LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
TEKNOLOGI BENIH
ACARA
IV
DISUSUN
OLEH
NAMA :RIZKY ADI PRATAMA
NIM :12897
GOLONGAN :C3
ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI
ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI
LABORATORIUM
TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
ABSTRAKSI
Indeks vigor merupakan
indikator untuk mengetahui kecepatan dan keseragaman perkecambahan Vigor lebih
memberatkan pada kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran
dan pucuk yang kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta
bebas dari serangan mikroorganisme benih.Benih yang baik memiliki vigor dan
keseragaman yang tinggi.Indeks vigor dapat diuji menggunakan metode top paper
dan pasir.Pengujian indeks vigor menggunakan benih padi dan kedelai.Jenis benih
dan metode untuk perkecambahan memiliki pengaruh berbeda terhadap indeks vigor
benih.
Kata Kunci:indeks
vigor,perkecambahan,padi,kedelai,top paper,pasir.
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tingkat vigor merupakan komponen penting
dalam menguji kualitas suatu benih.Indeks vigor merupakan keseragaman dan kecepatan
benih dalam berkecambah pada saat tertentu. Vigor lebih memberatkan pada
kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang
kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta bebas dari
serangan mikroorganisme.Benih yang baik memiliki keseragaman yang tinggi.Indeks
vigor sangat dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam benih.Faktor luar meliputi
kadar air,kelembaban,cahaya,suhu,dan oksigen.Faktor dalam meliputi dormansi
benih,ketebalan kulit benih,dan ukuran benih.
Tujuan
1.Pengujian kecepatan
perkecambahan benih.
2.Membiasakan dengan
konsep indeks matematis vigor benih.
3.Pengujian keseragaman
bibit.
II.TINJAUAN
PUSTAKA
Perkecambahan
benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan dengan kualitas benih.
Perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari benih yang telah
mengalami proses penuaan. Pengertian dari berkecambah itu sendiri adalah jika
dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula di embrio. Plumula dan
radikula yang tumbuh diharapkan dapat menghasilkan kecambah yang normal jika
faktor lingkungan mendukung. (Kuswanto, 1997)
Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor fisiologi. Vigor genetik
adalah vigor benih dari galur genetik yang berbeda-beda sedang vigor fisiologi
adalah vigor yang dapat dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor
fisiologi dapat dilihat antara lain dari indikasi tumbuh akar dari plumula atau
koleptilnya, ketahanan terhadap serangan penyakit dan warna kotiledon dalam
efeknya terhadap Tetrazolium Test. (Kartasapoetra,1986)
Perkecambahan dimulai saat air masuk ke
dalam biji (imbibisi) dan berakhir dengan diawali elongasi/perpanjangan sumbu
embrionik, biasanya radikula. Perkecambahan diikuti oleh banyak peristiwa yaitu
hidrasi protein, perubahan struktur subseluler, respirasi, makromolekul
sintesis, dan pemanjangan/elongasi sel. Pada perkecambahan, tumbuhan meneruskan
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi saat embrio tidak aktif. Beberapa
biji akan segera berkecambah pada lingkungan yang sesuai (Bewley et al.,
1994).
Ciri-ciri
benih bervigor adalah tahan bila disimpan,dapat berkecambah dengan cepat dan
seragam,bebas dari penyakit benih,tahan terhadap gangguan mikroorganisme,bibit
tumbuh kuat baik pada tanah basah maupun kering,bibit mampu memanfaatkan bahan
makanan yang ada di dalam benih dengan maksimal, sehingga tumbbuh jaringan
baru,laju pertumbuhan bibit tinggi, dan mampu berproduksi tinggi dalam waktu
tertentu (Heydecker, 1972).
Pengujian vigor tidak hanya mengukur
persentase benih yang layak dalam sampel,selain itu juga mencerminkan kemampuan
benih untuk menghasilkan bibit normal dalam waktu kurang dari kondisi
pertumbuhan optimum atau merugikan.Benih layak digunakan jika benih tumbuh
normal karena kondisi lingkungan seperti suhu yang optimum,kelembaban dan
kondisi cahaya sesuai.Benih memiliki kemungkinan untuk melanjutkan pertumbuhan
dan menyelesaikan siklus hidup di berbagai kondisi lingkungan.Pada
awalnya,benih mengalami perlambatan dalam berkecambah kemudian kehilangan kemampuan
untuk berkecambah.Pengujian vigor merupakan praktik penting dalam pengujian
kualitas benih.Pengujian vigor digunakan untuk indicator potensi penyimpanan
benih(Anonim,2014).
Pengujian daya tumbuh benih
merupakan proses yang penting.Hal tersebut dilakukan untuk memberi jaminan
kepada petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia(SNI).Benih yang memiliki daya tumbuh yang baik memiliki
indeks vigor yang besar.Selain itu,benih yang diuji bertujuan agar mendapatkan benih
yang berkualitas tinggi.Benih yang baik akan menguntungkan bagi petani(Lesilolo
dkk.,2013).
Kualitas
benih yang baik memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi.Indeks vigor
merupakan keserampakan benih dalam berkecambah.Indeks vigor yang tinggi dapat
diperoleh dengan cara menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan.Perkecambahan
dan pertumbuhan embrio merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian
dan ekosistem alami(Morla et al.,2011).
III.METODOLOGI
Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih yang
berjudul “Indeks Vigor Perkecambahan” dilaksanakan pada hari Rabu,2 April 2014
pukul 13.30 WIB di Laboratorium Teknologi Benih dan di dekat luar rumah kaca,Fakultas
Pertanian,Yogyakarta.Peralatan yang digunakan,yaitu petridish,pinset,dan bak
perkecambahan plastic.Bahan yang digunakan,yaitu kertas filter,kapas,pasir,aquades,air,benih
padi,dan benih kedelai.
Pada
metode top paper,benih diambil 200 benih padi dan 200 benih kedelai
masing-masing empat ulangan setiap ulangan terdapat 50 benih.Petridish
disiapkan kemudian diberi alas kapas dan kertas filter.Air dibasahkan pada alas
yang sudah terletak di dalam petridish.Benih ditata di atas alas pada petridish
satu petridish dianggap 1 ulangan.Benih dikecambahkan selama 7 hari dan dihitung
jumlah kecambahnya setiap hari.Pada metode pasir,benih diambil 200 benih padi
dan 200 benih kedelai.Satu ulangan 50 benih.Bak perkecambahan plastik diisi
pasir secukupnya.Benih ditata pada pasir di bak perkecambahan plastik kemudian
benih ditutup dengan pasir dengan ketebalan 1-2 cm.Setelah itu,benih disiram
dengan air.Keadaan pada pasir diusahakan selalu lembab.Benih dikecambahkan
selama seminggu.Benih disiram setiap hari dengan air secukupnya.Benih yang
berkecambah setiap harinya dihitung.Indeks vigor masing-masing benih pada
perlakuan dihitung dan dibuat grafik.
IV.HASIL
DAN PEMBAHASAN
Indeks vigor merupakan indikator untuk
mengetahui kecepatan dan keseragaman perkecambahan Vigor lebih memberatkan pada
kekuatan benih, kemampuan benih untuk menghasilkan perakaran dan pucuk yang
kuat pada kondisi yang tidak menguntungkan (suboptimum) serta bebas dari
serangan mikroorganisme benih. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio
dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula(Sudjadi,2006 cit. Anonim,2013).
Pada padi,indeks vigornya lebih baik pada
metode top paper daripada metode pasir.Hal tersebut dapat disebabkan karena
pada metode pasir air lebih mudah hilang sehingga proses perkecambahan menjadi
lambat.Air yang kurang tersebut membuat kerja enzim menjadi lambat.Selain
itu,dormansi benih yang berbeda pada setiap benih membuat kecepatan
berkecambahnya juga berbeda.Pada faktor lain,indeks vigor benih juga dapat
dipengaruhi oleh ukuran benih.Semakin seragam ukuran benih maka proses
perkecambahan menjadi serempak.
Pada benih kedelai,metode dalam pasir
memiliki kecepatan berkecambah yang lebih baik daripada benih padi.Hal tersebut
dapat disebabkan oleh faktor yang berada pada benih seperti kandungan cadangan
makanan yang banyak pada benih yang ada pada metode dalam pasir.Selain
itu,proses pemasakan di dalam benih pada metode dalam pasir lebih cepat
daripada metode top paper.Pada faktor lain,ukuran benih pada metode dalam pasir
lebih seragam sehingga proses perkecambahan cenderung terjadi bersamaan.
Indeks vigor yang
rendah akan menghasilkan benih yang tidak mempunyai kualitas baik. Pada
hakekatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi, artinya dari
benih yang bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi.
Vigor benih yang tinggi dicirikan antara lain tahan disimpan lama, tahan
terhadap serangan hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu
menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan
lingkungan tumbuh yang sub optimal.Benih yang mempunyai indeks vigor rendah
menghasilkan tanaman yang kurang tahan
terhadap gangguan lingkungan yang dapat mengancam hasil produksi tanaman
tersebut.
V.KESIMPULAN
1. Padi
memiliki kecepatan perkecambahan yang lebih baik daripada kedelai.Padi dan
kedelai memiliki respon kecepatan dalam berkecambah yang berbeda pada metode
top paper dan dalam pasir.
2.Indeks vigor dapat dihitung dengan cara menghitung
jumlah benih yang berkecambah pada hari per waktu yang berkorespodensi dengan
jumlah benih.
3.Padi dan kedelai memiliki keseragaman bibit yang
berbeda sehingga memiliki indeks vigor yang juga berbeda.Metode top paper dan
dalam pasir dapat menghasilkan pertumbuhan keseragaman benih yang berbeda.
VI.DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2013.Fisiologi
Proses Perkecambahan Biji.<http://www.pusatbiologi.com/2013/10/fisiologi-proses-perkecambahan-biji.html>.Diakses
tanggal 17 April 2014.
Anonim.2014.Importance of Seed Vigor
Testing.<http://seedlab.oregonstate.edu/importance-seed-vigor-testing>.Diakses
tanggal 13 April 2014.
Bewley, J.
Derek and Michael Black. 1994. Seed Physicology of Development and Germination.
Plenum Press, New York.
Heydecker, W. 1972. In
Viability of Seeds. E. H. Roberts ed.Syracuse University Press, USA.
Kartasapoetra, dkk., 1992. Teknologi Benih,
Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta, Jakarta.
Kuswanto, H., 1997. Analisis
Benih. ANDI, Yogyakarta.
Lesilolo,M.K.,J.Riry,dan
E.A.Matatula.2013.Pengujian viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman
di Pasaran Kota Ambon.Agrologia 2: 1-9.
Morla,S.,C.S.V.Ramachandra Rao,R.Chakrapani.2011.Factors affecting seed
germination and seedling growth of tomato plants cultured in vitro
conditions.Journal of Chemical,Biological and Physical Sciences 1: 328-334.
VII.LAMPIRAN
Pengamatan Top Paper
|
|||||||
Total biji
|
50
|
||||||
Padi
|
Jumlah biji yang
berkecambah sampai hari ke-
|
||||||
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
|
ul.1
|
0
|
12
|
33
|
42
|
45
|
48
|
48
|
ul.2
|
0
|
15
|
37
|
48
|
50
|
50
|
50
|
ul.3
|
0
|
13
|
38
|
46
|
48
|
48
|
48
|
ul.4
|
0
|
18
|
44
|
48
|
49
|
49
|
50
|
Rerata
|
0
|
14.5
|
38
|
46
|
48
|
48.75
|
49
|
IV
|
0
|
7.25
|
7.833333
|
2
|
0.4
|
0.125
|
0.0357
|
Kedelai
|
Jumlah biji yang
berkecambah sampai hari ke-
|
||||||
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
|
ul.1
|
0
|
0
|
18
|
21
|
29
|
32
|
32
|
ul.2
|
0
|
0
|
6
|
20
|
26
|
34
|
36
|
ul.3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
18
|
27
|
28
|
ul.4
|
0
|
0
|
20
|
32
|
35
|
36
|
36
|
Rerata
|
0
|
0
|
11
|
18.25
|
27
|
32.25
|
33
|
IV
|
0
|
0
|
3.666667
|
1.8125
|
1.75
|
0.875
|
0.107143
|
Pengamatan Dalam Pasir
|
|||||||
Padi
|
Jumlah biji yang
berkecambah sampai hari ke-
|
||||||
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
|
ul.1
|
0
|
0
|
13
|
39
|
42
|
46
|
46
|
ul.2
|
0
|
0
|
21
|
40
|
46
|
48
|
49
|
ul.3
|
0
|
2
|
14
|
42
|
46
|
48
|
48
|
ul.4
|
0
|
0
|
15
|
31
|
35
|
39
|
45
|
Rerata
|
0
|
0.5
|
15.75
|
38
|
42.25
|
45.25
|
47
|
IV
|
0
|
0.25
|
5.083333
|
5.5625
|
0.85
|
0.5
|
0.25
|
Kedelai
|
Jumlah biji yang
berkecambah sampai hari ke-
|
||||||
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
|
ul.1
|
0
|
8
|
13
|
15
|
19
|
23
|
26
|
ul.2
|
0
|
0
|
8
|
17
|
18
|
21
|
25
|
ul.3
|
0
|
6
|
9
|
11
|
12
|
14
|
15
|
ul.4
|
0
|
16
|
18
|
24
|
26
|
30
|
32
|
Rerata
|
0
|
7.5
|
12
|
16.75
|
18.75
|
22
|
24.5
|
IV
|
0
|
3.75
|
1.5
|
1.1875
|
0.4
|
0.541667
|
0.357143
|
Padi
|
|||||||
Hari Pengamatan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Top Paper
|
0
|
7.25
|
7.833333
|
2
|
0.4
|
0.125
|
0.035714
|
Dalam Pasir
|
0
|
0.25
|
5.083333
|
5.5625
|
0.85
|
0.5
|
0.25
|
Kedelai
|
|||||||
Hari Pengamatan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Top Paper
|
0
|
0
|
3.666667
|
1.8125
|
1.75
|
0.875
|
0.107143
|
Dalam Pasir
|
0
|
3.75
|
1.5
|
1.1875
|
0.4
|
0.541667
|
0.357143
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar