Rabu, 23 April 2014

Laporan Praktikum Prosesing Buah




LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR TEKNOLOGI BENIH
ACARA VI
PROSESING BUAH


OLEH

                                   NAMA                       :RIZKY ADI PRATAMA
                                   NIM                            :12897
                                   GOLONGAN             :C3
                                   ASISTEN KOREKSI:MIRANDA FERWITA SARI

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

ACARA VI
PROSESING BUAH

ABSTRAKSI
     Prosesing buah merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan benih bermutu.Proses tersebut harus dipahami dan dilakukan sesuai tipe buah yang akan diproses.Buah yang diproses ada tiga yaitu buah tomat(wet fleshly fruit),terong,dan lombok(dry fleshly fruit).Pemisahan biji pada buah tomat menggunakan perlakuan fermentasi dan HCl 35%.Pemisahan biji pada terong dengan cara penggilingan buah.Pemisahan pada cabai merah dan cabai hijau dengan cara pembelahan buah.Rendemen keempat benih memiliki perbedaan karena faktor jenis tanaman,fisiologi tanaman,dan faktor lingkungan.Rendemen tomat perlakuan HCl 35 % 0.204%.Rendemen tomat perlakuan fermentasi 0.284%.Rendemen cabai merah 9.933%.Rendemen cabai hijau 3.493%.Rendemen terong 0.681%.

Kata Kunci:Solanum lycopersicum,Solanum melongena,Capsicum annum,Capsicum frutescens,fermentasi,HCl 35%,mekanis.

I.PENDAHULUAN
Latar belakang
     Pemisahan biji dari buah merupakan proses penting untuk mendapatkan benih yang berkualitas.Proses tersebut harus dilakukan berdasarkan tipe buah yang akan diambil benihnya.Faktor yang mempengaruhi pemungutan antara lain temperature,kelembaban udara,kelembaban tanah,cuaca dan kemasakan benih.Faktor yang mempengaruhi hasil yang diperoleh yaitu keseragaman tumbuh tanaman,keserantakan masaknya,kebernasan,dan cara panen.Pemungutan buah yang tepat dilakukan saat buah masak fisiologis.Waktu pemungutan yang tidak tepat akan menghasilkan benih yang bermutu buruk.Tipe buah berdasarkan cara pemisahan,yaitu dry fruit,dry fleshly fruit,wet fleshly fruit.Dry fruit merupakan buah yang keadaanya kering saat dipanen,misalnya bawang,kubis,dan kacang-kacangan.Dry fleshly fruit merupakan buah yang saat dipanen,buah mengandung kadar air relatif rendah,misalnya pare,lombok,dan terong.Wet fleshly fruit merupakan buah yangs aat dipanen masih banyak mengandung air,misalnya tomat dan mentimun.

Tujuan
Mengetahui prosesing buah tomat,terong,dan cabai hijau,dan cabai merah
berdasarkan tipe buah.



II.TINJAUAN PUSTAKA
      Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman.  Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting.  Oleh karena itu mutu benih harus diketahui sebelum petani menanam, untuk mencegah kegagalan petani.Benih yang baik didapatkan pada saat buah sudah masak fisiologis(Bewley and Black, 1978).
    Benih merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usahatani dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu adalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya baik dari segi kuantitas maupun kualitas(Kartasapoetra, 1986).
     Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan benih secara fisik dari struktur buah yang menutupinya. Dengan kata lain, ekstraksi dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah/polongnya.Tujuan
ekstraksi benih adalah mengurangi campuran pada benih. Benih biasanya merupakan 1-5% dari total volume buah. Pengurangan campuran dapat membantu mengurangi biaya penyimpanan dan pengangkutan.Benih umumnya diuji, diberi perlakuan pendahuluan dan ditanam secara individual, sehingga perlu pemisahan benih dari buahnya(Anonim,2012).
    Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu  pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak,karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada,kacang-kacangan dan bawang.Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih diekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lender(Yuono,2013).
   Metode fermentasi memerlukan waktu yang relatif lama terutama bila dilakukan di negara yang beriklim dingin/sedang sehingga akan berdampak pada kualitas benih. Untuk mempersingkat waktu,proses fermentasi dapat menggunakan zat kimia,misalnya HCl 35%, dengan dosis 5 liter HCl 35% dicampur dengan 100 liter air. Kemudian larutan HCl digunakan untuk merendam pulp. Setelah direndam dan diaduk selama 30 menit,
massa pulp akan mengambang dipermukaan sehingga mudah dipisahkan dari benih yang tenggelam didasar wadah. Setelah dipisahkan benih dicuci dengan air hingga bekas pencuciannya bersifat netral (dapat dicek
dengan menggunakan kertas lakmus). Kuswanto (2003) menyatakan bahwa untuk mempersingkat waktu fermentasi dapat digunakan zat kimia HCl 35% dengan doasis 5 liter HCl 35 % dicampur dengan 100 liter air, kemudian larutan tersebut digunakan untuk merendam pulp selama 30 menit.
     Benih yang telah dipisahkan dari buah  harus dikeringkan pada tempat yang memiliki suhu dan kelembaban yang tidak fluktuatif.Hal tersebut dilakukan agar benih tidak mengalami kemunduran.Selain itu,penyimpanan yang tepat dimaksudkan agar benih memiliki viabilitas dan vigor yang tinggi.Benih yang berkualitas akan memilik viabilitas dan vigor yang baik(Lesilolo dkk.,2012).
    Kualitas benih yang baik memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi.Indeks vigor merupakan keserampakan benih dalam berkecambah.Indeks vigor yang tinggi dapat diperoleh dengan cara menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan.Perkecambahan dan pertumbuhan embrio merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem alami(Morla et al.,2011).
      Benih 'kering' seperti  kacang-kacangan, okra, paprika, kemangi dan anggota  bawang.Cara memisahkan  biji ‘kering’ biasanya melibatkan hanya mengeringkan dan runtuh polong.Biji basah yangditemukan dalam tanaman seperti tomat, terong. Membersihkan biji basah memerlukan cuci untuk membersihkan biji dan memisahkan mereka dari pulp sekitarnya.Selain itu, dalam beberapa kasus biji basah (seperti tomat) sebaiknya  difermentasi selama beberapa hari untuk menghilangkan zat penghambat perkecambahan dari kulit biji.Fermentasi juga dapat membantu benih untuk menghilangkan jamur, lumut dan
organisme penyakit lain yang mungkin ada pada biji setelah tumbuh(Anonim,2014).

III.METODOLOGI
      Praktikum Dasar-Dasar Teknologi yang berjudul “Prosesing Buah” dilaksanakan pada hari Rabu,16 April 2014 pada pukul 13.30 WIB di Laboratorium Teknologi Benih,Fakultas Pertanian,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.Peralatan yang digunakan,yaitu petridish,kertas filter,bak plastik,stopwatch,gelas ukur,gelasberpenutup,selotip,penyaring, pisau,dan timbangan elektrik.Bahan yang digunakan,yaitu tomat(Solanum lycopersicum),terong(Solanum melongena),dan cabai merah(Capsicum annum),dan cabai hijau(Capsicum frutescens),air, dan HCl 35%.
      Pada pemisahan biji tomat,dua buah tomat yang masak ditimbang.Buah dibelah dan diperas serta disaring untuk memisahkan biji dengan pulp.Benih yang tercampur dengan pulp diperlakukan dengan dua macam cara.Cara pertama,benih pada salah satu yang ber-pulp dimasukkan gelas yang telah diisi air lalu ditutup serta diselotip.Gelas digoyangkan setiap 2 jam sekali selama 2 hari.Pada perlakuan lainnya,benih tomat yang lain dimasukkan pada gelas bertutup yang telah diisi HCl 35%.Gelas ditutup dan diselotip.Gelas digoyangkanselama 30 menit.Dari benih kedua tomat tersebut disaring,dicuci,dikeringkan serta dijemur selama ± 2 hari.Benih kering yang diperoleh ditimbang.Berat benih terhadap buah dihitung.Seratus benih dihitung dan ditimbang beratnya.Pada pemisahan benih terong,buah terong yang telah masak ditimbang dan dicatat bobotnya.Buah digiling sampai lunak untuk mengeluarkan bijinya.Biji yang diperoleh dicuci dan dijemur ± 2 hari.Biji kering yang diperoleh ditimbang.Berat benih terhadap buah dihitung.Seratus benih dihitung dan ditimbang beratnya.Pada pemisahan biji cabai,biji cabai merah dan hijau masing-masing diambil ± 25 gr.Buah dibelah dan dikeluarkan semua bijinya.Berat basah biji ditimbang.Biji dicuci dan dijemur ± 2 hari.Biji kering yang diperoleh ditimbang.Berat benih terhadap buah dihitung.Seratus benih dihitung dan ditimbang beratnya.Masing-masing perlakuan diulang tiga kali.

Persentase berat kering semua biji terhadap buah(Rendemen benih)
:Berat Kering Semua Biji/Berat Buah Segar    X  100 %
      
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
     Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan benih secara fisik dari struktur buah yang menutupinya. Dengan kata lain, ekstraksi dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah/polongnya.Tujuan ekstraksi benih adalah mengurangi campuran pada benih. Benih biasanya merupakan 1-5% dari total volume buah. Pengurangan campuran dapat membantu mengurangi biaya penyimpanan dan pengangkutan.Benih umumnya diuji, diberi perlakuan pendahuluan dan ditanam secara individual,sehingga perlu pemisahan benih dari buahnya(Anonim,2012).
    Pada rendemen buah tomat dengan proses fermentasi dan HCl 35 % terdapat perbedaan rendemen.Pada perlakuan HCl lebih kecil rendemennya daripada fermentasi.Hal tersebut disebabkan ada salah satu tomat yang memiliki berat yang baik memiliki benih yang sedikit sehingga kualitas biji pada buah salah satu tomat tidak menunjukkan bahwa buah tersebut buruk kualitas bijinya.Pada cabai merah rendemennya lebih baik daripadacabai hijau karena berat biji pada cabai hijau lebih ringan daripada biji pada cabai merah sehingga kualitas biji pada cabai merah lebih baik dari cabai hijau.Pada biji terong memiliki rendemen yang rendahkarena berat bijinya ringan.Rendemen biji pada semua buah tersebut dipengaruhi oleh kondisi internal buah,yaitu proses pembentukan biji pada setiap buah bergantung pada keadaan tanaman,kemasakan buah,dan perkembangan bunga sebelum menjadi buah.Faktor luar yang mempengaruhi seperti suhu,kelembaban,dan ketinggian tanaman.Kondisi lingkungan tersebut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan buah.

A.Tomat(Solanum lycopersicum)
    Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak faktor lingkungan yangmempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuranbuah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut :
a)      kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b)      bagian tepi daun tua telah mengering.
c)      batang tanaman menguning/mengering.
    Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih
pendek.Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang.Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun. Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah
tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruhtomat habis terpetik.
B.Terong(Solanum melongena)
  Buah terong dipanen saat buah masih muda.Pemungutan atau pemetikan dilakukan saat pagi atau sore hari saat cuaca cerah.Jika hal ini dilakukan saat hujan rintik-rintik maka akan menimbulkan penyakit pada bekas luka pemanenan.Terong dipetik bersama tangkainya bila buah di cabang produktif.Apabila pemetikan buah dipucuk maka dilakukan pemangkasan untuk membentuk cabang produktif baru.Panen dilakukan tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah cukup petik(Mashudi,2007).
C.Cabai(Capsicum sp.)
Pada saat tanaman berumur 75 – 85 hst yang ditandai dengan buahnya yang  padat dan warna merah menyala, buah cabe siap dilakukan pemanenan pertama. Umur panen cabe tergantung varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman cabe dapat dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe dapat disimpan lebih lama. Buah cabe yang rusak akibat hama atau penyakit harus tetap di panen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabe sehat. Pisahkan buah cabe yang rusak dari buah cabe yang sehat.Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.Hasil panen yang telah dipisahkan antara cabe yang sehat dan yang rusak, selanjutnya dikumpulkan di tempat yang sejuk atau teduh sehingga cabe tetap segar .Untuk mendapatkan harga yang lebih baik, hasil panen dikelompokkan berdasarkan standar kualitas permintaan pasar  seperti untuk supermarket, pasar lokal maupun pasar eksport.Setelah buah cabe dikelompokkan berdasarkan kelasnya, maka pengemasan perlu dilakukan untuk melindungi buah cabe dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Kemasan dapat dibuat dari berbagai bahan dengan memberikan ventilasi. Cabe siap didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan cabe segar.Dengan penerapan teknologi budidaya, penangganan pasca panen yang benar dan tepat serta penggunaan benih hibrida yang tahan hama penyakit dapat meningkatkan produksi cabe yang saat ini banyak dibutuhkan.
    Dry seed atau  buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk buah batu adalah bawang,kubis,dan serealia.Pemisahan pada buah ini dapat dilakukan dengan cara perontokan.
   Dry Fleshy fruit  adalah  buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan
pare.Pemisahan benih pada buah ini dapat dilakukan dengan cara membelah buah dan memisahkan benih dengan bantuan air serta mencuci benihnya.
    Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ) Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir.
    Cara kimiawi dengan HCl 35% memiliki kelebihan yaitu waktu yang dibutuhkan lebih cepat,pengganggu berupa jamur dapat dihilangkan.Kekurangan metode fermentasi ini adalah bahan yang mahal.Pada metode fermentasi dengan menggunakan air memiliki kelebihan bahan yang digunakan murah,pulp lebih mudah untuk dipisahkan,dan tidak bersifat korosif.Kekurangan metode ini adalah membutuhkan waktu lama dan tenaga yang banyak untuk mengaduk agar pulp terpisah dari benih.HCl 35 % berfungsi untuk memisahkan pulp dari benih dalam waktu singkat.

V.KESIMPULAN
1.Pada buah tomat(Wet Fleshly Fruit),prosesing buah dapat dilakukan dengan cara fermentasi dengan air atau kimiawi(HCl)
2.Pada buah terong, cabai merah,dan cabai hijau(Dry Fleshly Fruit) prosesing buah dilakukan dengan pembelahan buah dan pemisahan biji.


VI.DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Ekstraksi Benih.<
http://rajabenih.com/ekstraksi-benih>.Diakses tanggal 23 April 2014.

Anonim.2014.Harvesting Your
Seeds.<http://www.howtosaveseeds.com/seedprep.php>.Diakses tanggal 23
April 2014.

Bewley, J. D., and M. Black. 1978. Physiology and Biochemistry of
Seeds. Springer-        Verlag, New York.

Kartasapoetra, Ance G. 1986. Teknologi Benih. Jakarta : Radar Jaya Offset.

Kuswanto,Hendarto. 2003, Teknologi Pemprosesan, Pengemasan dan
Penyimpanan Benih. Yogyakarta: Kanisius.

Lesilolo,M.K.,J.Patty dan N.Tetty.2012.Penggunaan abu dan lama simpan
terhadap kualitas benih jagung(Zea mays L.) pada penyimpanan
terbuka.Agrologia 1: 51-59.

Mashudi.2007.Budidaya Terung.Azka Press,Jakarta.
Morla,S.,C.S.V.Ramachandra Rao,R.Chakrapani.2011.Factors affecting
seed germination and seedling growth of tomato plants cultured in
vitro conditions.Journal of Chemical,Biological and Physical Sciences
1: 328-334.
Yuono,Teguh.2013.Pengertian Ekstraksi
Benih.<http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/pengertian-ekstraksi-benih.html>.Diakses
tanggal 22 April 2014.





Jagung




VII.LAMPIRAN
Benih   Ulangan Berat Segar Buah (gr)   Berat Kering Biji(gr)   Berat Kering
100 biji (gr)   Rendemen ulangan        Rendemen
Tomat HCl       1       85.27   0.22    0.34    0.258%  0.204%
        2       89.26   0.17    0.16    0.190%
        3       91.88   0.15    0.28    0.163%
Tomat Fermentasi        1       88.14   0.27    0.39    0.306%  0.284%
        2       97.93   0.14    0.19    0.143%
        3       91.85   0.37    0.37    0.403%
Cabai Merah     1       25.4    2.18    0.42    8.583%  9.933%
        2       25.1    2.53    0.44    10.080%
        3       24.96   2.78    0.46    11.138%
Cabai Hijau     1       24.98   0.86    0.2     3.443%  3.493%
        2       25      0.75    0.17    3.000%
        3       25.02   1.01    0.28    4.037%
Terong  1       153.7   0.85    0.08    0.553%  0.681%
        2       141.72  0.79    0.11    0.557%
        3       142.58  1.33    0.08    0.933%

Laporan Praktikum Pengenalan Alat Teknologi Benih


ACARA I
MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH

ABSTRAKSI
                 Praktikum Teknologi Benih Acara I yaitu Mengenal Alat-Alat Teknologi Benih dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012 di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat - alat yang digunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba menggunakannya secara benar. Alat-alat yang diamati antara lain moisture tester, seed devider, germinator, purity desk, magnifier, seed trier, refrigerator, eksikator, sieves, dan lain-lain. Cara kerjanya yaitu ditulis spesifikasi dari masing-masing alat tersebut meliputi nama, model/tipe, sumber energi, portable/tidak, kegunaan dan cara menggunakan dengan benar. Kemudian, alat-alat tersebut dicoba digunakan dan dicatat kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi.

TINJAUAN PUSTAKA

   Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen apabila telah masak.Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan,fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat masak benih; berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan(Anonim,2011)

Anonim.2011. Definisi Benih.< http://www.silvikultur.com/definisi_benih.html>.diakses 24 Maret 2014.

Benih merupakan salah satu factor utama penentu keberhasilan usaha tani sehingga harus ditangani sungguh sungguh agar dapat tersedia dengan baik danterjangkau  oleh petani.Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi resiko kegagalan usaha tani karena bebas dari serangan hama dan penyakit sehingga dapat tumbuh baik.Tidak semua benih yang diperoleh habis tanam dalam satu periode tanam.Penyimpanan kadar air benih harus sedikit(14)(Purwono,2008 cit.Lesilolo dkk.,2012)

Lesilolo,M.K.,J.Patty,dan N.Tetty.2012.Penggunaan desikan abu dan lama simpan terhadap kualitas benih jagung(Zea mays L.) pada penyimpanan ruang terbuka.Agrologia 1: 51-59.

Benih A adalah tanaman embrio kecil yang tertutup dalam penutup yang disebut kulit biji , biasanya dengan beberapa makanan yang disimpan .

Ini adalah produk dari bakal biji matang dari gymnosperm dan angiosperma tanaman yang terjadi setelah pembuahan dan beberapa pertumbuhan dengan dalam indukan tersebut .

Pembentukan benih menyelesaikan proses reproduksi pada tumbuhan ( mulai dengan perkembangan bunga dan polinasi ) , dengan embrio berkembang dari zigot dan kulit biji dari integumen dari ovula .
Benih , yang merupakan embrio dengan dua poin pertumbuhan ( salah satunya membentuk batang yang lain akar ) tertutup dalam kulit biji dengan beberapa cadangan makanan .



Benih terdiri dari embrio ( hasil pembuahan ) dan jaringan dari pohon induk , yang juga membentuk kerucut di sekitar benih pada tanaman konifer seperti pinus dan cemara .

Benih yang baru terbentuk dalam struktur tanaman yang disebut buah-buahan .

Tanaman telah berevolusi banyak cara untuk membubarkan dan menyebar penduduk melalui benih mereka .

Anonym.2014.seed. http://www.sciencedaily.com/articles/s/seed.htm



IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

  1. Alat Pengambil Contoh Benih
1.      Seed Trier Type Probe


Keterangan                             : (1) pegangan
                                                  (2) lubang pengambil sampel benih
Sifat                                         : portable.
Fungsi                                     : mengambil sampel benih yang berada dalam
                                                karung.
Sumber energi                        : mekanis.
Prinsip kerja                           : fungsi pegangan yang lain adalah sebagai alat pembuka-penutup lubang. Trier ditusukkan ke dalam karung dengan arah diagonal, lubang dibuka, sampel benih masuk ke dalam lubang-lubang, kemudian lubang ditutup dan trier dikeluarkan dari dalam karung.
Deskripsi alat                         : sama seperti nobbe, hanya saja bedanya terletak pada pegangannya. Pegangan pada trier dapat diputar untuk menutup dan membuka lubang. Lubang pada trier jumlah banyak (lebih dari satu) dan berukuran lebih kecil daripada lubang-lubang pada nobbe. Ujungnya berbentuk runcing agar memudahkan alat masuk kedalam karung yang berisi benih.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihannya adalah dalam mengambil sampel benih, penggunaan seed trier tipe probe ini dapat mengurangi resiko kerusakan benih karena tidak menyebabkan benih terjepit. Akan tetapi, kekurangannya adalah sampel yang diperoleh hanya berjumlah sedikit (Anonim, 2012).


2.      Seed Trier Type Nobbe


           Keterangan                           :  (1) pegangan
                                                 (2) lubang pengambil benih
Sifat                                         : portable.
Fungsi                                     : mengambil sampel benih dari hamparan.
Sumber energi                        : mekanis.
Prinsip kerja                           : digunakan ketika mengambil sampel benih yang sudah tidak berada di dalam karung lagi. Pemakaian nobbe dengan cara memasukkan alat kepada benih yang akan diambil tanpa kita perlu untuk membuka atau menutup lobang.
Deskripsi alat                         : alat ini mempunyai satu lubang ditengah yang bentuknya memanjang. Ujung seed trier tipe nobbe runcing dan pegangannya terbuat dari kayu. Ujung yang runcing itu berfungsi untuk memudahkan alat ini dalam mengmbil benih. Seed trier tipe Nobbe tersedia dalam dua ukuran. Ukuran yang lebih kecil digunakan untuk mengambil sampel benih-benih berukuran kecil. Sedangkan yang ukuran besar digunakan untuk mengambil sampel benih – benih yang berukuran besar.
Kekurangan dan kelebihan: Kelebihannya adalah dapat mengambil sampel benih dalam jumlah yang lebih banyak tetapi juga memiliki kekurangan yaitu timbulnya resiko bahwa benih yang terambil dapat menjadi rusak karena benih terjepit-jepit diantara padatnya benih (Anonim, 2012).





3.      Seed Devider


Keterangan                             : (1) corong
                                      (2) klep pembuka atau penutup
                                      (3) penampung sementara
                                      (4) corong pemisah
                                      (5) penyangga
                                      (6) bak penampung benih yang telah dipisahkan
Sifat                                         :  non portable.
Fungsi                                     : membagi benih menjadi dua atau tiga bagian
                                                sama banyak.
Sumber energi                        : manual.
Prinsip kerja                           : klep ditutup, benih yang akan dipisahkan dimasukkan seluruhnya kedalam corong, kemudian klep dibuka dan benih-benih tersebut dengan sendirinya terbagi-bagi sama banyak dan ditampung dalam bak penampungan yang telah tersdia di bawah corong pemisah.
Deskripsi alat                         : mempunyai kaki tiga, berukuran relatif besar, mempunyai corong yang besar, tabung penampung sementara, dan bak penampungan benih yang telah dibagi-bagi. Tabung penampung sementara itu berukuran lebih besar dari pada corong yang berada diatasnya. Memiliki klep yang dapat dibuka dan ditutup.
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya adalah alat ini dapat dengan cepat membagi sampel benih yang akan kita ambil dengan dua atau tiga bagian yang sama banyak. Kekurangannya, benih yang dapat terbagi satu kali penggunaan, jumlahnya sangat sedikit. Jadi, jika kita ingin membagi benih dalam jumlah yang sangat banyak harus dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini berarti ada pemborosan tenaga dan waktu. Kekurangan yang lain yaitu alat ini sulit untuk digunakan ketika kita menghendaki pemisahan benih-benih berukuran kecil (Anonim, 2012).

  1. Alat Penguji Daya Tumbuh
1.      Petridish


Keterangan                             : (1) wadah
                                                  (2) tutup
Sifat                                         : portable
Fungsi                         : sebagai tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
Sumber energi                        : -
Prinsip kerja               : petridish - petridish diberi alas kertas saring atau media perkecambahan yang lain, kemudian benih-benih diletakkan dan disusun sedemikian rupa di atas media perkecambahan tersebut. Setelah disusun, tutup petridish untuk mencegah benih-benih yang sedang dikecambahkan terkontaminasi.
Deskripsi alat             : transparan, terbuat dari bahan kaca, dilengkapi dengan
                                                  tutupnya.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan alat ini adalah mudah dibawa-bawa, ringan, serta penampilannya yang transparan membantu kita dalam melakukan pengamatan perkecambahan tanpa kita harus membuka penutupnya. Sedangkan kekurangannya adalah alat ini berukuran relative kecil sehingga jika kita ingin melakukan perkecambahan dalam jumlah yang besar memerlukan petridish dalam jumlah yang besar pula. Selain itu karena berbahan dari kaca resiko pecah ketika terjatuh juga besar. Selain itu tutup dapat mempersempit pertumbuhan benih ke arah vertikal (Anonim, 2012).

2.      Bak Perkecambahan
2.1 Seng


Keterangan                 : (1) bak perkecambahan
                                                  (2) kaca yang terdapat di dalam bak perkecambahan
Sifat                             : portable
Fungsi                         : membantu menguji daya tumbuh benih.
Sumber energi                        : -
Prinsip kerja              : media perkecambahan diletakkan di atas bak perkecambahan, kemudian benih-benih diletakkan di atasnya, setelah itu ditutup dengan penutupnya. Jika media perkecambahan yang digunakan adalah air, kita hanya memenuhi bak perkecambahan dengan air kemudian pada kacanya diberi kertas saring dan benih-benih diletakkan pada kertas saring tersebut. Kemudian  kita tunggu sampai benih-benih tersebut berkecambah.
Deskripsi alat             : terbuat dari bahan seng, mudah dibawa kemana-mana, agak berat, cukup besar, biasanya berwarna biru.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah alat ini berukuran lebih besar daripada petridish sehingga dapat menampung benih lebih banyak. Selain itu dilengkapi tutup untuk melindungi benih dari kontaminasi atau hal-hal yang tidal diinginkan lainnya. Kelemahannya adalah tidak dapat mengatur suhu serta intensitas cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan yang normal (tidak ada rekayasa). Selain itu tutup dapat mempersempit pertumbuhan benih ke arah vertikal (Anonim, 2008).

2.2  Plastik



Keterangan                 : (1) bak perkecambahan                                     
Sifat                             : portable
Fungsi                         : membantu menguji daya tumbuh benih.
Sumber energi                        : -
Prinsip kerja               : media perkecambahan diletakkan diatas bak perkecambahan, kemudian benih-benih diletakkan diatasnya. Kita tunggu sampai benih-benih berkecambah.
Deskripsi alat             : alat ini terbuat dari plastik, mudah dibawa kemana-mana, dan juga ringan.
Kelebihan       dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah berukuran lebih besar daripada petridish sehingga dapat menampung benih lebih banyak, akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitu tidak dapat mengatur suhu serta intensitas cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan yang normal (tidak ada rekayasa) (Anonim, 2012).






3.      Germinator
3.1  Elektrik



Keterangan                 : (1) pegangan buka-tutup
                                                  (2) pintu
                                                  (3) tombol pengontrol
                                                            (a) tombol power
                                                            (b) tombol pengatur suhu
                                                            (c) tombol pengatur cahaya
Sifat                             : non portable.
Fungsi                         : tempat mengecambahkan benih pada suhu dan
                                                  intensitas cahaya tertentu.
Sumber energi                        : tenaga listrik
Prinsip kerja               : pada prinsipnya hampir sama dengan germinator tipe AGRC-125 tetapi bedanya pada tipe ini, selain kita dapat mengatur suhunya kita juga dapat mengatur intensitas cahaya yang akan digunakan.
Deskripsi alat             : alat ini merupakan alat penguji daya tumbuh yang modern karena dilengkapi dengan pengatur suhu serta intensitas cahaya. Bentuknya yang besar dapat menghemat waktu karena dapat memuat banyak benih yang akan dikecambahkan. Alat ini memiliki beberapa tombol pengontrol, di antaranya tombol power, tombol pengatur suhu, dan tombol pengatur cahaya.
Kelebihan       dan kekurangan: kelebihan alat ini selain dilengkapi dengan alat pengatur suhu juga dilengkapi dengan alat pengatur intensitas cahaya. Sedangkan kekurangannya adalah karena bentuknya yang besar membutuhkan tempat penyimpanan yang luas dan tidak portabel sehingga tidak mudah / susah untuk dipindahkan (Anonim, 2012).

3.2  Non Elektrik



Keterangan                 : (1) klep buka-tutup
                                                  (2) kaca
                                                  (3) rak-rak untuk perkecambahan
                                                  (4) termometer
                                                  (5) pengatur suhu
                                                  (6) lampu indicator
                                                  (7) tombol on-off
      Sifat                                   : non portable
Fungsi                         : alat yang digunakan untuk membantu menguji daya
                                                  tumbuh benih.
Sumber energi                        : tenaga listrik
Prinsip kerja               : benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan.
Deskripsi alat             : alat ini cukup besar, dilengkapi dengan thermometer pengukur suhu udara, dan pengatur suhu. Didalam alat ini terdapat rak – rak perkecambahan sebagai wadah perkecambahan bagi benih.
Kelebihan dan kekurangan: kita dapat mengatur suhu yang kita inginkan untuk perkecambahannya sehingga tepat untuk mengetahui suhu optimal banih berkecambah, tetapi kita tidak dapat mengatur pencahayaan yang optimum untuk perkecambahan (Anonim, 2012).








  1. Alat Penguji Kadar Air Benih
1.      Moisture Tester tipe Kett


Keterangan                 : (1) mulut tabung
  (2) tabung tempat menampung benih yang akan diuji
  (3) tabung pengujian
  (4) tombol pengontrol (pemilih jenis benih)
                                                  (5) pegangan
                                                  (6) layar penunjuk hasil
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
                                                             benih.
Sumber energi                                    : elemen kering (batu baterai).   
Prinsip kerja                           : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih. Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji tersebut.
Deskripsi alat                         : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat yang lain (Anonim, 2012).

2.      Moisture Tester tipe Juscon


Keterangan                 : (1) layar
                                                  (2) pemutar untuk menekan benih
                                                  (3) alat penampung benih (di bawah alat penekan)
                                                  (4) tombol pengontrol (power, select, measurement, average)
Sifat                                         : portable.
Fungsi                                     : menguji kadar air benih.
Sumber energi                                    : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja                           : beberapa butir benih diletakkan pada tempat penampung benih, dimasukkan dalam laci di sisi kana alat (di bawah alat penekan). Secara perlahan kita memutar alat penekan sampai pemutarnya berhenti sudah tidak dapat diputar kembali. Tombol power kita tekan, kita pilih benih yang akan kita ukur dengan menekan tombol select dan memilih jenis benihnya. Setelah itu kita tekan tombol measurement sebanyak tiga kali (kita mengambil reratanya agar lebih akurat). Setelah tombol measurement ditekan tiga kali, kita menekan tombol average untuk mengetahui reratanya.  Setelah ditunggu beberapa saat, nilai kadar air akan tertera pada layar.
Deskripsi alat                         : berbentuk persegi panjang, banyak terdapat tombol-tombol, terdapat sejenis alat pemutar pada permukaannya, terdapat layar dan penampung benih.
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya yaitu benih yang dibutuhkan hanya beberapa saja, jadi menghemat benih. Dengan alat ini kita dapat mengetahui rerata kadar air benih, diharapkan dapat lebih valid. Selain itu kita juga dapat mengetahui temperature benih. Kekurangannya sama seperti pada tipe Kett, karena keterbatasan jenis benih, hanya dapat digunakan untuk pengujian jenis-jenis benih yang tertera pada pilihan jenis benih pada layar (Anonim, 2012).

3.      Cawan Porselen dan Tutup


Keterangan                             : (1) cawan
                                                  (2) tutup cawan
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     :sebagai tempat (wadah) benih yang akan
                                                 dikeringkan.
Sumber energi                        : -
Prinsip kerja                           : benih yang akan dikeringka dimasukkan kedalam cawan kemudian ditutup. Cawan-cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven.
Deskripsi alat                         : mirip dengan cawan petri hanya saja pada cawan porselen dilengkapi dengan tutup.
Kelebihan dan Kelemahan     : kelebihan alat ini adalah ukurannya kecil, mudah dibawa-bawa, serta dalam sekali proses pengovenan dapat langsung dioven dalam jumlah yang banyak. Hal ini akan sangat menghemat waktu. Selain itu cawan-cawan ini tahan panas jadi tidak khawatir bila dioven dalam suhu yang tinggi.  Kelemahan dari alat ini karena terbuat dari bahan yang mudah pecah, jika terjatuh akan pecah (Anonim, 2008).

4.      Oven



Keterangan                 : (1) pegangan pintu
                                                  (2) tombol pengatur
                                                            (a) tombol pengatur suhu
                                                            (b) tombol power
                                                            (c) tombol pengatur waktu
Sifat                                         : non portabel
Fungsi                                     : alat untuk mengeringkan benih
Sumber energi                        : tenaga listrik
Prinsip kerja                          : benih-benih yang hendak dikeringkan dimasukkan pada cawan oven kemudian cawan-cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven. Setelah itu kita mengatur waktu dan suhu oven sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah itu kita tekan tombol power. Kita tunggu sampai waktu yang kita tentukan tersebut.
Deskripsi alat                         : alat ini cukup besar, berbentuk persegi panjang, terdapat tombol-tombol yaitu pengatur untuk mengatur suhu, tombol power, dan tombol pengatur waktu. Dan dilengkapi dengan pegangan pintu untuk membuka dan menutup pintu.
Kelebihan       dan kekurangan          : kelebihan alat ini adalah dapat dengan cepat memberikan hasil karena tidak tergantung pada sinar matahari. Selain itu, pengeringan dapat dilakukan kapan saja dan dalam waktu yang singkat, jadi dapat menghemat waktu. Akan tetapi juga memiliki kekurangan yaitu sifatnya tidak portable dan ukurannya relative besar jadi sulit untuk dapat dipindah tempatkan (Anonim, 2012).

5.      Mortar dan Penumbuk


Keterangan                 : (1) wadah (cawan)
                                                  (2) penumbuk
                                                  (3) kepala penumbuk
                                                  (4) pegangan
Sifat                                         : portable.
Fungsi                                     : menghaluskan benih yang akan dianalisis.
Sumber energi                                    : manual.
Deskripsi alat                         : terbuat dari porselen, agak berat, berwarna putih, sepasang antara cawan dengan penukmbuknya
Prinsip kerja                           : benih yang akan diuji dimasukkan ke dalam cawan. Kemudian benih dihaluskan dengan penumbuk. Tenaga dikonsentrasikan pada penumbuk. Untuk memberikan hasil maksimal dibutuhkan tenaga yang besar agar benih yang dihasilkan dapat sehalus mungkin.
Kelebihan dan kekurangan    : benih yang akan diuji dapat dihaluskan sehalus mungkin. Kekurangannya yaitu cawan berukuran tidak terlalu besar. Jika kita menginkan sampel benih yang dihaluskan dalam jumlah yang besar, harus dilakukan berulang-ulang dan akan menyita waktu serta tenaga karena orang yang menghaluskan akan merasa kecapaian (pegal-pegal) (Anonim, 2012).

6.      Grinder

Keterangan                 : (1) tempat masuknya benih
                                                  (2) tempat keluarnya benih
                                                  (3) sekrup
                                                  (4) kenop pemutar
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : menghaluskan benih yang akan dianalisis
Sumber energi                                    : manual
Prinsip kerja                           : benih yang akan diuji dimasukkan ke bagian atas grinder. Kemudian benih dihaluskan dengan cara, memutar kenop pemutar maka benih akan menjadi pipih.
Deskripsi alat                         : terbuat dari baja, sekrup digunakan untuk menempelkan grinder pada meja.
Kelebihan dan kekurangan    : benih yang akan diuji dapat dihaluskan dengan mudah. Kekurangannya yaitu jika benih terlalu keras, maka dibutuhkan pula tenaga yang besar untuk memutar kenop untuk menghaluskan benih (Anonim, 2012).

7.      Eksikator


Keterangan                 : (1) klep udara
                                                  (2) tutup
                                                  (3) tempat benih
                                                  (4) tempat kapur
Sifat                                         : non portable
Fungsi                                                 : sebagai tempat penyimpan benih
Sumber energi                                    : manual
Prinsip kerja                           : kapur dimasukkan dalam wadah paling bawah kemudian benih dimasukkan pada wadah di bagian tengah yang berbentuk seperti saringan. Lalu kapur akan menguap dan akan mengeringkan benih. Udara akan keluar dari klep yang berada pada tutupnya.
Deskripsi alat                         : terbuat dari kaca, berukuran besar, terdapat klep udara pada tutupnya, membesar pada bagian tengahnya kemudian agak mengecil pada bagian bawahnya.
Kelebihan dan kekurangan    : ukurannya relatif besar sehingga sedikit memuat lebih banyak benih yang akan disimpan, dan tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya karena pada eksikator dengan menggunakan silica gelnya atau kapur tohor yang terletak pada bagian bawahnya dapat menyerap uap air sehingga benih kan memiliki massa yang konstan setelah dikeluarkan dari oven. Kekurangannya yaitu terbuat dari kaca sehingga pemakaiannya harus ekstra hati-hati agar alat tidak rusak atau pecah (Anonim, 2012).

    1. Moister tester type Dicky – Jhon


Keterangan                 : (1) gagang
                                                  (2) tutup
                                                  (3) tempat benih
                                                  (4) layar
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
                                                             benih.
Sumber energi                                    : elemen kering (batu baterai).   
Prinsip kerja                           : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih. Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji tersebut.
Deskripsi alat                         : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat yang lain (Anonim, 2012).

  1. Alat Penguji Kemurnian Benih
1.      Purity Desk


Keterangan                 : (1) laci
                                                  (2) kaca
                                                  (3) kabel listrik
                                                  (4) lampu yang berada di dalam laci
Sifat                                         : semiportabel
Fungsi                                     : menguji kemurnian benih
Sumber energi                                    : listrik 
Prinsip kerja                           : pada prinsipnya, penggunaan alat ini sama dengan purity desk tipe manual, hanya saja yang membedakan keduanya adalah sumber energi yang digunakan untuk menguji kemurnian benih. Purity desk tipe elektrik menggunakan lampu yang dikendalikan oleh tenaga listrik. Jadi, sinarnya tidak berasal dari cahaya matahari melainkan berasal dari lampu yang terdapat di dalam laci.
Deskripsi alat                         : berbentuk persegi panjang, berwarna coklat, terdapat laci. Kedua sisinya tidak melandai
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya, tidak tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian benih dapat dilakukan dengan waktu yang tidak terbatas, tetapi pada umumnya tetap dilakukan pada siang hari. Kekurangannya hamper sama dengan tipe manual yaitu memerlukan ketelitian yang tinggi dalam pengujiannya. Oleh karena itu, alat ini tidak dapat digunakan secara sembarangan. Hanya ahli-ahli saja yang mungkin dapat menggunakannya (Anonim, 2012).

2.      Sieve


            Keterangan                             : lubang penyaring
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : memilih benih sesuai ukuran yang dinginkan serta menghilangkan kotoran-kotoran benih
Sumber energi                        : manual
Prinsip kerja                           : benih yang akan diayak diletakkan pada ayakan sesuai bentuk benihnya kemudian ayakan digoyang-goyangkan. Benih akan terpisah dari kotorannya dan benih yang bersih akan keluar lewat lubang-lubang tersebut.
JagungDeskripsi alat                         : berbentuk bulat, mempunyai bentuk yang berbeda-beda pada bagian tengahnya sesuai dengan jenis benih apa yang akan diayak. Bentuk bulat ada dua jenis, bulat yang besar-besar dan bulat yang kecil-kecil.
Kelebihan dan kekurangan    : benih-benih hasil ayakan akan berukuran sesuai dengan yang diinginkan dan bentuk serta ukurannya seragam. Akan tetapi pemisahan dengan alat ini hanya berdasarkan ukuran benih dan volumenya sangat terbatas sehingga jumlah benih yang dapat tertampung oleh alat ini juga terbatas (Anonim, 2012).

3.      Magnifier/lup


Keterangan                 : (1) pegangan
                                                  (2) kaca pembesar
Sifat                             : portable
Fungsi                         : untuk melihat benih yang relatif berukuran kecil supaya lebih tampak jelas (lebih besar)
Sumber energi                        : manual
Prinsip kerja               : benih yang ingin dilihat diletakkan dibawah kaca tersebut kemudian dilakukan pengamatan yang diinginkan
Deskripsi alat             : berbentuk bulat pada bagian atasnya, pegangan agak panjang, ringan, mudah dipindahtempatkan
Kelebihan dan kelemahan : kelebihannya yaitu dapat memperjelas bentuk benih, sedangkan kelemahannya yaitu perbesaran hanya sampai pada batas tertentu (Anonim, 2012).





4.      Timbangan Elektrik



Keterangan                 : (1) tempat meletakkan benih
                                                  (2) tombol pengontrol
                                                  (3) kabel sambungan listrik
                                                  (4) layar
Sifat                                         : semiportabel
Fungsi                                     : menimbang berat benih
Sumber energi                                    : listrik
Deskripsi alat                         : berwarna kuning, mempunyai tempat meletakkan benih, data dalam bentuk angka-angka digital
Prinsip kerja                           : benih yang akan ditimbang diletakkan di tempatnya kemudian tombol power dinyalakan. Angka hasil timbangan benih akan tertera dengan otomatis pada layarnya.
Kelebihan dan kekurangan    : karena data disajikan secara digital jadi dapat mengukur berat benih seakurat mungkin. Selain itu kita tidak perlu mengatur angka-angka yang menunjukkan berat yang kita inginkan. Sangat peka terhadap getaran sehingga ukuran berat dapat menjadi tidak valid (Anonim, 2012).




  1. Alat Tambahan
1.      Termohigrometer


Keterangan                 : (1) thermometer
                                                            (a) skala
                                                            (b) jarum penunjuk skala
                                                  (2) hygrometer
                                                            (a) skala
                                                            (b) jarum penunjuk skala
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur kelembaban udara (hygrometer)
Sumber energi                                    : -
Prinsip kerja                           : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat ini dengan sendirinya akan menunjukkan suhu dan kelmbaban tempat yang akan diukur.
Deskripsi alat                         : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur yaitu termometer (skala berwarna hitam) dan hygrometer (skala berwarna merah)
Kelebihan       dan kekurangan         : dapat mengukur dua parameter sekaligus yaitu suhu udara dan kelembaban udara. Kelemahannya adalah karena tidak digital, maka angka-angka kurang stabil (Anonim, 2012).


2.      Hand Counter


Keterangan                 : (1) tombol penghitung
  (2) angka
                                                  (3) tombol pembuat angka nol
Sifat                             : portabel
Fungsi                         : membantu menghitung benih dalam jumlah yang besar
Sumber energi                        : mekanis
Deskripsi alat             : kecil. Berbentuk bulat berwarna perak
Prinsip kerja               : Pertama kali angka harus nol caranya dengan menekan tombol reset  apabila  angka   belum   menunjukkan nol. Benih dihitung dengan menekan tombol counter. Hasil perhitungan ditunjukkan oleh angka yang tertera pada display.
Kelebihan                               : mudah digunakan, murah harganya, dapat menghitung benih yang sebenarnya dan bukan kotorannya (anonim, 2012).




3.      Gelas Ukur


Keterangan                             : penunjuk skala
Sifat                                         : portabel
Fungsi                                     : untuk mengukur larutan
Sumber energi                                    : -
Deskripsi alat                         : terbuat dari kaca, agak tipis, dan bagian bawah berukuran lebih lebar
Prinsip kerja                           : larutan yang akan diukur dimasukkan ke dalam tabung sesuai dengan skala yang tertulis
Kelebihan dan kekuarangan  : skalanya lebih teliti dibanding gelas beker tetapi tidak dapat mengukur volume larutan dalam jumlah yang banyak. Alat ini mudah pecah karena terbuat dari kaca sehingga dalam pemakaiannya harus hati-hati (Anonim, 2012)

4.      Gelas Beker


Keterangan                 : (1) mulut tabung
                                                 (2) skala ukuran
                                                 (3) mulut penuang
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : merendam benih yang akan diperlakukan
Sumber energi                                    : -
Deskripsi alat                         : terbuat dari bahan kaca tahan panas, transparan, ringan
Prinsip kerja                           : benih yang akan diperlakukan dimasukkan kedalam beaker glass yang telah diisi dengan perlakuannya. Benih direndam sesuai perlakuan perendaman yang diinginkan.
Kelebihan dan kelemahan      : transparan jadi dapat dengan mudah diamati selain itu ringan dan berukuran sedang. Kelemahannya yaitu skala ukuran volume tidak begitu tepat dan alat ini terbuat dari kaca sehingga resiko untuk rusak (pecah) sangat tinggi (Anonim, 2012).

5.      Scalpel


Keterangan                             : (1) pegangan
                                                              (2) mata pisau
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : untuk memotong atau menghilangkan kulit benih
Sumber energi                                    : -
Deskripsi alat                         : seperti pisau pada umumnya tetapi mata pisau berukuran lebih kecil daripada pegangan pisau
Prinsip kerja                           : benih yang akan dihilangkan kulitnya dijepit dengan pinset kemudian perlahan-lahan kulit benih dikupas dengan menggunakan scalpel.
Kelebihan dan kekurangan    : dapat digunakan pada benih-benih yang relatif berukuran sedang sampai besar serta mudah dibawa kemana-mana. Alat ini tidak dapat digunakan pada benih-benih yang berukuran sangat kecil (Anonim, 2012).

6.      Refrigerator



Keterangan                 : (1) pegangan
                                                  (2) tempat penyimpan benih
                                                  (3) tombol pengontrol
                                                            (a) pengontrol suhu
                                                            (b) pengontrol kelembaban
Sifat                                         :  non portable
Fungsi                                     : sebagai alat penyimpan benih
Sumber energi                                    : tenaga listrik
Deskripsi alat                         : berukuran besar, seperti kulkas pada umumnya hanya saja terdapat pengatur suhu dan pengatur kelembaban, serta mempunyai dua pintu, dimana pintu atas lebih besar daripada pintu yang dibawahnya.
Prinsip kerja                           : benih dimasukkan dalam refrigerator dalam keadaan yang dingin, dengan mengatur suhu serta kelembabannya.
Kelebihan dan kekurangan    :  daya tampungnya lebih banyak, suhu dapat diatur sehingga pada suhu rendah benih lebih awet atau dapat disimpan lebih lama. Akan tetapi alat ini ukurannya yang besar membutuhkan ruangan yang cukup luas untuk meletakkannya selain itu tidak mudah dipindahtempatkan (Anonim, 2012).

7.      Grain Counter


      Keterangan                       : (1) tempat benih yang akan dihitung
                                                  (2) tombol
                                                  (3) layar
                                                  (4) tempat benih ditampung
      Sifat                                               : non portabel
      Fungsi                                           : untuk menghitung jumlah benih
      Sumber Energi                              : listrik
      Deskripsi Alat                                    : berwarna kuning, tempat benih yang akan dihitung ada berbagai ukuran yaitu untuk benih ukuran kecil, sedang, dan besar.
      Prinsip Kerja                          : Benih yang akan dihitung diletakkan di tempat benih, kemudian tekan tombol set dan tekan jumlah benih yang akan dihitung. Setelah itu, tekan tombol start dan benih akan jatuh ke tempat penampungan benih dengan jumlah sesuai dengan yang diinginkan.
      Kelebihan dan kekurangan    : dapat menghitung jumlah benih yang diinginkan dengan tepat dan ketika benih itu kurang atau berlebihan, kita dapat mengetahui secara pasti jumlah kekurangan atau kelebihan biji tersebut karena data ditayangkan secara digital. Bila benih tersebut masih ada kotorannya maka kotoran tersebut ikut terhitung (Anonim, 2008).

8.      Electro Conductivity Meter


      Keterangan                       : (1) Layar
                                                  (2) Tombol
                                                  (3) tangkai sensor
      Sifat                                               : portabel
      Fungsi                                           : mengukur daya hantar listrik benih
      Sumber Energi                              : baterai
      Deskripsi Alat                                    : berwarna agak kebiruan, dengan tangkai sensor berwarna putih. Di tangkai sensor terdapat lubang-lubang kecil.
Prinsip Kerja                          : alat ini dimasukkan kedalam tempat yang sudah diisi dengan air, benih dimasukkan kedalam tempat tersebut. Kemudian di tekan tombol powernya. Setelah itu dilihat berapa daya hantar benih tersebut dalam layar yang sudah tersedia.
      Kelebihan dan kekurangan    : alat ini mudah untuk dibawa-bawa. Alat ini dapat mengetahui berapa daya hantar benih secara teliti karena alat ini menyajikan data/angka dalam bentuk digital sehingga kita tingal membaca angka yang ditunjukkan oleh alat ini untuk dapat mengetahui berapa daya hantar benih tersebut.

    1. Pinset



Keterangan                             : (1) pegangan
                                                              (2) penjepit
Sifat                                         : portable
Fungsi                                     : membantu dalam mengambil benih yang berukuran sedang sampai kecil
Sumber energi                                    : manual
Deskripsi alat                         : bentuk kecil seperti penjepit                 
Prinsip kerja                           : ketika kita hendak mengambil sampel benih, kita hanya mengarahkan penjepit kepada benih yang akan kita ambil. Kemudian menekan pegangannya sambil benih terambil, kita tahan sejenak, lalu benih kita letakkan pada  tempat yang kita inginkan. Pusat energi terletak pada pegangannya.
Kelebihan dan kekurangan    : kelebihannya kita dapat langsung mengambil benih-benih yang kita inginkan. Alat ini kecil sehingga dalam penggunaannya kita hanya dapat mengambil benih satu persatu, tentu saja hal ini sangat menyita waktu dan tenaga (Anonim, 2012).

    1. Grain Analize


      Keterangan                       : (1) tempat benih yang akan dihitung
                                                  (2) tombol
                                                  (3) layar
                                               
      Sifat                                               : non portabel
      Fungsi                                           : untuk menghitung jumlah benih
      Sumber Energi                              : listrik
      Prinsip Kerja                          : Benih yang akan dihitung diletakkan di tempat benih, kemudian tekan tombol set dan tekan jumlah benih yang akan dihitung. Setelah itu, tekan tombol start dan benih akan jatuh ke tempat penampungan benih dengan jumlah sesuai dengan yang diinginkan.
      Deskripsi Alat                                    : berwarna putih dan layarnya berwarna biru, tempat benih yang akan dihitung ada berbagai ukuran yaitu untuk benih ukuran kecil, sedang, dan besar.
      Kelebihan dan kekurangan    : dapat menghitung jumlah benih yang diinginkan dengan tepat dan ketika benih itu kurang atau berlebihan, kita dapat mengetahui secara pasti jumlah kekurangan atau kelebihan biji tersebut karena data ditayangkan secara digital. Kekurangannya adalah alat ini tidak mudah untuk dibawa – bawa karena sifatnya yang non portable (Anonim, 2012).

Cadangan
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk - mencampur - memanaskan cairan yg biasanya digunakan dlm laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yg reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beker berbeda dgn labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dlm percobaan kimia dasar. Beker dlm berbagai ukuran volume
Anonym.2014. Berikut beberapa alat penunjang laboratorium lainnya sbb:.< http://antiserra.wen.su/alkes.html>.Diakses tanggal 24 Maret 2014.














V. KESIMPULAN
1.      Pengenalan alat-alat dalam pengujian benih sangat penting dilakukan, untuk menghindari adanya kesalahan dalam cara penggunaan dan kesalahan pada hasilnya.
2.      Disamping menggunakan alat-alat yang baik, dalam pengujian benih juga perlu ditunjang dengan pengetahuan yang cukup tentang benih serta pengalaman.
3.      Pengujian benih dilakukan untuk mengetahui kualitas benih.
4.      Alat yang terdapat dalam teknologi benih dapat berupa alat pengambilan contoh benih, alat penguji daya tumbuh, alat penguji kemurnian benih, alat penguji kadar air benih, dan alat lain.






















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Bak Perkecambahan. <http://wikipedia.org/wiki/Bak_kecambah>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Beaker Glassware. <http://en.wikipedia.org/wiki/Beaker_glassware>. Diakses tanggal 26 Maret 2012..

Anonim. 2012. Eksikator. <http://en.wikipedia.org/wiki/Eksikator>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.
                                                                                                                                                         
Anonim. 2012. Electronic Grain Counter. <http://www.wagtech.co.uk/>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Gelas Ukur. <http://wikipedia.org/wiki/Gelas_ukur>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Germinator. <http://www.seedburo.com/online_cat/categ05/a3920.asp>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Grinder. <http://en.wikipedia.org/wiki/Grinder>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Hand Counter. <http://en.wikipedia.org/wiki/Hand_counter>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Magnifying Glass. <http://en.wikipedia.org/wiki/Magnifying_glass>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Moisture Juscon. <http://www.kett.com/files/brmdb.pdf>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Moisture Kett. <http://www.kett.com/files/brmdb.pdf>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim, 2012. Mortar. <http://en.wikipedia.org/wiki/Mortar>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim, 2008. Oven. <http://en.wikipedia.org/wiki/Oven>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Petridish. <http://en.wikipedia.org/wiki/Petri_dish>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim, 2012. Pinset. <http://en.wikipedia.org/wiki/Pinset>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim, 2012. Porselen. <http://en.wikipedia.org/wiki/Porselen>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.
Anonim, 2012. Purity Desk. <http://en.wikipedia.org/wiki/Purity_desk>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.
.

Anonim, 2012. Seed Devider. <http://www.seedburo.com/online_cat/ >. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Seed Trier Nobbe. <http://www.seedburo.com/online>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Seed Trier Probe. <http://www.starqualitysamplers.com/seed.php>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Sieve. <http://en.wikipedia.org/wiki/Sieve>. Diakses tanggal 26 Maret 2012
Anonim. 2012. Refrigerator. <http://en.wikipedia.org/wiki/Refrigerator>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Termohigrometer. <http://en.wikipedia.org/wiki/Thermohygrometer>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. Timbangan Elektrik. <http://wikipedia.org/wiki/Timbangan_elektrik>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012. <http://www.ncwm.net/content/grain-analyzer>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Anonim. 2012.<http://www.dickey-john.com/products/agriculture/moisture-testing/>. Diakses tanggal 26 Maret 2012.

Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed and Technology. Burgess Publishing Company. Minnesota.

Hamman. B. ; H. Halmajan and D.B. Egli. 2001. Sigle Seed Conductivity and Seedling
            Emergence in Soybean. Seed Science and Technology., 29. 575-586.


Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Bina Aksara. Jakarta.


Tatipata A., Prapto Y., Aziz P., dan Woerjono M. 2004. Kajian aspek fisiologi dan biokimia deteriorasi benih kedelai dalam penyimpanan. Ilmu Pertanian 11 (2) : 76-87.

Viera. R.D. ; D.M. Tekrony ; D.B. Egli and M. Rucker. 2001. Electrical conductivity of
Soybean seeds sfter storage in several environments. Seed Science and      Technology. 599-608.