat 100 gram 2,15 gr.
6.Bayam(Amaranthus
sp.)
Biji bayam berwarna hitam mengkilat
dengan panjang antara 0,8 sampai 1 mm(Anonim,2013). Berdasarkan pengamatan,benih bayam memiliki
bentuk bulat,berwarna hitam,panjang 1,1 mm,lebar 1 mm,tebal 0,3 mm,permukaan kasar dan berat
100 gram 0,07 gr.
7.Selada(Lactuca
sativa)
Biji selada berbentuk pipih,kecil serta
berbulu tajam(Rukmana,1994). Biji tanaman selada berbentuk lonjong
pipih, berbulu,agak keras, berwarna coklat, tua, serta berukuran sangat kecil,
yaitu panjang 4 mm dan lebar 1mm.Biji selada merupakan biji tertutup dan
berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (perkembangbiakan)(Anonim,2012).
Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu agak keras. Berwarna coklat tua
serta berurutan sangat kecil panjang 4mm dan lebar 1mm(Rizqi,2012). Selada
memiliki biji berbentuk lonjong,pipih,berbulu,agak keras,berwarna coklat,serta berukuran
kecil dengan panjang 4 mm dan lebar 1 mm.Biji selada merupakan biji tertutup
dan berkeping dua,dan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman(Rubatzky and
Yamaguchi,1998 cit.Anonim,2011). Berdasarkan
pengamatan,benih selada memiliki bentuk lonjong,berwarna ungu,panjang 3,1
mm,lebar 1,1 mm,tebal 0,4 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 0,06 gr.
8.Caisim(Brassica campestris)
Biji caisim berbentuk bulat
kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman.Biji sawi berbentuk bulat,
berukuran kecil, permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat
kehitaman(Cahyono,2003 cit.Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih caisim memiliki
bentuk bulat,berwarna hitam kemerahan,panjang 1,3 mm,lebar 1,1 mm,tebal 1,1
mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 0,16 gr.
9.Kecipir(Psophocarpus
tetragonolobus)
Biji berjumlah 5-21, bundar melebar,
panjang 0,6-1 cm, berwarna putih, coklat, kuning, berbercak atau tidak,
mengkilap, dengan aril kecil(Mudita,2012). Berdasarkan pengamatan,benih kecipir memiliki
bentuk bulat,berwarna hitam kemerahan,panjang 9,1 mm,lebar 7,2 mm,tebal 7,5
mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 2,5 gr.
10.Buncis(Phaseolus
vulgaris)
Biji buncis berbentuk bulat tegak agak panjang atau pipih, berwarna putih,
hitam, ungu, coklat atau merah berbintik-bintik putih. Biji ini digunakan
untuk benih dalam perbanyakan secara generatif(Rukmana,1994).
Biji buncis terdapat di dalam polong.Polong yang pendek berisi 2-6 butir
biji.Panjang >12 butir.Biji yang tua beragam warnanya seperti putih,cokelat
atau hitam tergantung varietasnya.Bila biji telah masak maka kulit polong
mongering dan biji mengeras.(Pitojo, 2004).
Buncis yang tua agak berbiji keras .Biji buncis berukuran agak besar,berbentuk
bulat lonjong dengan bagian tengah(mata biji) agak meelengkung(cekung),berat
100 biji berkisar 16-40,6 gr tergantung jenis varietas(Cahyono,2003).
11.Kacang Hijau(Vigna Radiata)
Biji kacang hijau berbentuk bulat,lebih kecil
dibandingkan dengan kacang tanah dan kedelai.Kulit biji berwarna hijau dan
berbiji putih(Purwono dan Hartono,2005). Berat 1000 butir antara 36 gr-78 gr
berwarna hijau sampai hijau mengkilap.Bobot tiap butir 0,5mg-0,8 mg bulat
kecil(Rukmana,1997).
12.Kangkung(Ipomoea reptana)
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua(Khair,2012).
13.Wortel(Daucus carota)
Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping
dua,dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.Biji berbentuk bulat pipih dan
berwarna kecokelat-kecokelatan serta berukuran sangat kecil dengan panjang 3 mm
dan lebar 1,5 mm.Setiap gram berisi ±
200 biji(Cahyono,2002).
14.Mentimun(Cucumis sativus)
Biji
memiliki bentuk lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor(Anonim,2013).
15.Terong(Solanum melongena)
Biji
berukuran kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda.Biji merupakan
alat perbanyakan secara vegetative(Rukmana,1994)
16.Bengkoang(Pachyrhizus erosus)
Biji pipih bersegi - membundar ,
berwana hijau- coklat atau coklat tua
kemerahan(Jafar,2012). Dalam polong ini terdapat biji yang berjumlah
4-12 buah berwarna cokelat dan berdiameter sekitar 1 cm(Mudita,2012).
kemerahan(Jafar,2012). Dalam polong ini terdapat biji yang berjumlah
4-12 buah berwarna cokelat dan berdiameter sekitar 1 cm(Mudita,2012).
17.Gambas(Luffa acutangula)
Biji yang dihasilkan
berjumlah satu sampai banyak, biasanyaberdekatan, kadang-kadang tepian biji
melebar, permukaannya halus atau
bermacam-macam,
memiliki embrio yang besar, dan tidak memiliki endosperma (Crase,2011 cit.Hidayat,2012).
18.Semangka(Citrullus lanatus)
Biji semangka berbentuk
pipih lonjong dengan ukuran panjang sekitar 1 cm dan lebar sekitar
0,5 cm(Amin,2010). Biji berbentuk
memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan.Semangka
dapat berbiji panjang,pendek,ringan,sedang,berat tergantung
varietas(Kalie,2008).
19.Pare(Momordica charantia)
Biji banyak, warna
coklat kekuningan, bentuk pipih memanjang, keras dengan alur tidak beraturan
(Dalimarta,2002 cit.Ichsan,2011).
Biji berbentuk bulat,berkulit agak tebal dan keras, serta permukaan tidak
rata.Biji-biji ini
dapat digunakan sebagai alat perbanyakan secarageneratif(Oeyo,2012). Biji
coklat kekuningan pucat, memanjang tanpa endosperm, terdapat di dataran rendah,
pagar, tepi jalan, dan kadang-kadang
membentuk selimut pencekik di atas tumbuhan-tumbuhan lain (Tjitrosoepomo,
1999 cit.Fitriyani,2011).
20.Kacang Panjang(Vigna
sinensis)
Biji kacang panjang berbentuk bulat agak
memanjang,namun ada juga yang agak pipih.Pada bagian tengah biji terdapat bekas
tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah.Kulit biji ada yang
berwarna putih,merah keputih-putihan,cokelat,hitam(Pitojo,2006).
21.Cabai(Capsicum annum)
Biji berukuran kecil(3 mm-5
mm),bulat,pipih,kuning,dan ada bagian yang sedikit runcing(Pitojo,2003)
Biji terdiri dari tiga bagian dasar
yaitu :
a. Embrio.
Embrio adalah suatu tanaman baru yang
terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses
pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut: a). Epikotil (calon pucuk), b). hipokotil
(calon akar), dan c). kotiledon (calon daun).
b. Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan
Pada biji ada
beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan yaitu
:
- Kotiledon; misalnya
pada jenis kacang-kacangan (Legumes), semangka (citrullus vulgaris Schard), dan
labu (Cucurbita lepo L)
- Endosperm; misalnya
pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan serealia
lainnya.
c. Pelindung Biji.
Pelindung biji
dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi pada umumnya kulit biji (testa) berasal
dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji
berlangsung. Biasanya kulit biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan
bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung
khususnya dari kekeringan, kerusakan mekanis, atau serangan cendawan, bakteri
dan insektisida.
1.Benih Kedelai
Pada benih kedelai embrio berwarna
coklat,endosperm berwarna kuning kecoklatan,dan memiliki bagian
kotiledon,embrio,dan testa. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit
biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping
biji.
2.Benih Gambas
Pada benih
gambas memiliki endosperm dan embrio yang berwarna putih susu dan memiliki
bagian endosperm,embrio,dan testa
3.Benih Kecipir
Benih kecipir
memiliki warna embrio coklat muda dan warna endosperma putih kekuningan serta
memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
4.Benih Kacang
Panjang
Benih kacang
panjang memiliki endosperm dan embrio berwarna coklat muda dan memiliki bagian
endosperm,embrio,dan testa
5.Benih Kacang Hijau
Benih kacang
hijau memiliki warna embrio putih kecoklatan dan memiliki bagian
endosperm,embrio,dan testa
6.Benih Jagung
Benih jagung
memiliki embrio berwarna coklat dan
endosperm putih. dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
7.Benih Timun
Benih timun
memiliki embrio dan endosperm berwarna putih kekuningan serta memiliki bagian
endosperm,embrio,dan testa
8.Benih
Bengkoang
Benih bengkoang
memiliki embrio berwarna coklat dan endosperm putih kekuningan dan memiliki
bagian endosperm,embrio,dan testa
9.Benih Buncis
Benih buncis
memiliki warna coklat dan warna endosperm putih kecoklatan dan memiliki bagian
endosperm,embrio,dan testa
Perkecambahan adalah proses pengaktifan
kembali aktivitas pertumbuhan embryonic
axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit.
Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga tumbuh. Secara visual
dan morfologis, suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya
radikel atau plumula yang
menonjol keluar dari biji.
Tipe perkecambahan di
atas tanah (Epigeal)
Plumula terangkat kebagian permukaan tanah sehingga kotiledon pun ikut
terangkat kepermukaan tanah.Hal ini terjadi pada tanaman dikotil.Pada
praktikum,benih yang termasuk epigeal adalah kedelai dan timun karena keduanya
memiliki akar tunggang yang tergolong tanaman dikotil.
Tipe perkecambahan dibawah tanah (hipogeal)
Tipe perkecambahan dimana terjadinya pertumbuhan memanjang dari
hipokotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas
tanah kotiledon tetap berada di dalam tanah.Hal ini terjadi pada tanaman
monokotil.Hal tersebut dialami tanaman jagung karena akar jagung termasuk akar
serabut.
Tipe perkecambahan biji jagung dan kedelai adalah perkecambahan
hipogeal, karena terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, serta kotiledon
berada di dalam tanah.
Pada perkecambahan
tipe epigeal awalnya muncul akar utama dari biji suatu tumbuhan dikotil.
Selanjutnya dari akar utama tersebut bermunculan cabang-cabang akar yang
semakin memanjang untuk mendapatkan daerah yang sesuai untuk pertumbuhannya.
Lalu hipokotil dari calon tumbuhan tersebut akan semakin memanjang yang
menyebabkan plumula beserta kotiledon tumbuhan menjadi muncul kepermukaan
tanah. Proses tersebut terjadi secara perlahan-lahan. Kemudian seiring
berjalannya waktu, kotiledon yang melindungi plumula akan terlepas dan jatuh
ketanah dan kemudian terbentuklah tumbuhan baru yang kokoh dengan banyak daun
berwarna hijau cerah.
Pada perkecambahan hypogeal awalnya
muncul akar utama dari suatu biji tumbuhan monokotil. Akar utama tersebut terus
tumbuh memanjang mencari daerah yang kaya zat hara untuk menopang
pertumbuhannya. Kemudian plumulanya tumbuh memanjang sehingga mencapai
permukaan tanah sementara dikotilnya tetap berada dibawah tanah (tidak ikut
naik keatas permukaan tanah bersama plumula). Setelah plumula naik keatas
permukaan tanah, dari akar utama keluarlah cabang-cabang akar yang amat banyak
yang kemudian bergerak kedaerah yang memiliki sumber makanan yang diperlukan
bagi pertumbuhannya, dengan begitu tumbuhan dapat tumbuh semakin kokoh
Perkecambahan Jagung
Perkecambahan Timun
Perkecambahan Kedelai
V.KESIMPULAN
1.Setiap benih memiliki fisik yang
berbeda bergantung pada jenis benih.
2.Embrio setiap benih ada yang memiliki
warna yang serupa dengan endosperm dan tidak.
3.Tipe perkecambahan ada dua yaitu
epigeal dan hypogeal yang ditentukan oleh jenis penyimpanan cadangan makanan
pada tanaman.
4.Identifikasi benih berguna untuk
menentukan kualitas benih.
VI.DAFTAR PUSTAKA
Amin.2010.Klasifikasi
Semangka(Citrus lanatus Tunb.).<http://amintabin.blogspot.com/2010/09/klasifikasi-semangka-citrus-lanatus.html>.Diakses
tanggal 14 April 2014.
Anonim.2011.Botani
Tanaman. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19699/4/Chapter%20II.pdf>.Diakses
tanggal 8 April 2014.
Anonim.2011.Tanaman Caisism.<http://sosek09fpus01.blogspot.com/2011/06/tanaman-caisim.html>.Diakses
tanggal 7 April 2014.
Anonim.2011.Sorgum.<http://digilib.unila.ac.id/1081/3/BAB%20II.pdf>.
Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2011.Tanaman
Gandum.<http://guncitorvum.wordpress.com/2011/10/23/tanaman-gandum/>.
Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim. 2012.
Jenis-Jenis Selada.<http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/12/jenis-jenis-selada/>.Diakses
tanggal 7 April 2014.
Anonim.2013.Klasifikasi dan Morfologi Tanaman
Timun.<http://om-tani.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-timun.html.>Diakses
tanggal 15 April 2014
Anonim.2013.Morfologi Tanaman Kedelai .<http://agroekoteknologi08.wordpress.com/2013/07/18/morfologi-tanaman-kedelai/>.
Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2013.Morfologi Tanaman Padi .<http://agroekoteknologi08.wordpress.com/2013/07/09/morfologi-tanaman-padi/>.
Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2014.
Functional Genomics in the Study of Seed Germination.< http://genomebiology.com/content/3/1/REVIEWS1002>.Diakses tanggal 13
April 2014.
Cahyono,Bambang.2002.Wortel,Teknik
Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Kanisius,Yogyakarta.
Cahyono,Bambang.2003.Kacang
Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Gardner, F.
B., R. B. Pearce dan R. L Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plant.State University Press,New York .
Hidayat,Taufik.2012.
Tanaman Oyong (Luffa acutangula).
<http://thophick.blogspot.com/2012/12/tanaman-oyong-luffa-acutangula.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
<http://thophick.blogspot.com/2012/12/tanaman-oyong-luffa-acutangula.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
Ichsan,M.S.2011.
Tanaman Pare (Momordica charantia
L.).
<http://sobrychsan.blogspot.com/2011/06/tanaman-pare-momordica-charantia-l.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
<http://sobrychsan.blogspot.com/2011/06/tanaman-pare-momordica-charantia-l.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
Kalie,M.Baga.2008.Bertanam
Semangka.Penebar Swadaya,Jakarta.
Kartasapoetra,A. G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Bina
Aksara. Jakarta.
Khair,Aboe.2012.Kangkung.<http://aboealkhair.blogspot.com/2012/05/kangkung.html>.
Diakses tanggal 8 April 2014.
Lesilolo,M.K.,J.Riry,dan E.A.
Matatula.2012.Pengujian viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman yang
beredar dipasaran kota ambon.Agrologia 2: 1-9.
Morla,S.,C.S.V.Ramachandra
Rao,R.Chakrapani.2011.Factors affecting seed germination and seedling growth of
tomato plants cultured in vitro conditions.Journal of Chemical,Biological and
Physical Sciences 1: 328-334.
Mudita,I Wayan.2012.Bengkuang.<http://tanamankampung.blogspot.com/2012/03/bengkuang.html>.Diakses
tanggal 14 April 2014.
Oeyo.2012. Tanaman
Paria (Momordica charantia
L.).<http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/tanaman-paria-momordica-charantia-l.html>.Diakses tanggal 14 April 2014.
L.).<http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/tanaman-paria-momordica-charantia-l.html>.Diakses tanggal 14 April 2014.
Pitojo,Setijo.2003.Benih
Cabai.Kanisius.Yogyakarta.
Pitojo,Setijo.2004.Benih
Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Pitojo,Setijo.2006.Benih
Kacang Panjang.Kanisius,Yogyakarta.
Purwono dan Rudi
Hartono.2005.Kacang Hijau.Penebar Swadaya,Depok.
Rizqi,Titis.2012.Budidaya
Selada.<http://titisagro.blogspot.com/2012_11_01_archive.html>.Diakses
tanggal 8 April 2014.
Rukmana,
Rahmat.1994.Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius,Yogyakarta.
Rukmana,Rahmat.1994.Bertanam
Terung.Kanisius,Yogyakarta.
Rukmana,Rahmat.1994.Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Rukmana,Rahmat.1997.Kacang
Hijau,Budidaya & Pascapanen.Kanisius,Yogyakarta.
Subekti,N.A.,Syafruddin,R.Efendi,dan
S.Sunarti.2011.Morfologi Tanaman Padi.<http://jagungbisi.com/budidaya/morfologi-tanaman-jagung/>.Diakses
tanggal 7 April 2014.
Suseno,Arief.2013.Sayur
Bayam.<http://gudangsayuran.blogspot.com/2013/02/sayur-bayam.html>.Diakses
tanggal 8 April 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar