Rabu, 23 April 2014

Laporan Praktikum Identifikasi Benih dan Kecambah


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR TEKNOLOGI BENIH
ACARA II
IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH



DISUSUN OLEH
                                    NAMA                      :RIZKY ADI PRATAMA
                                    NIM                           :12897
                                    GOLONGAN            :C3
ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN BUDIDAYA  PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA



ABSTRAKSI
 Identifikasi benih dan kecambah merupakan bagian penting dalam proses pengujian benih.Setiap benih memiliki karakteristik tersendiri bergantung pada jenis maupun spesiesnya.Proses identifikasi benih terbagi menjadi tiga,yaitu identifikasi morfologi biji secara fisik,identifikasi embrio,dan bentuk kecambah pada masing-masing biji.Identifikasi morfologi meliputi bentuk biji,warna,tekstur permukaan kulit,ukuran,dan berat 100 biji.Identifikasi biji menggunakan 21 macam biji.Pada identifikasi embrio,bagian yang diamati meliputi warna embrio, embrio, endosperm, warna endosperm,testa,dan kotiledon.Proses identifikasi embrio biji yang digunakan 9 macam biji.Pada identifikasi bentuk kecambah,bentuk kecambah diidentifikasi.Pada proses tersebut menggunakan 3 macam biji.Setiap jenis benih memiliki karakteristik berupa bentuk fisik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.Setiap macam benih juga memiliki embrio yang berbeda bagiannya.Proses terbentuknya kecambah dipengaruhi oleh jenis tanaman berdasakan adanya kotiledon pada benih.
Kata Kunci:Identifikasi,biji,embrio,kecambah.
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
    Identifikasi benih sangat berperan penting dalam program pengujian kualitas benih.Pegangan utama dalam proses identifikasi adalah morfologi benih.Benih merupakan biji yang memiliki fungsi agronomis.Proses identifikasi  secara fisik dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik benih.Karakteristik benih seperti ukuran benih merupakan komponen penting untuk penentuan daya tumbuh benih.Benih yang baik adalah benih yang seragam bentuknya.Peralatan prosesing benih seringkali tidak tepat  dalam menyeleksi benih yang seragam.Benih yang tidak seragam akan mempengaruhi kecepatan dan daya tumbuh benih.Oleh karena itu,proses identifikasi perlu dilakukan.
Tujuan
Mengidentifikasi benih berdasarkan atas sifat-sifat fisik,bentuk,warna,ukuran,permukaan kulit,embrio,endosperm,serta warna dan bentuk kecambahnya.





II.TINJAUAN PUSTAKA
      Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan penyimpanan bahan makanan dan kulit benih. Embrio terdiri dari sumbu embrio yang mengandung daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar. Jaringan penyimpanan bahan makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma. Kulit benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih tipis. Pada benih tertentu dapat pula hanya merupakan lapisan tunggal saja. Tipe perkecambahan benih mungkin saja hypogeal atau mungkin pula epigeal. Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap tinggal dalam tanah, tetapi pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena hipokotil bertambah panjang lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
     Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis.Peristiwa fisiologis meliputi imbibisi dan absorbsi air,hidrasi jaringan pencernaan,absorbsi oksigen,pengaktifan enzim dan pencernaan,transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio,dan peningkatan respirasi serta asimilasi.Peristiwa morfologis meliputi inisiasi pembelahan dan munculnya pembelahan(Gardner et al., 1991).
       Dalam pengembangan tanaman berbunga , perkecambahan biji adalah transisi dari embrio diam yang telah berkembang dari bakal biji yang dibuahi , menjadi tanaman aktif baru . Tanda terlihat bahwa perkecambahan telah selesai adalah penonjolan radikula,cikal bakal akar melalui kulit biji .Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh benih (imbibisi) dan berakhir dengan dimulainya perpanjangan sumbu embrio di dalam benih. Hasil perkecambahan dari kombinasi banyak peristiwa seluler dan metabolisme dikoordinasikan oleh jaringan peraturan yang kompleks yang meliputi dormansi benih , kemampuan intrinsik untuk memblokir sementara radikula perpanjangan untuk mengoptimalkan waktu perkecambahan.(Bove,2001 cit.Anonim.2014).
      Kualitas benih yang baik memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi.Indeks vigor merupakan keserampakan benih dalam berkecambah.Indeks vigor yang tinggi dapat diperoleh dengan cara menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan.Perkecambahan dan pertumbuhan embrio merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem alami(Morla et al.,2011).
    Dalam konteks agronomi,benih dituntut berkualitas tinggi.Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang berkualitas baik.Benih yang baik hanya didapatkan melalui pengujian kualitas benih.Hasil dari pengujian dapat memberikan jaminan kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih sesuai  Standar Nasional Indonesia (SNI) (Sutopo,1988 cit.Lesilolo dkk.,2012).

III.METODOLOGI
      Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih “Identifikasi Benih dan Kecambah” dilaksanakan pada hari Rabu,26 Maret 2014 pukul 13.30 WIB di Laboratorium Teknologi Benih dan di dekat luar rumah kaca,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.Peralatan yang digunakan,yaitu scalpel,pinset,magnifier,bak perkecambahan plastik,kertas filter,grand counter,micrometer,kamera,timbangan elektrik,dan alat tulis. Bahan yang digunakan, yaitu benih padi, kedelai, jagung, gandum, sorghum, bayam, selada, caisim, kecipir, buncis,kacang hijau, kangkung, wortel, mentimun, terong, bengkoang, gambas, semangka, pare, kacang panjang, cabai, akuades,pasir,dan kertas filter.
      Cara kerja terdapat tiga bagian,yaitu identifikasi biji,identifikasi embrio,dan bentuk kecambah.Pada identifikasi biji,biji yang dibutuhkan meliputi padi, kedelai, jagung, gandum, sorghum, bayam, selada, caisim, kecipir, buncis,kacang hijau, kangkung, wortel, mentimun, terong, bengkoang, gambas, semangka, pare, kacang panjang,dan cabai.Biji tersebut masing-masing diidentifikasi warna,bentuk,dan tekstur permukaan.Ukuran biji meliputi panjang,lebar,dan tebal diukur dengan mikrometer.Berat 100 butir didapatkan dengan grand counter .Setelah itu,berat 100 butir biji ditimbang dengan timbangan elektrik.Hasil pengamatan dicatat.Pada identifikasi embrio,biji yang digunakan,yaitu biji kedelai,gambas,kecipir,kacang panjang,kacang hijau,jagung,timun,bengkoang,dan buncis.Langkah awal biji dilembabkan pada aquades di dalam gelas beker.Setelah itu,biji dibelah lalu dilihat bagian-bagiannya.Warna embrio,warna endosperm diamati dan dicatat.Bagian-bagian biji digambar dan diberi keterangan.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi benih merupakan langkah penting untuk mengetahui karakteristik benih dan kualitasnya.Identifikasi benih dapat memberikan gambaran fisik benih sehingga karakteristik untuk menentukan kualitas dapat diketahui.Identifikasi secara fisik dilakukan dengan melihat kenampakan benih,ukuran,dan berat benih.
A.Identifikasi Biji
1.Padi(Oryza sativa)
Padi

Padi Berdasarkan bentuk gabahnya, buah padi terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu ramping, memanjang, sedang dan gemuk (lihat gambar dibawah)).Buah padi merupakan bagian yang umum digunakan sebagai bahan tanam (benih). Buah padi adalah ovary yang telah masak, bersatu dengan lemma dan palea. Buah ini merupakan hasil penyerbukan dan pembuahan yang terdiri dari embrio (lembaga), endosperm dan bekatul (buah padi yang berwarna coklat Struktur gabah ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Gabah terdiri dari biji yang terbungkus oleh sekam. Biji yang sehari-hari dikenal dengan nama beras pecah kulit adalah karyopsis yang terdiri dari janin (embrio) dan endosperm yang diselimuti lapisan aleuron, kemudian tegmen dan lapisan terluar disebut perikarp. Embrio terdiri atas kotiledon dan sumbu embrio (embryo axis) yang dapat tumbuh menjadi akar, dan daun saat perkecambahan berlangsung. Dalam jenis-jenis japonica, sekam terdiri dari gluma rudimenter dan sebagian dari tangkai gabah (pedicel), sedangkan pada jenis-jenis indica, sekam dibentuk oleh palea, lemma mandul dan rakhilla. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan bagian tanaman, di mana gabah itu lepas atau rontok (disarticulation). Pada jenis-jenis japonika, gabah lepas dari malai pada bagian bawah gluma, sedangakan pada jenis-jenis indika, disarticulation letaknya diatas gluma((Anonim,2013).Berdasarkan pengamatan,benih padi memilikibentuk lonjong,berwarna kuning,panjang 10,5 mm,lebar2,2 mm,tebal 1,5 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 2,5 gr.
2.Kedelai(Glycine max)
Kedelai

   Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endospperma. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapai ada pula yang bundar atau bulat agak pipih. biji kedelai mempunyai ukuran bervariasi, mulai dari kecil (sekitar 7-9 g/100 biji), sedang (10-13g/100 biji), dan besar (>13 g/100 biji). Bentuk biji bervariasi, tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur. Namun demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat telur, Biji kedelai tidak mengalami masa dormansi sehingga setelah prosespembijian selesai, biji kedelai dapat langsung ditanam. Namun demikian, biji tersebut harus mempunyai kadar air berkisar 12-13%(Anonim,2013). Berdasarkan pengamatan,benih kedelai memiliki bentuk agak bulat,berwarna hitam,panjang 8 mm,lebar 6,9 mm,tebal 5 mm,permukaan halus dan berat 100 gram 11,68 gr.


Jagung





3.Jagung(Zea mays)

    Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pericarp berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air,endosperm sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya serta embrio (lembaga) sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil (Hardman and Gunsolus 1998 cit.Subekti dkk.,2011). Berdasarkan pengamatan,benih jagung memiliki bentuk pipih,berwarna kuning,panjang 13 mm,lebar 10 mm,tebal 3,1 mm,permukaan halus dan berat 100 gram 23,02 gr.
4.Gandum(Triticum spp.)
Gandum

    Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk oval dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp (0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%)(Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih gandum memiliki bentuk lonjong,berwarna putih,panjang 7 mm,lebar 3,6 mm,tebal 3,3 mm,permukaan halus dan berat 100 gram 4,44 gr.

5.Sorghum(Sorghum sp.)
Sorghum
    Secara umum, biji sorgum dapat dikenali dengan bentuknya yang bulat dan terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu kulit luar (8%), lembaga (10%), dan endosperma (82%). Ukuran bijinya kira-kira adalah 4.0 x2.5 x 3.5mm, dan berat biji 100 butir berkisar antara 8 mg sampai 50 mg dengan rata-rata 28mg. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, biji sorgum dapat digolongkan sebagai biji berukuran kecil(8-10 mg), sedang (12-24 mg), dan besar (25-35 mg). Kulit bijinya ada yang berwarna putih, merah,atau coklat (Suprapto dan Mudjisihono,1987 cit.Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih sorghum memiliki bentuk bulat,berwarna putih,panjang 3,6 mm,lebar 3,5  mm,tebal 2,4 mm,permukaan halus dan berat 100 gram 2,15 gr.

6.Bayam(Amaranthus sp.)
Bayam
Biji bayam berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 sampai 1 mm(Anonim,2013). Berdasarkan pengamatan,benih bayam memiliki bentuk bulat,berwarna hitam,panjang 1,1 mm,lebar  1 mm,tebal 0,3 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 0,07 gr.







7.Selada(Lactuca sativa)
Selada
   Biji selada berbentuk pipih,kecil serta berbulu tajam(Rukmana,1994). Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu,agak keras, berwarna coklat, tua, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1mm.Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (perkembangbiakan)(Anonim,2012). Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu agak keras. Berwarna coklat tua serta berurutan sangat kecil panjang 4mm dan lebar 1mm(Rizqi,2012). Selada memiliki biji berbentuk lonjong,pipih,berbulu,agak keras,berwarna coklat,serta berukuran kecil dengan panjang 4 mm dan lebar 1 mm.Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua,dan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman(Rubatzky and Yamaguchi,1998 cit.Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih selada memiliki bentuk lonjong,berwarna ungu,panjang 3,1 mm,lebar 1,1 mm,tebal 0,4 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 0,06  gr.
8.Caisim(Brassica campestris)
Caisim
Biji caisim berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman.Biji sawi berbentuk bulat, berukuran kecil, permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat kehitaman(Cahyono,2003 cit.Anonim,2011). Berdasarkan pengamatan,benih caisim memiliki bentuk bulat,berwarna hitam kemerahan,panjang 1,3 mm,lebar 1,1 mm,tebal 1,1 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 0,16 gr.
9.Kecipir(Psophocarpus tetragonolobus)

Kecipir
Biji berjumlah 5-21, bundar melebar, panjang 0,6-1 cm, berwarna putih, coklat, kuning, berbercak atau tidak, mengkilap, dengan aril kecil(Mudita,2012). Berdasarkan pengamatan,benih kecipir memiliki bentuk bulat,berwarna hitam kemerahan,panjang 9,1 mm,lebar 7,2 mm,tebal 7,5 mm,permukaan kasar dan berat 100 gram 2,5 gr.

10.Buncis(Phaseolus vulgaris)
Buncis
Biji buncis berbentuk bulat tegak agak panjang atau pipih, berwarna putih, hitam, ungu, coklat atau merah berbintik-bintik putih.  Biji ini digunakan untuk benih dalam perbanyakan secara generatif(Rukmana,1994). Biji buncis terdapat di dalam polong.Polong yang pendek berisi 2-6 butir biji.Panjang >12 butir.Biji yang tua beragam warnanya seperti putih,cokelat atau hitam tergantung varietasnya.Bila biji telah masak maka kulit polong mongering dan biji mengeras.(Pitojo, 2004). Buncis yang tua agak berbiji keras .Biji buncis berukuran agak besar,berbentuk bulat lonjong dengan bagian tengah(mata biji) agak meelengkung(cekung),berat 100 biji berkisar 16-40,6 gr tergantung jenis varietas(Cahyono,2003).
11.Kacang Hijau(Vigna Radiata)
Kacang Hijau
  Biji kacang hijau berbentuk bulat,lebih kecil dibandingkan dengan kacang tanah dan kedelai.Kulit biji berwarna hijau dan berbiji putih(Purwono dan Hartono,2005). Berat 1000 butir antara 36 gr-78 gr berwarna hijau sampai hijau mengkilap.Bobot tiap butir 0,5mg-0,8 mg bulat kecil(Rukmana,1997).
12.Kangkung(Ipomoea reptana)
Kangkung
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua(Khair,2012).
13.Wortel(Daucus carota)

Wortel
Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua,dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.Biji berbentuk bulat pipih dan berwarna kecokelat-kecokelatan serta berukuran sangat kecil dengan panjang 3 mm dan lebar 1,5 mm.Setiap gram berisi ±  200 biji(Cahyono,2002).
14.Mentimun(Cucumis sativus)
Mentimun
Biji memiliki bentuk lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor(Anonim,2013).

15.Terong(Solanum melongena)
Terung
Biji berukuran kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda.Biji merupakan alat perbanyakan secara vegetative(Rukmana,1994)


16.Bengkoang(Pachyrhizus erosus)

Bengkoang
Biji pipih bersegi - membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua
kemerahan(Jafar,2012). Dalam polong ini terdapat biji yang berjumlah
4-12 buah berwarna cokelat dan berdiameter sekitar 1 cm(Mudita,2012).
17.Gambas(Luffa acutangula)
Gambas
   Biji yang dihasilkan berjumlah satu sampai banyak, biasanyaberdekatan, kadang-kadang tepian biji melebar, permukaannya halus atau bermacam-macam, memiliki embrio yang besar, dan tidak memiliki endosperma (Crase,2011 cit.Hidayat,2012).
18.Semangka(Citrullus lanatus)
Semangka 
    Biji semangka berbentuk pipih lonjong dengan ukuran panjang sekitar 1 cm dan lebar sekitar 0,5 cm(Amin,2010). Biji berbentuk memanjang, pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan.Semangka dapat berbiji panjang,pendek,ringan,sedang,berat tergantung varietas(Kalie,2008).

19.Pare(Momordica charantia)

Pare
    Biji banyak, warna coklat kekuningan, bentuk pipih memanjang, keras dengan alur tidak beraturan (Dalimarta,2002 cit.Ichsan,2011). Biji berbentuk bulat,berkulit agak tebal dan keras, serta permukaan tidak rata.Biji-biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan secarageneratif(Oeyo,2012). Biji coklat kekuningan pucat, memanjang tanpa endosperm, terdapat di dataran rendah, pagar, tepi jalan, dan kadang-kadang membentuk selimut pencekik di atas tumbuhan-tumbuhan lain (Tjitrosoepomo, 1999 cit.Fitriyani,2011).


20.Kacang Panjang(Vigna sinensis)
Kacang Panjang
     Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang,namun ada juga yang agak pipih.Pada bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah.Kulit biji ada yang berwarna putih,merah keputih-putihan,cokelat,hitam(Pitojo,2006).
21.Cabai(Capsicum annum)
Cabai

Biji berukuran kecil(3 mm-5 mm),bulat,pipih,kuning,dan ada bagian yang sedikit runcing(Pitojo,2003)
Biji terdiri dari tiga bagian dasar yaitu :
a.   Embrio.
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut: a). Epikotil (calon pucuk), b). hipokotil (calon akar), dan c). kotiledon (calon daun).
b.   Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan yaitu :
-      Kotiledon; misalnya pada jenis kacang-kacangan (Legumes), semangka (citrullus vulgaris Schard), dan labu (Cucurbita lepo L)
-      Endosperm; misalnya pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan serealia lainnya.
c.   Pelindung Biji.
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi pada umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung khususnya dari kekeringan, kerusakan mekanis, atau serangan cendawan, bakteri dan insektisida.
1.Benih Kedelai
SAM_4206.JPG
 Pada benih kedelai embrio berwarna coklat,endosperm berwarna kuning kecoklatan,dan memiliki bagian kotiledon,embrio,dan testa. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji.

2.Benih Gambas
SAM_4210.JPG
Pada benih gambas memiliki endosperm dan embrio yang berwarna putih susu dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa


3.Benih Kecipir
SAM_4204.JPG
Benih kecipir memiliki warna embrio coklat muda dan warna endosperma putih kekuningan serta memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
4.Benih Kacang Panjang
SAM_4200.JPG
Benih kacang panjang memiliki endosperm dan embrio berwarna coklat muda dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa

5.Benih Kacang Hijau
SAM_4205.JPG
Benih kacang hijau memiliki warna embrio putih kecoklatan dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
6.Benih Jagung
SAM_4203.JPG
Benih jagung memiliki embrio berwarna coklat dan  endosperm putih. dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
7.Benih Timun
SAM_4212.JPG
Benih timun memiliki embrio dan endosperm berwarna putih kekuningan serta memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
8.Benih Bengkoang
SAM_4211.JPG
Benih bengkoang memiliki embrio berwarna coklat dan endosperm putih kekuningan dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa
9.Benih Buncis
SAM_4207.JPG
Benih buncis memiliki warna coklat dan warna endosperm putih kecoklatan dan memiliki bagian endosperm,embrio,dan testa

    Perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga tumbuh. Secara visual dan morfologis, suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya radikel atau plumula yang menonjol keluar dari biji.
 Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
     Plumula terangkat kebagian permukaan tanah sehingga kotiledon pun ikut terangkat kepermukaan tanah.Hal ini terjadi pada tanaman dikotil.Pada praktikum,benih yang termasuk epigeal adalah kedelai dan timun karena keduanya memiliki akar tunggang yang tergolong tanaman dikotil.
Tipe perkecambahan dibawah tanah (hipogeal)
     Tipe perkecambahan dimana terjadinya pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah kotiledon tetap berada di dalam tanah.Hal ini terjadi pada tanaman monokotil.Hal tersebut dialami tanaman jagung karena akar jagung termasuk akar serabut.
    Tipe perkecambahan biji jagung dan kedelai adalah perkecambahan hipogeal, karena terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, serta kotiledon berada di dalam tanah.
     Pada perkecambahan tipe epigeal awalnya muncul akar utama dari biji suatu tumbuhan dikotil. Selanjutnya dari akar utama tersebut  bermunculan cabang-cabang akar yang semakin memanjang untuk mendapatkan daerah yang sesuai untuk pertumbuhannya. Lalu hipokotil dari calon tumbuhan tersebut akan semakin memanjang yang menyebabkan plumula beserta kotiledon tumbuhan menjadi muncul kepermukaan tanah. Proses tersebut terjadi secara perlahan-lahan. Kemudian seiring berjalannya waktu, kotiledon yang melindungi plumula akan terlepas dan jatuh ketanah dan kemudian terbentuklah tumbuhan baru yang kokoh dengan banyak daun berwarna hijau cerah.
      Pada perkecambahan hypogeal awalnya muncul akar utama dari suatu biji tumbuhan monokotil. Akar utama tersebut terus tumbuh memanjang mencari daerah yang kaya zat hara untuk menopang pertumbuhannya. Kemudian plumulanya tumbuh memanjang sehingga mencapai permukaan tanah sementara dikotilnya tetap berada dibawah tanah (tidak ikut naik keatas permukaan tanah bersama plumula). Setelah plumula naik keatas permukaan tanah, dari akar utama keluarlah cabang-cabang akar yang amat banyak yang kemudian bergerak kedaerah yang memiliki sumber makanan yang diperlukan bagi pertumbuhannya, dengan begitu tumbuhan dapat tumbuh semakin kokoh
Perkecambahan Jagung
Perkecambahan Timun
Perkecambahan Kedelai



V.KESIMPULAN
1.Setiap benih memiliki fisik yang berbeda bergantung pada jenis benih.
2.Embrio setiap benih ada yang memiliki warna yang serupa dengan endosperm dan tidak.
3.Tipe perkecambahan ada dua yaitu epigeal dan hypogeal yang ditentukan oleh jenis penyimpanan cadangan makanan pada tanaman.
4.Identifikasi benih berguna untuk menentukan kualitas benih. 

VI.DAFTAR PUSTAKA

Amin.2010.Klasifikasi Semangka(Citrus lanatus Tunb.).<http://amintabin.blogspot.com/2010/09/klasifikasi-semangka-citrus-lanatus.html>.Diakses tanggal 14 April 2014.
Anonim.2011.Tanaman Caisism.<http://sosek09fpus01.blogspot.com/2011/06/tanaman-caisim.html>.Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2011.Sorgum.<http://digilib.unila.ac.id/1081/3/BAB%20II.pdf>. Diakses tanggal 7 April 2014.

Anonim.2011.Tanaman Gandum.<http://guncitorvum.wordpress.com/2011/10/23/tanaman-gandum/>. Diakses tanggal 7 April 2014.

Anonim. 2012. Jenis-Jenis Selada.<http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/12/jenis-jenis-selada/>.Diakses tanggal 7 April 2014.

Anonim.2013.Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Timun.<http://om-tani.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-timun.html.>Diakses tanggal 15 April 2014

Anonim.2013.Morfologi Tanaman Kedelai .<http://agroekoteknologi08.wordpress.com/2013/07/18/morfologi-tanaman-kedelai/>. Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2013.Morfologi Tanaman Padi .<http://agroekoteknologi08.wordpress.com/2013/07/09/morfologi-tanaman-padi/>. Diakses tanggal 7 April 2014.
Anonim.2014. Functional Genomics in the Study of Seed Germination.< http://genomebiology.com/content/3/1/REVIEWS1002>.Diakses tanggal 13 April 2014.

Cahyono,Bambang.2002.Wortel,Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Kanisius,Yogyakarta.
Cahyono,Bambang.2003.Kacang Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Gardner, F. B., R. B. Pearce dan R. L Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plant.State University Press,New York .

Hidayat,Taufik.2012. Tanaman Oyong (Luffa acutangula).
<
http://thophick.blogspot.com/2012/12/tanaman-oyong-luffa-acutangula.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
Ichsan,M.S.2011. Tanaman Pare (Momordica charantia L.).
<
http://sobrychsan.blogspot.com/2011/06/tanaman-pare-momordica-charantia-l.html>.
Diakses tanggal 14 April 2014.
Jafar,Sarima.2012.Bengkoang.<http://imhajafa.blogspot.com/>.Diakses
tanggal 14 April 2014.
Kalie,M.Baga.2008.Bertanam Semangka.Penebar Swadaya,Jakarta.
Kartasapoetra,A. G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Bina Aksara. Jakarta.
Khair,Aboe.2012.Kangkung.<http://aboealkhair.blogspot.com/2012/05/kangkung.html>. Diakses tanggal 8 April 2014.
Lesilolo,M.K.,J.Riry,dan E.A. Matatula.2012.Pengujian viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman yang beredar dipasaran kota ambon.Agrologia 2: 1-9.
Morla,S.,C.S.V.Ramachandra Rao,R.Chakrapani.2011.Factors affecting seed germination and seedling growth of tomato plants cultured in vitro conditions.Journal of Chemical,Biological and Physical Sciences 1: 328-334.
Mudita,I Wayan.2012.Bengkuang.<http://tanamankampung.blogspot.com/2012/03/bengkuang.html>.Diakses tanggal 14 April 2014.
Oeyo.2012. Tanaman Paria (Momordica charantia
L.).<
http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/tanaman-paria-momordica-charantia-l.html>.Diakses tanggal 14 April 2014.
Pitojo,Setijo.2003.Benih Cabai.Kanisius.Yogyakarta.
Pitojo,Setijo.2004.Benih Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Pitojo,Setijo.2006.Benih Kacang Panjang.Kanisius,Yogyakarta.
Purwono dan Rudi Hartono.2005.Kacang Hijau.Penebar Swadaya,Depok.
Rizqi,Titis.2012.Budidaya Selada.<http://titisagro.blogspot.com/2012_11_01_archive.html>.Diakses tanggal 8 April 2014.

Rukmana, Rahmat.1994.Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius,Yogyakarta.

Rukmana,Rahmat.1994.Bertanam Terung.Kanisius,Yogyakarta.

Rukmana,Rahmat.1994.Buncis.Kanisius,Yogyakarta.

Rukmana,Rahmat.1997.Kacang Hijau,Budidaya & Pascapanen.Kanisius,Yogyakarta.
Subekti,N.A.,Syafruddin,R.Efendi,dan S.Sunarti.2011.Morfologi Tanaman Padi.<http://jagungbisi.com/budidaya/morfologi-tanaman-jagung/>.Diakses tanggal 7 April 2014.
Suseno,Arief.2013.Sayur Bayam.<http://gudangsayuran.blogspot.com/2013/02/sayur-bayam.html>.Diakses tanggal 8 April 2014.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar