Rabu, 23 April 2014

Laporan Praktikum Indeks Vigor Perkecambahan


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR TEKNOLOGI BENIH
ACARA IV
INDEKS VIGOR PERKECAMBAHAN






DISUSUN OLEH
                                     NAMA                       :RIZKY ADI PRATAMA
                                     NIM                           :12897
                                     GOLONGAN            :C3 
                                     ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

ABSTRAKSI
      Indeks vigor merupakan indikator untuk mengetahui kecepatan dan keseragaman perkecambahan Vigor lebih memberatkan pada kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta bebas dari serangan mikroorganisme benih.Benih yang baik memiliki vigor dan keseragaman yang tinggi.Indeks vigor dapat diuji menggunakan metode top paper dan pasir.Pengujian indeks vigor menggunakan benih padi dan kedelai.Jenis benih dan metode untuk perkecambahan memiliki pengaruh berbeda terhadap indeks vigor benih.
Kata Kunci:indeks vigor,perkecambahan,padi,kedelai,top paper,pasir.
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
     Tingkat vigor merupakan komponen penting dalam menguji kualitas suatu benih.Indeks vigor merupakan keseragaman dan kecepatan benih dalam berkecambah pada saat tertentu. Vigor lebih memberatkan pada kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta bebas dari serangan mikroorganisme.Benih yang baik memiliki keseragaman yang tinggi.Indeks vigor sangat dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam benih.Faktor luar meliputi kadar air,kelembaban,cahaya,suhu,dan oksigen.Faktor dalam meliputi dormansi benih,ketebalan kulit benih,dan ukuran benih.
Tujuan
1.Pengujian kecepatan perkecambahan benih.
2.Membiasakan dengan konsep indeks matematis vigor benih.
3.Pengujian keseragaman bibit.

II.TINJAUAN PUSTAKA
     Perkecambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan dengan kualitas benih. Perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari benih yang telah mengalami proses penuaan. Pengertian dari berkecambah itu sendiri adalah jika dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula di embrio. Plumula dan radikula yang tumbuh diharapkan dapat menghasilkan kecambah yang normal jika faktor lingkungan mendukung. (Kuswanto, 1997)
Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik adalah vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda sedang vigor fisiologi adalah vigor yang dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor fisiologi dapat dilihat antara lain dari indikasi tumbuh akar dari plumula atau koleptilnya, ketahanan terhadap serangan penyakit dan warna kotiledon dalam efeknya terhadap Tetrazolium Test. (Kartasapoetra,1986)
     Perkecambahan dimulai saat air masuk ke dalam biji (imbibisi) dan berakhir dengan diawali elongasi/perpanjangan sumbu embrionik, biasanya radikula. Perkecambahan diikuti oleh banyak peristiwa yaitu hidrasi protein, perubahan struktur subseluler, respirasi, makromolekul sintesis, dan pemanjangan/elongasi sel. Pada perkecambahan, tumbuhan meneruskan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi saat embrio tidak aktif. Beberapa biji akan segera berkecambah pada lingkungan yang sesuai (Bewley et al., 1994).
         Ciri-ciri benih bervigor adalah tahan bila disimpan,dapat berkecambah dengan cepat dan seragam,bebas dari penyakit benih,tahan terhadap gangguan mikroorganisme,bibit tumbuh kuat baik pada tanah basah maupun kering,bibit mampu memanfaatkan bahan makanan yang ada di dalam benih dengan maksimal, sehingga tumbbuh jaringan baru,laju pertumbuhan bibit tinggi, dan mampu berproduksi tinggi dalam waktu tertentu (Heydecker, 1972).
    Pengujian vigor tidak hanya mengukur persentase benih yang layak dalam sampel,selain itu juga mencerminkan kemampuan benih untuk menghasilkan bibit normal dalam waktu kurang dari kondisi pertumbuhan optimum atau merugikan.Benih layak digunakan jika benih tumbuh normal karena kondisi lingkungan seperti suhu yang optimum,kelembaban dan kondisi cahaya sesuai.Benih memiliki kemungkinan untuk melanjutkan pertumbuhan dan menyelesaikan siklus hidup di berbagai kondisi lingkungan.Pada awalnya,benih mengalami perlambatan dalam berkecambah kemudian kehilangan kemampuan untuk berkecambah.Pengujian vigor merupakan praktik penting dalam pengujian kualitas benih.Pengujian vigor digunakan untuk indicator potensi penyimpanan benih(Anonim,2014).
    Pengujian daya tumbuh benih merupakan proses yang penting.Hal tersebut dilakukan untuk memberi jaminan kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih sesuai dengan Standar Nasional Indonesia(SNI).Benih yang memiliki daya tumbuh yang baik memiliki indeks vigor yang besar.Selain itu,benih yang diuji bertujuan agar mendapatkan benih yang berkualitas tinggi.Benih yang baik akan menguntungkan bagi petani(Lesilolo dkk.,2013).
       Kualitas benih yang baik memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi.Indeks vigor merupakan keserampakan benih dalam berkecambah.Indeks vigor yang tinggi dapat diperoleh dengan cara menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan.Perkecambahan dan pertumbuhan embrio merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem alami(Morla et al.,2011).
III.METODOLOGI
    Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih yang berjudul “Indeks Vigor Perkecambahan” dilaksanakan pada hari Rabu,2 April 2014 pukul 13.30 WIB di Laboratorium Teknologi Benih dan di dekat luar rumah kaca,Fakultas Pertanian,Yogyakarta.Peralatan yang digunakan,yaitu petridish,pinset,dan bak perkecambahan plastic.Bahan yang digunakan,yaitu kertas filter,kapas,pasir,aquades,air,benih padi,dan benih kedelai.
    Pada metode top paper,benih diambil 200 benih padi dan 200 benih kedelai masing-masing empat ulangan setiap ulangan terdapat 50 benih.Petridish disiapkan kemudian diberi alas kapas dan kertas filter.Air dibasahkan pada alas yang sudah terletak di dalam petridish.Benih ditata di atas alas pada petridish satu petridish dianggap 1 ulangan.Benih dikecambahkan selama 7 hari dan dihitung jumlah kecambahnya setiap hari.Pada metode pasir,benih diambil 200 benih padi dan 200 benih kedelai.Satu ulangan 50 benih.Bak perkecambahan plastik diisi pasir secukupnya.Benih ditata pada pasir di bak perkecambahan plastik kemudian benih ditutup dengan pasir dengan ketebalan 1-2 cm.Setelah itu,benih disiram dengan air.Keadaan pada pasir diusahakan selalu lembab.Benih dikecambahkan selama seminggu.Benih disiram setiap hari dengan air secukupnya.Benih yang berkecambah setiap harinya dihitung.Indeks vigor masing-masing benih pada perlakuan dihitung dan dibuat grafik.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
     Indeks vigor merupakan indikator untuk mengetahui kecepatan dan keseragaman perkecambahan Vigor lebih memberatkan pada kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta bebas dari serangan mikroorganisme benih. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula(Sudjadi,2006 cit. Anonim,2013).

     Pada padi,indeks vigornya lebih baik pada metode top paper daripada metode pasir.Hal tersebut dapat disebabkan karena pada metode pasir air lebih mudah hilang sehingga proses perkecambahan menjadi lambat.Air yang kurang tersebut membuat kerja enzim menjadi lambat.Selain itu,dormansi benih yang berbeda pada setiap benih membuat kecepatan berkecambahnya juga berbeda.Pada faktor lain,indeks vigor benih juga dapat dipengaruhi oleh ukuran benih.Semakin seragam ukuran benih maka proses perkecambahan menjadi serempak.
     Pada benih kedelai,metode dalam pasir memiliki kecepatan berkecambah yang lebih baik daripada benih padi.Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang berada pada benih seperti kandungan cadangan makanan yang banyak pada benih yang ada pada metode dalam pasir.Selain itu,proses pemasakan di dalam benih pada metode dalam pasir lebih cepat daripada metode top paper.Pada faktor lain,ukuran benih pada metode dalam pasir lebih seragam sehingga proses perkecambahan cenderung terjadi bersamaan.
Indeks vigor yang rendah akan menghasilkan benih yang tidak mempunyai kualitas baik. Pada hakekatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi, artinya dari benih yang bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi. Vigor benih yang tinggi dicirikan antara lain tahan disimpan lama, tahan terhadap serangan hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan lingkungan tumbuh yang sub optimal.Benih yang mempunyai indeks vigor rendah menghasilkan tanaman yang kurang tahan  terhadap gangguan lingkungan yang dapat mengancam hasil produksi tanaman tersebut.
V.KESIMPULAN
1.   Padi memiliki kecepatan perkecambahan yang lebih baik daripada kedelai.Padi dan kedelai memiliki respon kecepatan dalam berkecambah yang berbeda pada metode top paper dan dalam pasir.
2.Indeks vigor dapat dihitung dengan cara menghitung jumlah benih yang berkecambah pada hari per waktu yang berkorespodensi dengan jumlah benih.
3.Padi dan kedelai memiliki keseragaman bibit yang berbeda sehingga memiliki indeks vigor yang juga berbeda.Metode top paper dan dalam pasir dapat menghasilkan pertumbuhan keseragaman benih yang berbeda.
VI.DAFTAR PUSTAKA
     Anonim.2013.Fisiologi Proses Perkecambahan Biji.<http://www.pusatbiologi.com/2013/10/fisiologi-proses-perkecambahan-biji.html>.Diakses tanggal 17 April 2014.
   Anonim.2014.Importance of Seed Vigor Testing.<http://seedlab.oregonstate.edu/importance-seed-vigor-testing>.Diakses tanggal 13 April 2014.
   Bewley, J. Derek and Michael Black. 1994. Seed Physicology of Development and Germination. Plenum Press, New York.
  Heydecker, W. 1972. In Viability of Seeds. E. H. Roberts ed.Syracuse University Press, USA.
   Kartasapoetra, dkk., 1992. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta, Jakarta.
  Kuswanto, H., 1997. Analisis Benih. ANDI, Yogyakarta.

  Lesilolo,M.K.,J.Riry,dan E.A.Matatula.2013.Pengujian viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman di Pasaran Kota Ambon.Agrologia 2: 1-9.
   Morla,S.,C.S.V.Ramachandra Rao,R.Chakrapani.2011.Factors affecting seed germination and seedling growth of tomato plants cultured in vitro conditions.Journal of Chemical,Biological and Physical Sciences 1: 328-334.

VII.LAMPIRAN
Pengamatan Top Paper
Total biji
50
Padi
Jumlah biji yang berkecambah sampai hari ke-
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
ul.1
0
12
33
42
45
48
48
ul.2
0
15
37
48
50
50
50
ul.3
0
13
38
46
48
48
48
ul.4
0
18
44
48
49
49
50
Rerata
0
14.5
38
46
48
48.75
49
IV
0
7.25
7.833333
2
0.4
0.125
0.0357

Kedelai
Jumlah biji yang berkecambah sampai hari ke-
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
ul.1
0
0
18
21
29
32
32
ul.2
0
0
6
20
26
34
36
ul.3
0
0
0
0
18
27
28
ul.4
0
0
20
32
35
36
36
Rerata
0
0
11
18.25
27
32.25
33
IV
0
0
3.666667
1.8125
1.75
0.875
0.107143

Pengamatan Dalam Pasir
Padi
Jumlah biji yang berkecambah sampai hari ke-
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
ul.1
0
0
13
39
42
46
46
ul.2
0
0
21
40
46
48
49
ul.3
0
2
14
42
46
48
48
ul.4
0
0
15
31
35
39
45
Rerata
0
0.5
15.75
38
42.25
45.25
47
IV
0
0.25
5.083333
5.5625
0.85
0.5
0.25





Kedelai
Jumlah biji yang berkecambah sampai hari ke-
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
ul.1
0
8
13
15
19
23
26
ul.2
0
0
8
17
18
21
25
ul.3
0
6
9
11
12
14
15
ul.4
0
16
18
24
26
30
32
Rerata
0
7.5
12
16.75
18.75
22
24.5
IV
0
3.75
1.5
1.1875
0.4
0.541667
0.357143

Padi
Hari Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
Top Paper
0
7.25
7.833333
2
0.4
0.125
0.035714
Dalam Pasir
0
0.25
5.083333
5.5625
0.85
0.5
0.25

Kedelai
Hari Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
Top Paper
0
0
3.666667
1.8125
1.75
0.875
0.107143
Dalam Pasir
0
3.75
1.5
1.1875
0.4
0.541667
0.357143

Tidak ada komentar:

Posting Komentar